"Bagaimana mungkin aku lupa, ya Silly, aku ingat."
Gadis itu kembali lagi dengan membawa mangkuk. "Makanlah dulu, setelah kau makan aku akan membuatkanmu jamu, supaya kau segar."
Mate menatap mangkuknya. Perasaannya kembali tak karuan. "Emma " gumamnya.
***
Malam gelap menyelimuti, udara mulai menurun derastis. Emma tak henti-hentinya menangis. "Mate dimana kau? Apa kau merasa jijik padaku hingga kau pergi dariku?" ia memeluk lutut, seperti orang frustasi. "Ah, tidak! Tidak mungkin Mate seperti itu. Mingkin dia ada urusan." ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Matanya sembab dan terlihat bengkak, ada sebuah kerinduan dalam dada Emma. Ia menatap dinding kosong. "Cepatlah pulang Mate."
***
Malampun kian larut dan Mate masih memikirkan sesuatu, ia memikirkan hal yang mengoyak hatinya. "Apa kau baik-baik saja Emma."
Cahaya bulan meremang diatas air, Mate tengah duduk di pinggiran sungai dekat rumah Silly. Api unggun menyala dibelakangnya. "Aku harus menyudahi ini.."
"Menyudahi apa?" ucap Silly yang berjalan dari belakang. Ia kemudian duduk disebelah Mate. "Ada apa?"
Mate mengusap wajahnya. "Seharusnya aku tidak begini." matanya menerawang jauh keatas air. "Aww." tiba-tiba saja mate merintih.
"Eh.. Maaf."
"Kau sedang apa?"
Silly menyentuhkan handuk hangat pada luka Mate. "Aku hanya mengobati lukamu, sepertinya dalam."
Mate menatap gadis itu. "Apa kau tahu apa yang sudah terjadi padaku?" ucapnya penuh penekanan.
Silly balik menatap Mate. "Aku pikir aku tidak usah bicara apapun tentangmu, aku takut kau masih trauma."
"Aku? Trauma? Ha.. Yang benar saja?"
"Sudahlah.. Kau jangan banyak gerak nanti sakit." Silly kembali menyentuhkan handuk hangat. "Mate, aku masih mengingat namamu. Kau Mate kan? Kita bertemu di restoran mie waktu itu, kau terlihat sangat kelaparan haha.. Lihat, aku masih mebgingat setiap inchi pertemuan kita." Silly terdiam. "Sebenarnya aku mau saja kalau kau meminta bantuan padaku, aku yakin kau pasti membutuhkan bantuanku saat ini."
"Bantuan? Siapa bilang?"
Silly tertawa. "Kau pikir aku tidak tahu apa yang terjadi padamu? Aku melihat semuanya Mate, aku melihat kau pergi keluar dari Northland, kau sampai di hutan dan di kepung. Walaupun aku tak tahu kenapa bisa begitu tapi bagaimanapun itu adalah masalahmu, aku hanya menawarkan bantuan."
Mate diam berpikir.
"Tawaranku tidak datang dua kali loh."
Mate mulai luluh.
"Bagaimana?"
"Akan kupikirkan dulu." Mate merebahkan tubuh keatas rumput. "Pergilah tidur, ini sudah terlalu malam."
"Bagaimana denganmu?"
"Aku bisa tidur disini."
"Tapi disini suhunya terlalu rendah."
Mate membenarkan posisinya. "Jangan khawatirkan aku, aku kan dekat api unggun jadi tubuhku akan tetap hangat."
"Terserah kau saja. Selamat malam." Silly beranjak. "Eh, tapi awas kalau kau kabur! Kau masih perlu pengobatan."
"Emm." jawab Mate saat matanya sudah mulai terpejam.
***
Jauh dari tempat Mate sekarang ada pihak yang merasa diuntungkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dolls God
FantasyBagaimana jika seseorang memiliki hobi mengoleksi roh manusia? bagaimana hal itu bisa terjadi? Mr. Felix memiliki hobi gila itu, ia mulai menemukan hobinya pada tahun 1937, berawal dari tewasnya seorang gelandangan di depan rumahnya ia mulai merasa...