Hujanku

67 6 0
                                    


Mungkin menurutmu sebuah kepastian tidaklah harus kamu ungkapkan. Tapi sadarkah kamu bahwa terkadang aku pun ingin merasa diperjuangkan?

Kamu yang pergi dengan 1 kata NETRAL

-Jika waktu bisa di ulang-
-Mungkin lebih baik jika aku yang pergi-

Apa yang harus aku terka?
Apa yang harus aku terjemahkan dari 1 kata itu? Mungkin sebenarnya aku mengerti, namun aku takut menerima arti.
Rasanya mudah sekali mengucapkannya, rasanya dengan mudah pula kamu menerapkannya.
Andai Tuhan menciptakan kemudahan itu juga padaku.
Mungkin waktuku takkan habis terbuang untukmu. Dan mungkin akupun akan dengan mudahnya memalingkan wajahku terhadapmu, seperti apa yang biasa kamu lakukan itu.

Aku yang kamu tinggal sendirian ditengah padang pasir yang sulit air

Aku sendiri.
Aku telah kau tinggal sendirian.
Aku kepanasan dan aku kehausan.
Mungkin kamu sudah asyik dengan kehidupanmu disana.
Sehingga kamu lupa bahwa kamu telah meninggalkan seseorang ditengah padang pasir yang sulit air.
Lalu ya, apa yang harus aku harapkan darimu kali ini? berharap bahwa kamu berubah fikiran dan akan kembali lalu membawaku pulang bersamamu?
Rasanya itu tidak mungkin.

Bersama hujan aku tak pernah merasa sendirian

Dan Kali ini hujan masih menemaniku.
Aku yang selama ini menahan isak tangisku, kali ini aku rasa aku tak perlu malu menangis bersama rintik air yang ia berikan padaku.
Air mataku dibuatnya hanyut, terhapus bersamaan dengan air yang mengalir diseluruh tubuhku.
Mengalir lembut dan membawa segala perih itu. Karena hujanlah aku tak pernah malu menangis bersamanya, bahkan aku akan merindukan disaat hujan menemani dan membantuku menghapus air mata penuh lara ...

Andai Kamu bisa menjadi hujanku,
Menjadi sumber 'bahagiaku' dan sumber 'air mataku'
Tapi kini bersamaan dengan musim hujan yang berlalu, kamupun menjauh
Men-jauh

Sungguh,
Aku sangat merindu ... Merindu hujanku datang dan menyapaku.

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Goresan AbstrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang