Thirty

24K 1.5K 19
                                    

"Sayang, kita mau kemana?" Tanya Prilly.

Sejak pagi keduanya sudah jalan-jalan mengitari vila, menikmati waktu berdua mereka tanpa adanya Digo. Putra kecil kebanggan mereka tersebut sedang menjadi anak nenek, kemana-mana selalu berada dalam gendongan Mami Prilly. Tanpa rewel meringik meminta dipeluk dan disusui Prilly langsung dari sumber kehidupannya. Digo sama sekali tak berontak ketika disusui dengan botol. Seakan bayi kecil itu mengerti maksud papanya, memberi kedua orang tuanya sedikit waktu luang untuk berdua.

"Udah kamu ikut aja," kata Ali menggandeng tangan Prilly menaiki sebuah bukit indah yang memperlihatkan keindahan kota Bogor tersebut. "Sebenernya, aku mau ajak kamu tadi malem tapi gak sempet. Kalo malem lebih indah dari ini." Ucap Ali yang duduk pada rerumputan disusul Prilly yang berada di sampingnya.

"Makasih ya, walaupun tempat ini udah sering aku datengin tapi spesial adanya kamu."

"Iya kok aku tau, kamu sering kesini. Bodoh ya aku, kenapa pake aku jelasin keadaan pemandangan dari bukit ini kalo malem, pasti kamu udh taulah."

"Apasih?! Gak udah nyalahin diri gitu deh. Aku ngerasa surpised kok walaupun... yah gitulah."

Ali mengerutkan dahinya. "You think this is surprice?" Prilly mengangguk. "You wrong, honey"

"Lah kok?"

"Coba deh kamu tutup mata kamu," Prilly menatap Ali yang mencoba meyakinkannya dengan ambigu. Akhirnya Prilly menurut dan menutup matanya.

Ali terdengar bersiul entar pada siapa lalu ia menyuruh Prilly membuka matanya. "Lihat itu sayang,," pintah Ali membuat Prilly mengikuti arah tunjuknya.

Begitu terpukaunya Prilly melihat apa yang sedang ia lihat. Sebuah helikoptet membawa poster bertuliskan,

"Sayang, aku sangat mencinta dan menyayangimu. Happy First Year Anniversary🎉🎉
~Your Lovely Husband~
💞Aliando Renaldo Syarief💞"

"

Sayang, ya Allah, aku aja lupa loh kalo hari ini kita anniv 1 tahun. Aku juga dan lebih cinta sekaligus sayang sama kamh. Ily so much, baby" sebuah kecupan manis mendarat di bibir Ali dan berlanjut lumatan panas.

Ali melepaskannya, terlihat wajah tak rela dari Prilly. Ali berjongkok, mengeluarkan sebuah kalung berlian yang sangat cantik bertuliskan 'ily'

"Ily, nama kamu yang juga merangkap arti aku cinta kamu dalam bahasa Inggris."

"Aww, so sweet.." girang Prilly. Ali memakaikan kalung itu pada leher jenjang Prilly. Sangat cantik. Mereka pun berpelukan. Meluapkan semua rasa rindu akan sentuhan yang tak pernah mereka lakukan sejak kandungan Prilly memasukin trisemester 3 hingga saat ini Digo sudah akan menginjak usia 3 bulan.

Mereka melepas pelukan itu dan kembali duduk, entah sejak kapan rerumputan kosong yang mereka duduk tadi, berubah. Terdapat tikar di sana, keranjang makanan yang biasa dipakai orang-orang piknik biasanya serta gitar. Gitar yang saat ini sudah berada di pangkuan Ali.

Ali memulai memetik gitarnya tersebut. Dalam hitungan ketiga Ali pun bernyanyi.

You've got that smile,
That only heaven can make.
I pray to God everyday,
That you keep that smile.

Yeah, you are my dream,
There's not a thing I won't do.
I'll give my life up for you,
'Cause you are my dream.

And baby, everything that I have is yours,
You will never go cold or hungry.
I'll be there when you're insecure,
Let you know that you're always lovely.
Girl, 'cause you are,
The only thing that I got right now

Mr. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang