"Manda, sudah tidak ada pasien kan? Saya pulang yah... Kalo ada yang penting, hubungin saya aja. Makasih."
Tata yang tak sengaja melalui ruangan Ali terhenti seketika mendengar ucapan Ali barusan. Dasar pamud satu ini, ia menarik ulasan senyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia berharap dalam batin ia akan mendapatkan suami seperti Ali yang segitu sayangnya dengan anak dan istrinya.
"Ekhmm..." dehem Tata membuat Ali sadar ada dirinya di sampingnya saat itu, saat Ali keluar dari ruangannya.
"Tata, ngapain lu?" Tanya Ali dengan nada tengilnya. Sungguh laki-laki ini sangat berbeda sifatnya, ketika pertama kali bertemu dengan Tata saja sangatlah formal dan tetap menjaga keeksotisannya. Dan sekarang lihatlah, ketika sudah cukup akrab, sifat aslinya barulah nampak. Papa muda tengil yang menggemaskan bagi istrinya.
"Dateng telat, pulang cepat. Lu pikir rumah sakit ini, rumah sakit bokap lo?? Si Prilly juga masih bisa tahan hasrat kangennya lagi, lo gak perlu sampe segitunya. Malahan Prilly gak suka kalo lo kaya gini." Ucap Tata tak menghiraukan pertanyaan Ali sama sekali.
"Aelah Ta, lu gak pengertian banget sih?? Sekarang tuh gue udah punya saingan. Entar malem nih ya, yang biasanya jam nya gue bereaksi, sekarang itu jadi jam nya si Digo. Makanya gue ge pengen pulang cepet biar ada waktu berdua sama si Prilly, mumpung jam segini Digo gak rewel." Balas Ali.
"Masyaallah, anak sendiri dibilang saingan. Gue aduin Prilly nih.."
"Aduin aja sana! Aturan lu tuh heran klo gue udah gak peduli lagi sama Prilly. Udah gak ada rasa sama Prilly. Udah gak mau nyentuh Prilly lagi. Au ah, ribet ngomong ama lu, gue mo pulang, bhay!!" Lagi-lagi Tata hanya menggelengkan kepalanya. Ingin rasanya cepat-cepat menyusul kehidupan sahabatnya tersebut. Ingin juga merasakan besarnya rasa sayang suami kepada istrinya, seperti besarnya cinta Ali pada Prilly. Atau bahkan bisa lebih dari cinta mereka. Membuat dunia ini merasa iri pada keharmonisan rumah tangganya nanti. Hanya kata, Amin yang mampu ia ucap agar semua itu bisa terkabul menjadi kenyataaan.
***
"Digo... jangan bobok mulu dong, mama kesepian nih, bangun sayang. Temenin Mama sampe papa pulang... Digo...." Prilly mengelus-elus pipi Digo mencoba mengusik tidur lelap Digo agar dia tidak kesepian, namun tak bisa. Digo senantiasa terpejam. Digo hanya membuka matanya di saat-saat tertentu.
"Oekkk... Oekkk... Oekkk...." Sangking gemesnya Prilly menggigit pipi gembul Digo hingga Digo menangis histeris.
"Ehhh, maaf sayang, duh mama gak masud bikin kamu nangis. Duh, cupcupcup... Digonya mama pinter ya, diem ya nak. Maafin mama, ini nih mimik aja nih...." Digo terdiam ketika disumpel dengan nipple Prilly. Untung saja, sejak hari pertama kelahiran Digo ASI Prilly lancar. Jadi, Digo tak perlu kesusahan menyedot sumber kehidupannya.
*Kleekkk...*
Prilly mengalihkan pandangannya dari Digo ketika mendenger decitan pintu terbuka.
"Loh itu papa pulang." Ucap Prilly seakan memberi tahu pada Digo.
"Halo jagoan papa, uluh-uluh udah mimik aja. Papa kasih dong, hehehe..." canda Ali sambil mengusap rambut halus Digo lembut. Ali mengernyitkan dahinya saat merasakan pipi gembul putranya itu basah dan ada corak merah seperti habis digigit. Dilihatnya dengan jelas matanya pun berair.
"Digo nangis??" Prilly hanya menyengir memperlihatkan gigi-gigi rapinya yang tadi dibuat menggigit pipi putranya tersebut.
"Kamu gigit?" Prilly tertunduk sambil mengangguk pasrah.
"Mama... nakal ya...." ucap Ali sambil mencubit pipi Prilly gemas.
"Ali... sakit...." rengek Prilly.
"Rasain. Suruh siapa gigit-gigit anak aku?? Hm?? Suruh siapa??"
"Abis aku gemes, kesel juga dia gak bangun-bangun. Tidur mulu. Aku kan kesepian." Jawab Prilly dengan bibirnya yang mengerucut.
"Ya namanya juga bayi sayang, apalagi dia belum ada genap sebulan. Ya kerjaannya apa lagi selain tidur??"
"Nyusahin aku klo malem."
"Ya itulah sifat bayi. Tidur di siang hari, bangun di malam hari."
"Lah? Emang kamu kira anak kita ini vampire??"
"Kamu vampirenya.."
"Yeeee, enak aja. Cantik gini dibilang vampire.."
"Kepedean ih, siapa coba yang bilang kamu cantik??!"
"Banyak yang bilang incess Prilly cantik. Bahkan sebagai bukti, kamu. Pertama kali ketemu langsung ngajakin nikah. Iya kan? Iya kan?" Goda Prilly sambil menaik-naikan alisnya mendekat ke arah Ali. Seakan sudah tak memperdulikan Digo yang mulai terhimpit diantara keduanya.
"Iya" Dengan gerak cepat Ali langsung mencium bibir tipis Prilly yang menggodanya sejak istri mungilnya ini mengoceh syantik tadi.
"Ih, mesum. Curi kesempatan dalam kesempitan."
"Bodo. Hak aku juga kan?! Udah ah, aku mau ambil salep dulu buat Digo. Takut nanti dia rabies habis digigit sama kamu. Ntar ganteng dari papanya ini ilang."
"Enak aja. Aku kan gigitnya pake cinta, jadi ya gak bakal rabies lah."
"Iyaiya, terserah kamu dah."
Ali mengambil salep kulit untuk bayi yang memang sudah disediakan di kotak obat mini khusus untuk Digo lalu kembali dan mengoleskannya secara lembut ke pipi Digo.
Prilly hanya memandang pemandangan baru dihadapannya ini dengan penuh bahagia. Serasa dialah wanita, istri, dan ibu paling bahagia di dunia ini. Memiliki suami layak Ali dan putra layak Digo. Jangan salah, darah boleh beda tapi entah mengapa ada kemiripan di antara Ali dan Digo.
Prilly terbangun dari lamunannya ketika merasakan ada sesuatu yang menempel di hidungnya.
"Kamu noletin apa??" Tanya Prilly sambil meraba hidungnya dengan tangan yang kosong.
"Ini apa?? Salep?? Ini salepnya Digo ya??" Tanya Prilly yang tak digubris oleh Ali. "Ali jawab ih,"
"Klo iya emang kenapa??" Tanya Ali.
"Ih kamu..."
Diletakannya Digo yang sudah kembali pulas di ranjang dengan hati-hati dan diapit 2 guling agar tidak jatuh. Lalu Prilly mengejar Ali masuk dalam kamar mandi.
***************************
Ngenext lagi?
Syudah saya laksanakan.
Kalian udah baca Pengamen Ayu belom??
Udah dong pasti, apa komentar kalian?
Kalo belom, ayo dong baca! Buktikan klo emang kalian readers kesayangan aku.Lalu, apa 1 diantara kalian udah ada yang beli 'My Model' versi cetak??
Aku gak muna, walaupun gagal edit, aku masih ngarep kalo novel pertamaku itu ada yang beli.
Murah kok cuma Rp65.000 (belum termasuk ongkir)Cara pemesanan,
Gampang banget tinggal
Sms ke 0812-8963-5622 atau line: bukuloe
Dengan formatNama:
Alamat lengkap:
No telp:
Judul buku: My Model
Jumlah:Bisa juga beli di onlineshop bukalapak atau tokopedia.
Ditunggu ordernya😙
Thanks before💓💓
Alofu😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Doctor
FanfictionSendiri selama 28 tahun tidak menjadi beban bagi seorang dokter tampan yang sangat dikagumi tersebut. Namun, ibunya selalu mendesaknya agar cepat menikah. Dokter tampan ini termasuk anak yang sangat berbakti kepada sang ibu. Ia selalu menurut apa ka...