Satu

297 8 0
                                    

Pagi ini adalah pagi terakhirku di Jakarta, karena saat ini aku dan keluargaku akan pindah ke Borneo, ya Kalimantan.

Sekarang aku sedang berpamitan dengan nenek dan para tetanggaku

"Ana hati hati di jalan ya," nenek memelukku dan kemudian dia melepaskannya dan langsung di sambut pelukan ibuku.
Sementara itu aku menghampiri Rani dan Febi -mereka sahabat ku- untuk berpamitan juga lalu kami berpelukan. Rasanya sangat berat untuk meninggalkan teman teman ku dan terutama rumah ku tercinta.

Sesudahnya aku melirik ke arah Dino dan teman teman nya diikuti dua sahabat ku.

"Hati hati, Na. Kalau dah sampe kabarin kita kita, terutama...." Dio memutuskan perkataan nya dan melirik Dino yang ada di sebelahnya, kami semua serempak melirik Dino.

" terutama Dino..woi,No! Lo gak mau ngucapin sesuatu untuk perpisahan sama Ana. Nyesel loh nanti," kata Dio sambil menyenggol tangan Dino. Aku hanya perhatikan nya biasa.

Sebenarnya sih gak tahu sejak kapan Dino ada perasaan dan aku baru tahu hal itu dari Dio. Kalau Dino suka sama aku. Apa reaksi ku? Tidak ada!

Aku hanya membiarkannya saja berjalan sesuai cerita dan seiring berjalan nya waktu.

Dino mengulurkan tangan nya dan langsung ku salami. Kami bersalaman sambil salinh menatap.
"hati hati di jalan," setelah berkata itu kami melepaskan tangan kami dan langsung mendapatkan tatapan kecewa dari Dio maupub yang lainnya.
"Apa? Kenapa dengan wajah kalian?" Tanya ku asal. Tak lama Ayah memanggil ku untuk masuk ke dalam taksi yang akan membawa kami ke Bandara. Aku hanya melambaikan tangan ku dan rasa berat mulai menggrogotiku lagi. Berat untuk pergi dan meminggal kan semua kehidupan di sini. Teman dan sahabat, rumah, dan lainnya. Tak terasa setetes air mataku meluncur mulus dan aku langsung mengelapnya. Toh aku masih bisa kembali kesini saat liburan ataupun saat Ayahku sudah dikembalikan ke cabang kantor di Jakarta.

Kami masuk kedalam taksi yang membawa keluarga ku -Ayah, Ibu, Adik dan aku tentunya- ke Bandara.

***
Karena perjalanan masih jauh dan aku sedang tidak ada kerjaan. Perkenalkan nama ku Ananda Octadiani, tapi aku lebih senang di panggil Ana, karena lebih simpel.
Lalu aku memiliki seorang adik laki laki yang bernama Rafa. Kami hanya beda 4 tahun.

Dan perkenalkan sahabat sahabat ku, dimulai dari Febi, Cewe dengan tingkat percaya diri tinggi dan asik kalau diajak bicara.
Lanjut dengan Rani, dia pendiam dan sangat misterius kalau kalaian belum kenal, tapiiii dia baik dan bisa dijadiin tempat curhat yang aman dan nyaman. Berbanding terbalik dengan Febi -_-
Dua sahabat cowo ku, Dio dan Dino. Diawal sudah tahu kan kalau Dino itu suka sama aku, tapi aku gak respon apa apa. Da Dio dia cowo yang tinggi dengan wajah yang lumayan ganteng walau masih kalah tampan dari Dino.

***
Dan tak terasa kami sudah sampai di Bandara dan ayah ku segera membayar taksi dan kami langsung cek in, walaupun pesawat kami akan terbang satu setengah jam lagi, kata ayah sih supaya tidaj terburu buru. Yo sudah aku saja.

***
Diruang tunggu sudah 1 jam lebih aku duduk dan hanya memainkan handphone ku, Rafa masih sibuk dengan handphone dan cemilannya sedangkan ayah dan ibuku sibuk dengan koran dan acara yang disiarkan tv di ruang tunggu Bandara.

30 menit kemudian.
Maskapai yang dengan tujuan kami pun akhirnya berangkat dan perjalanan selama satu jam yang membosankan menunggu ku.

To Be Continue

haah...selesai ini cerita pertama ku semoga kalian -para pembaca- menyukai nya dan kalau mau kasih komen, kritik dan saran saya sangat mengharapkan nya.

Karena masih banyak kekurangan dalam cerita ini.
Daaaaahh! :-D

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang