26 April 2016
Sudah 4 tahun Andre hidup tanpa Lorena. Jangan kalian pikir Andre sudah melupakan Lorena. Semenjak Lorena hilang dan tidak mungkin kembali lagi, Andre selalu menyalahkan dirinya, karna dia pikir itu adalah sebabnya.
Kini Andre melanjutkan kuliahnya di University Seohan Arts yang berada di Korea Selatan. Sampai sekarang juga Andre belum mendapatkan pengganti Lorena. Karna terlalu sulit baginya untuk melupakan seorang wanita yang dicintainya.
Andai saja dia mempunya Time Machine milik doraemon, mungkin dia akan mengulang kejadian itu, dan merubah jalan ceritanya.
Sementara Arthur, dia sudah menikah dengan Alexis, posisi Lorena telah digantikan oleh kakaknya. Keluarganya sangat terpukul atas kejadian itu. Mungkin saja cinta Andre dan Lorena tidak direstuin oleh gugusan bintang dan jagat raya. Sehingga jalan cinta mereka terputus begitu saja, sama halnya dengan Romeo dan Juliet.
"Andre, apa kau sudah membuat desain nya ? Itu tugas minggu lalu kan?" tanya seorang teman dekat Andre selama 4 tahun ini.
"Aku baru saja menyelesaikanya, itu sangat tidak mudah. Banyak sekali kendalinya. Apa kau sudah?" Andre berbalik tanya. Wanita itu membuka tasnya dan mengeluarkan buku yang cukup besar lalu membukanya dan ditunjukanya kepada Andre. "Cantik, kau pandai melukis sepertinya." puji Andre
Wanita itu tersipu malu atas pujian Andre. "Kau juga bagus, hanya saja perlu ditingkatkan lagi." ucapnya.
Andre mengangguk dan memasukan bukunya lagi kedalam tas yang dia kenakan. Lalu pergi berdua seperti biasa ke kantin atau tidak ditaman kampus sekedar untuk bergabung dengan teman-teman lainya.
"Ini dia mereka, udah ditungguin dari tadi juga. Abis pacaran ya?" tanya Rain. Ya dia juga kuliah disini bersama Andre juga ada Vivi.
"Tidak, kami baru saja menyelesaikan tugas minggu lalu." Kanti menyanggahnya. Karna dia tau, Andre tidak suka jika teman-teman yang lain menganggap mereka berpacaran.
"Udah lah, kalian itu pacaran aja. Udah 4 tahun kalian bareng-bareng terus. Apa gak bosen, gitu-gitu aja."
"Oya, apa kalian sudah pesan makanan?" Andre mengalihkan pembicaraan, sementara Rain menginjak kaki Vivi, sehingga membuatnya meringis kesakitan.
"Kami gak laper. Biasa cewe, diet hehe" jawab Rain dan diikuti anggukan dari Vivi.
"Kalo kalian?"
"Baru aja, makanan kita abis. Kalian sih lama banget ke kentinya." jawab pria yang bernama Fero.
"Hm maaf ya. Kalo gitu aku pesan makanan nya dulu. Kanti, kau pesan yang seperti biasa kan?" Kanti mengangguk, sementara Andre pergi kearah tempat makanan yang sudah disediakan.
"Andre aja udah tau makanan kesukaan kamu apa. Kalian itu tinggak memperjelas status kalian aja. Kamu gak mau kan terus-terusan digantungin sama dia?" ucap Salsha dengan mulut kompornya.
"Aku tidak mau memaksa nya. Karna aku tau, dia belum bisa melupakam gadis itu. Biarkan semuanya berjalan seperti biasa." jawab Kanti, tidak lama Andre kembali dengan nampan yang berisi makanan untuknya dan juga untuk Kanti.
"Terima kasih."
*
Seorang gadis tengah menatap kumpulan orang-orang itu. Dia seperti mengingat sesuatu, tapi dia tidak mengingatnya satupun. Hingga dia menabrak seorang laki-laki.
"Ups, sorry." ucapnya sambil menundukan kepalanya.
"Oke no problem." jawab Andre, lalu dia kembali berkumpul dengan teman-temanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid
FantasySalahkah jika putri duyung sepertiku menyimpan perasaan kepada seorang manusia sepertinya? Aku mencintainya apakah itu salah? Meskipun diriku akan berakhir menjadi buih-buih gelembung seperti kisah putri Ariel aku tak masalah, aku hanya ingin bersam...