Chapter 3 ✔

7.6K 523 27
                                    

o0o

Tap

Tap

Tap

Suara derap langkah laki menggema di sepanjang koridor sekolah menengah atas berstandar internasional yang terlihat sangat sepi.

Seorang gadis cantik berjalan dengan anggun menuju ruangan yang ingin dia tuju. Matanya memandang ke sekitar koridor, terbentuk sebuah lengkungan kecil di sudut bibirnya. Ya, sekarang ia sedang tersenyum karena tak ada satupun siswa yang berkeliaran lagi di luar kelas saat bel masuk sudah berbunyi, walaupun ditengoknya belum banyak guru yang masuk ke kelasnya masing-masing. Sungguh anak-anak di sini memang yang terbaik.

Sesampai di ruang kelas yang ia tuju, ia membuka kenop pintu ruangan itu. Dilihatnya para siswa sedang berkutat dengan urusan masing-masing, seperti mengobrolah, main game online, duduk di meja dan bahkan mojok di sudut ruangan.

Ia menggeleng-gelengkan kepala melihat mereka semua tak menyadari kedatangannya, namun sebenarnya ada seseorang yang menyadari keberadaannya, yaitu: sesosok pemuda yang terus memperhatikan pintu dan mungkin menunggu kehadirannya, sekarang justru pemuda itu malah mengeluarkan seringai menyebalkannya, namun Sakura berusaha menghiraukannya.

Ia berdehem sebentar untuk mengalihkan atensi para siswanya, mereka terlonjat kaget lalu kembali ke tempat duduk masing-masing, semua menunduk ngeri takut sensei-nya marah.

"Ohayou, minna," sapanya dengan tersenyum manis. Membuat semua murid mengangkat kepala mendengar nada lembut gurunya itu.

"Ohayou, Sensei," jawab mereka dengan bersemangat. Siapa yang tidak bersemangat jika diajar sensei cantik, terkenal, serta ramah sepertinya, bukan?

"Baiklah, buka buku kalian halaman 183. Perhatikan penjelasan saya, lalu kerjakan uji kompetensi 1 sampai 20!"perintahnya.

"Ha'i sensei," jawab mereka serempak.

.

"Apa ada yang kurang paham?" tanyanya setelah menjelaskan sambil menulis berbagai macam rumus fisika di papan tulis.

Sasuke mengangkat tangannya.

"Ya, ada apa Sasuke ..,-kun?"

Semua murid menatap Sakura tak percaya ketika mendengar panggilan baru gurunya pada seseorang yang telah merusak hari pertamanya bekerja. Hal itu membuat Uchiha bungsu ini makin memperlebar seringainya, sementara Sakura hanya memutar bola matanya bosan.

"Aku masih kurang mengerti," jawab Sasuke.

Kali ini teman-temannya yang memandang Sasuke bingung. Pasalnya, mana mungkin dan tak pernah terjadi seorang bermarga Uchiha yang terkenal jenius tak mengerti contoh soal yang diajarkan sensei-nya?! Oh, sekarang dia yang pertama. Ck, tampaknya dia berniat membuat rekor.

"Baiklah, kemari! Di mana yang kau tak mengerti?" Sasuke bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya ke arah Sakura.

Setelah sampai tepat di depan papan tulis, ia menunjuk segerombol angka dan rumus sambil melihat ke arah Sakura.

Between Hate and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang