Nineteen

31.3K 2.1K 40
                                    

"Prilly... Prilly... Prilly... Prilly..." gumam Ali yang masih belum sadar namun terus memanggil-manggil nama istrinya tersebut.

"Ck. Wanita itu ternyata sudah sangat mempengaruhi Ali.." ucap Bunda Resi yang seperti sudah membenci nama yang Ali panggil-panggil tersebut.

*Klekk..*

Knop pintu ruang rawat Ali terbuka membuat Bunda Resi menoleh.

"Najwa, kamu belum pulang sayang?!" Tanya Bunda Resi.

"Belum tante. Aku mau nemenin tante di sini sampe Ali siuman.." jawab Najwa dengan wajah sok imut dan sok manisnya.

Bunda Resi tersenyum hangat pada wanita itu, senyum yang dulu juga ia berikan pada menantunya itu.

Tangan Ali mulai bergerak-gerak dan perlahan kelopak mata yang sedari kemarin mereka tunggu agar terbuka akhirnya malam ini terbuka juga.

"Ali..." pekik bahagia Bunda Resi.

"Bunda.." Balas Ali dengan suaranya yang masih lirih dan tak lupa senyum manisnya.

Ali beralih pandang pada wanita yang berada di samping Bundanya. Dia bukan istri Ali melainkan musuh Ali maupun istrinya.

"Lo ngapain di sini?!" Tanya Ali ketus tanpa senyum tanpa tatapan kehangatan.

"Ali, kok ngomongnya gitu sih.. Dia yang selama ini nemenin kamu di sini, dia calon istri kamu.." ucap Bunda Resi membuat mata Ali membulat kaget.

"Maksud Bunda?!" Tanya Ali yang meminta penjelasan.

"Iya, dia calon istri kamu. Setelah kamu diperbolehkan keluar dari sini, Bunda mau kamu meminang Najwa jadi istri kamu. Mau kan?! Baik kok dia, gak kayak istri kamu sebelumnya:v" ucap Bunda Resi dengan sindiran tidak mengenakan di akhir terkhusus untuk Prilly.

"Apasih Bunda, Ali ini statusnya masih jadi suami orang. Ali ini suami Prilly bun. Bunda juga tau sendirikan klo saat ini itu Prilly lagi ngandung anak Ali, cucu Bunda.."

"Bayi itu bukan anak kamu Ali!! Dia bukan menantu Bunda lagi. Dia hanya mantan istri kamu." Bentak Bunda Resi dengan penekanan di kata yang bercetak tebal.

"Oh, jadi Bunda udah tau ya kebenarannya. Iya, bayi itu emang bukan anak kandung Ali, tapi Ali bersedia jadi ayah dari bayi itu. Lagian bayi itu berhak hidup. Begitupun dengan ibunya. Yang seharusnya gak berhak hidup itu penjebak licik ini.." Ucap Ali sambil menunjuk Najwa.

"Asal Bunda tau, dia salah satu penyebab kematian Nina. Dia yang udah ngejebak Nina. Dia yang udah ngasih tubuh Nina ke om-om penjilat jalang. Dia yang bikin Nina depresi dan akhirnya bunuh diri.." ucap Ali membongkar semua.

Selama ini Ali berusaha menutupi semuanya agar Bundanya tak sedih. Namun, hari ini di kala dia baru saja sadar dari komanya dia harus bergelut dalam keadaan seperti ini. Keadaan dimana Bundanya sudah tetlanjur kerasukan bisikan iblis yang ada di sampingnya itu.

Kaget. Tentu saja. Nina, keponakannya yang selama ini ia anggap anak sendiri, adik Ali ternyata mati dengan sebab yang mengenaskan. Dan sebab itu ada pada wanita yang ia pikir baik di sampingnya saat ini. Menyesal, pasti. Mengapa keluarganya harus bertemu dan memiliki masalah dengan wanita picik yang seumuran dengan putranya tersebut.

"Dan asal Bunda tau, Prilly hamil di luar nikah juga karena wanita ini!! Satu alasan kenapa Ali menawarkan diri jadi suami Prilly saat itu, karena Ali gak mau kejadian Nina terulanng pada Prilly.. Gadis polos yang gak tau apa-apa. Yang hanya mencoba bersosialisasi dengan temannya yang malah menjebak dia. Dia dimasukin temannya ke dalam jurang tanpa tau salah apa yang udah dia buat sama temen-temen biadapnya ini!!"

Mr. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang