Mengingat bayangmu yang jauh,
Pada waktu yang kian sempit dadaku nyaris terbelah(Sesak)
Perih melolong sengit
Rinduku membuncah
Merobek langitKutitip kata Rindu
Pada nyanyian angin sendu
Agar hati tidak kian Pilu
berharap kaupun(juga) RinduHey,Aku Tidak Sekuat itu!
Yang akan tetap Tegak tegar menatap kamu(Matamu)
Yang akan kembali memasang Topeng 'dingin dan Cuek' Di depanmu.
Dan Kamu tau, Rasaku(ini) anehnya tidak juga'Berubah' dan Inginku tidak juga'Terkikis'.
Walau kenyataannnya Luka yang kau torehkan sedikit demi sedikit membunuh 'Hatiku'Telah aku titipkan Harapan Pertemuan pada angin malam yang tidak terlihat, Sudahkan kamu menerimanya? Atau kamu(lagilagi) Tidak bisa membaca Tanda(itu).
Bayangan indah dimasa lalu,
Cerita yang pernah tertulis,
Semua hancur oleh Coretan tinta hitam.Dan~
Ketika kamu mulai memalingkan Wajahmu dari Mataku, Saat itulah Perih mulai memaksa masuk dalam Rasaku.Pikiranku melayang saat kaki mulai lumpuh,
Saat tubuh mulai goyah dan di Saat Hati mulai Mati Rasa,
Menapaki jalan terjal dan tandus(Jalan menjauh darimu)
Rumput kering disamping jalan ini seolah pasrah pada kematian,
Mengingatkan diri pada Luka yang kini makin Menganga,
air mata yang mulai mengering menemani setiap langkah(untuk pergi)
Sebagai bukti betapa besar efek Luka(itu)
jiwa yang dulu tegar kini melemah,
hati yang dulu bahagia kini penuh dengan kesedihan.Tidak ada yang tau.
Ada Rasa Sakit yang tidak bisa di ungkapkan,
Dikala Kenangan mulai Menghunus 'Di Titik Akhir sebuah Penantian(ini)'Untuk Yang Terdalam(di hati)
Vote and Reading Guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Abstrak
ŞiirHanya beberapa Goresan seorang Gadis yang terlalu lama memendam RasaNya. Semoga Bekenan This not Story, not Quotes! Hanya Sebuah Goresan Abstrak.