Chapter 8 ✔

5K 308 18
                                    

o0o

"Ngh," Sakura membuka matanya, ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar yang kira-kira hanya berukuran tiga kali empat meter.Matanya membulat saat menangkap sosok pemuda  tertidur di kursi yang berada di samping ranjang kecil yang ia tiduri sambil menggenggam tangannya.

Ia menggelenkan kepalanya heran, kenapa pemuda itu senang sekali tidur, sih?

Ia tersenyum tipis mengingat kejadian saat pemuda itu tertidur, tapi satu hal yang ia tahu, pemuda itu tetap tampan dan justru bertambah tampan ketika ia tidur dengan wajah polos itu.

Sakura berusaha untuk duduk dan mencari tahu di mana ia berada, ia sendiri lupa kenapa ia berada di sini. Yang ia ingat, dirinya menangis di kantin karena pemuda brengsek mantan kekasihnya itu. Setelahnya, ia tak ingin apapun lagi.

Saat mencoba bangun, kepalanya kembali sakit, ia meringis sambil memegang kepalanya dengan tangan yang bebas dari genggaman pemuda itu.

Mungkin karena terlalu keras meringis, ia jadi membangunkan pemuda itu, dan sekarang pemuda itu membantunya untuk berbaring lagi. "Kau tak boleh banyak bergerak, Sakura! Shizune-sensei menyuruhmu istirahat."

Sakura mengangguk kecil.

"Maaf, aku membangunkanmu dari tidurmu," ucap Sakura, menyesal.

"Tak apa. Lagipula, sudah menjadi kebiasaanmu mengganggu tidurku." Pemuda itu terkekeh.

Sakura mengangguk-angguk, ia memegang dagunya dan mengetuk-ngetuknya dengan jari lentiknya. "Kau benar. Sepertinya itu sudah menjadi hobi baruku, haha," Sakura tertawa terbahak-bahak, pemuda itu hanya tersenyum tipis melihatnya. "Oh ya Sasuke kun, aku di mana?" tanyanya pemasaran.

"Kau di UKS," jawab pemuda pemilik nama Sasuke itu.

Sakura mengernyitkan dahinya bingung. "Mengapa aku bisa di sini?"

"Kau lupa?" Sakura mengangguk.
"Kau pingsan di kantin tadi. Sudahlah tak perlu diingat. Yang penting kau sudah baikan."

Sakura mengangguk lalu tersenyum. "Arigatou, Sasuke-kun," ucapnya tulus.

Sasuke menaikan sebelah alisnya. "Untuk?"

"Kau sudah menemaniku di sini," jelas Sakura

"Hn. Tak masalah. Beristirahatlah dulu …." Sasuke mengelus rambut Sakura, sementara Sakura memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut pemuda tampan itu di rambutnya, getaran aneh timbul di hatinya, entah apa yang terjadi.

Sakura membuka matanya lalu menatap onyx Sasuke
"Um ... Sasuke-kun?" panggilnya.

"Hn?"

"Kau tidak ke kelas? Pelajaran terakhirkan masih ada?" tanya Sakura cemas, ia tak mau pemuda itu bolos hanya karena dirinya.

"Aku memang sering membolos, bukan? Yang terpenting, aku dapat mengerjakan setiap tugas yang mereka berikan dan mendapat nilai seperti keinginan mereka, maka semua akan baik-baik saja."

"Ck, kau ini. Mau jadi apa besar nanti, huh?"

Sasuke mengangkat bahunya, tak acuh. "Kau belum makan siang, bukan?" Sakura mengangguk pelan.

"Tunggu sebentar!" perintah Sasuke lalu mengambil kantong plastik yang berada di atas meja dekat ranjang Sakura, ia mengeluarkan cup berisi mie instan yang belum di masak dan sebotol air mineral dari dalamnya. Ia membelinya di kantin sekolah saat Sakura masih tak sadarkan diri.

Between Hate and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang