Aku dan Caraku

138 17 0
                                    

Hatiku kembali tersayat,
Air mataku kembali tumpah,
Ragaku berasa tidak bernyawa.
Aku terhempas dalam jurang tak berdasar.

Mengapa setelah 630 hari 15120 jam 907200 menit 54432000 detik perpisahan kita
Kenangan itu kembali ada?
Kisah itu kembali terkuak?
Percakapan ringan itu kembali terdengar?
Kini aku kembali meratap, Memeluk segala kenangan yang kita miliki.
Aku kembali berjalan mundur menelusuri setiap lorong yang pernah kita lalui(dulu).

Setiap langka demi langka menyisahkan tetes air mata yang tidak juga mengering.
Kesedihan yang kusimpan selama beberapa bulan ini kembali membludak.
Pertahananku tidak sekuat yang kupikirkan.

Aku rapuh
Aku goyah
Aku tumbang

Rasaku padamu mengalahkan akal dan nurani, Segalanya menjadi gelap tidak berarah.
Tidak ada lagi arah lain selain padamu.
Sungguh ini apa?
Aku tidak paham dengan semua ini.

Potret dirimu terekam jelas di memori otakku, Senyum manismu, Kata kata lembutmu, Perlakuan cuekmu
Semuanya membuat aku kembali mengenang akan dirimu,
Aku kembali melukai diri.
Terkadang aku membenci diriku yang tidak mampu menahan rindu,
Yang tidak mampu menjaga sendu.
Namun inilah aku, yang mengaku cinta sejatimu. Yang mencintaimu tanpa syarat,
Yang mencintaimu tanpa sebab,
Yang merindukanmu setiap saat.

Harapan dan impianKu tidak berubah
Selalu berguguran dan tumbang sebelum musimnya
Di akhir tahun, di awal duka
Ibarat nyanyian pilu, Menenggelamkan

Aku bagai semut terjatuh di danau dangkal
Tidak mampu menggapai apapun
Tidak kuasa merasakan semua
Hanya terdengar nafasku bergemuruh
Dan menangis di ujung hatimu
Aku sadar~
Menggapaimu terlalu lelah bagiku
Bagai kapas di pucuk rindu

Untukmu yang Telah Tiada
Vote and Reading Please❤

Goresan AbstrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang