Hari minggu, hari yang biasanya digunakan banyak orang untuk bermalas-malasan. Termasuk Ali dan Prilly.
Jam dinding sudah mulai menunjuk pukul 10.00 namun keduanya tak kunjung bangun dari tidur lelap mereka.Bunda Resi dan juga Siti sudah susah payah membangunkan mereka. Menggedor-gedor pintu kamar mereka yang terkunci dari dalam. Namun, tetap saja dua manusia itu tak kunjung bangun.
"Prilly!!!! Ali!!!!" Teriak Bunda Resi yang menggelar kali ini sedikit membuah hasil. Yah, merasa terusik dengan teriakan bunda Resi yang memanggil namanya tersebut, Prilly menggeliat, membuka matanya sebentar lalu sedetik kemudian tertutup kembali.
Bunda mengulang terus teriakannya hingga 3 kali. Ingin melanjutkan tidurnya nmun tak bisa, alhasil Prilly terbangun dan beranjak dari ranjang menuju pintu kamar.
"Bunda, kenapa teriak-teriak sih??" Tanya Prilly yang masih setengah sadar.
"Prilly, kamu sama Ali semalem itu tidur jam berapa sih, jam segini masih kebo. Ayo bangun, pamali tau bangun siang-siang. Entar rejekinya dipatok ayam baru tau rasa kamu.." Prilly hanya manggut-manggut. Ngasal mengiyai ucapan Bunda Resi. Beberapa menit berlalu akhirnya Bunda Redi berhenti berceramah dan berlalu dari hadapan kamar Prilly. Prilly pun kembali ke ranjang, menggeliat seperti ulat di samping Ali.
"Morning cantik!!" Sapa ramah Ali yang ternyata sudah terbangun.
Prilly melihatkan senyum manisnya sembari membalas sapaan Ali, "Morning too, handsome!!"
"Kamu habis dari mana?" Tanya Ali.
"Depan kamar.."
"Ngapain?"
"Panggil Bunda.."
"Oh.. yaudah gih mandi. Udah mulai siangan juga ini.."
"Males.."
"Mau aku mandiin?" Tawar Ali yang membuat Prilly mendelik.
"Nggak. Aku bisa mandi sendiri. Ini aku mandi."ucap Prilly langsung bangkit dari tidurnya dan masuk ke kamar mandi.
Ali hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terkekeh melihat kelakuan istrinya tersebut. Ia bangkit dari tidurnya, beralih ke sofa. Tak disadari Prilly bahwa tadi Ali memfotonya saat ia tersenyum manis membalas sapaan Ali.
Ali iseng memasukkan foto Prilly tersebut ke akun instagram miliknya. Ia ingin mengetahui bagaimana reaksi teman-temannya. Iri? Atau bagaimana?
Notifikasi Ali seketika jebol dalam waktu semenit saja. Ali hanya terkekeh kecil membaa beberapa comment dari para followersnya."Kamu kenapa senyum-senyum sendiri? Kamu gila?" Tanya suara itu. Ali sangat mengenal suara siapa itu. Ali hanya tersenyum memandang pemilik suara dan meletakkan ponselnya di nakas dekat sofa tersebut.
"Udah selesai mandinya?" Prilly mengangguk.
"Yaudah, sekarang gantian aku yang mandi. Kamu jangan kemana-mana ya, tungguin sampe aku selesai. Ntar kita turun bareng.." Prilly hanya senantiasa tersenyum sambil memanggut-manggutkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Doctor
FanfictionSendiri selama 28 tahun tidak menjadi beban bagi seorang dokter tampan yang sangat dikagumi tersebut. Namun, ibunya selalu mendesaknya agar cepat menikah. Dokter tampan ini termasuk anak yang sangat berbakti kepada sang ibu. Ia selalu menurut apa ka...