o0o
Dahi Sakura mengernyit saat membaca pesan yang mengiringi foto kiriman Sasori.
“Aku mengambil foto ini dua hari yang lalu, aku rela terbang ke Newyork sendiri untuk memata-matainya. Awalnya aku berpikir untuk menyampaikan-nya nanti disaat aku kembali ke Jepang karena takut kau akan bersedih dan aku tak ada di sampingmu. Namun, aku tak tahan lagi, aku tak ingin kau selalu dibohongi olehnya.
Oh ya, aku baru saja melihat berita tentangmu dan Sasuke di media online, aku harap itu benar. Jika iya, aku merestui kalian. Aku menyayangimu, Saku-chan.”
Sakura tersenyum melihat kalimat terakhir pesan tersebut.
Emeraldnya kembali beralih ke foto yang berada di bawahnya, sepertinya foto tersebut sudah terbuka.Bola mata sewarna dengan giok itu melebar kala melihat apa foto tersebut. Ia syok dan tak percaya.
"Sialan!" Sakura mengumpat. Lagi-lagi, ia menangisi pria brengsek itu.
Mendengar Sakura menggeram, Sasuke langsung mengalihkan perhatiannya dari notif instagramnya yang menumpuk. Ia mematikan handphonenya dan seketika amarahnya yang akan meluap saat melihat Sakura dicemooh oleh para fangirl gilanya di instagram menghilang karena melihat gadis itu menangis. Tangannya bergerak menghapus air mata Sakura dengan ibu jarinya.
"Ada apa, Saku?"Sakura masih terisak, mengabaikan pertanyaan Sasuke. Sasuke jadi panik sendiri melihatnya. "Katakan padaku, Saku. Apa yang terjadi? Jangan buat aku khawatir seperti ini."
Sakura tertegun mendengar ucapan tulus Sasuke, ia memberikan handphonenya kepada kekasih barunya.
Sasuke mengambil alih handphone dari tangan Sakura.
Mata sekelam malam itu menelisik satu persatu kata yang ditulis Sasori, sama seperti Sakura. Senyum yang tadinya ingin terbentuk di wajah Uchiha Sasuke, justru malah berubah menjadi garis lurus disertai rahang yang mengeras."Brengsek!" geramnya. Ia memasukan handphone Sakura ke dalam kantung celananya lalu menatap sendu Sakura yang menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Sasuke menarik Sakura kepelukannya, membiarkan gadis itu menangis di dadanya. Ia akui, ia memang tak benar-benar mencintai Sakura. Namun,jujur saja, hatinya terasa teriris melihat gadis itu menangis.
"Jangan pikirkan dia, oke? Aku di sini untukmu." Sasuke mengelus rambut Sakura, lembut.
Sakura mengangkat kepalanya, bekas air mata tercetak jelas di pipi tirusnya. "Berjanjilah, jangan mengkhianati aku, Sasuke-kun. Aku sudah sangat mempercayaimu. Aku tak mau ini kembali terjadi," ujarnya sambil terisak perih.
Hati Sasuke mencelos. Ia tak tahu harus jawab apa. Ia hanya mengangguk pelan. Jelas saja ,ia akan melanggar janjinya bukan? Ia tahu, ia munafik. Ia tahu, ia egois. "Sstt, sudahlah. Sekarang dia bukan siapa-siapamu, anggap dia tak pernah hadir dalam hidupmu."
Sakura menggeleng kuat.
"Bukan dia yang kutangisi, aku sudah tak peduki lagi dengannya, tapi …. Seharusnya aku sadar dari awal. Aku sangat bodoh, Sasuke-kun. Aku lebih percaya dengannya daripada kakakku sendiri. Aku merasa sangat bersalah pada kakak, Sasuke-kun. Aku memang benar-benar bodoh!" Sakura memukul kepalanya, berkali-kali.Sasuke menahan tangan Sakura agar tak melukai dirinya lebih jauh. "Jangan sakiti dirimu karena pemuda keparat itu, Saku! Itu salahnya, bukan salahmu!" Ia melepas tangan Sakura yang mulai berhenti memberontak dan mengambil handphonenya dari kantung kemejanya. "Kita akan telepon Kak Sasori dan kau akan berbicara dengannya sepuasnya. Setelah itu, jangan menangis lagi, aku tak suka melihatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Hate and Love
Fanfic[C O M P L E T E D - S S S] Haruno Sakura. Guru baru yang memiliki pesona luar biasa, tak pernah menyangka jika ciuman pertamanya akan begitu mudah direbut oleh seorang pria berkelakuan buruk yang notabennya adalah siswanya sendiri. Namun, lagi-lagi...