Chapter 7 ✔

5K 327 44
                                    

o0o


Drrtt Drttt

Sakura sedikit tersentak ketika handphone-nya tiba-tiba bergetar. Dengan terburu, ia mengambil handphone itu dari saku celananya lalu melihat nama seseorang yang terpajang di sana. Wajahnya seketika berbinar senang saat tahu siapa orang itu, tak ingin buang waktu, ia langsung menggeser layar touchscreen hp-nya lalu mendekatkan benda mungil itu ke telinganya.

**

"Moshi, moshi,"

"Sakura, kau dimana dan sedang apa?"

"Aku di sekolah, sedang mengajar."

"Oh, baiklah. Nanti temui aku di kafe biasa. Aku berada di Jepang sekarang."

"Kau di Jepang? Serius?"

"Hn. Ada beberapa urusan di sini, jadi kuharap kita bisa bertemu. Aku hanya beberapa hari disini."

"Tentu, Gaara-kun, aku akan menemuimu setelah pulang sekolah."

"Hn. Jaa ne …."

"Jaa ... Aku mencintaimu."

"Aku juga."

Pip pip

"Siapa?"

Sakura mendengus, "Kau mengagetkanku," ungkapnya.

"Hn. Siapa yang menelponmu?"
Sasuke mengulang pertanyaannya setelah Sakura memasukan telepon genggamnya ke saku celananya kembali. Sebenarnya ia sudah menebak siapa yang menelpon gadis itu. Cukup mendengar dialog terakhir mereka, Sasuke menyimpulkan bahwa itu adalah kekasih Sakura. Ia hanya ingin memastikannya saja.

"Gaara kun, kekasihku," ucapnya dengan senyum yang mengembang. Sasuke mendengus pelan, tebakannya tak meleset.Entah mengapa ia jadi tak senang dengan kekasih gadis Haruno itu, padahal ia belum pernah bertemu dengan pria itu.

"Memangnya kekasihmu tak tinggal di Jepang?" tanya Sasuke penasaran.

Sakura melepaskan sepatu tinggi yang ia pakai dari kakinya lalu memegang benda itu sebelum menjawab pertanyaan Sasuke.
"Tidak. Dia kuliah di Newyork. Kami LDR-an," jelas Sakura.

Mereka tak pernah bertemu, pantas Sakura sangat senang, pikir Sasuke.

"Oh, ya, Sas, aku duluan, ya? Aku harus membereskan tugas-tugasku dulu," lanjut Sakura lalu  berdiri dengan menenteng kedua sepatunya. Ia akan memakai sandal jepit saja nanti, sementara kembali ke ruangannya tak usah memakai apapun, lagipula sepertinya para siswa masih berada di kelas. Jadi, ia tak perlu malu.

Saat ia hendak berjalan keluar atap, Sasuke kembali bertanya.
"Tapi, bagaimana dengan kakimu?" tanya Sasuke sedikit cemas, tetapi pemuda itu pintar mengolah emosi seolah perkataannya itu hanya sekedar basa-basi. Begitu datar. Walaupun sebenarnya jauh di lubuk hatinya, ia masih ingin Sakura menemaninya di sini.

Sakura tersenyum tipis.
"Ah, sudah sembuh kok, terimakasih, ya~" ucapnya lalu meninggalkan Sasuke yang hanya bisa menghela napas panjang menatap kepergiannya.

**

Sekarang adalah waktu pulang sekolah, segera Sakura membereskan barang-barangnya lalu bergegas menuju halte depan sekolah, soalnya ia tak membawa mobil sendiri karena tadi pagi ibunya mengajaknya berangkat bersama.

Between Hate and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang