Dia

Dua

Pagi ini sangat cerah, mentari dan suara kicauan burung menemaniku menuju sekolah. Tepatnya hari pertama ku di sekolah baru ku. Jarak dari rumah ke sekolah memang tidak terlalu jauh jadi aku memutuskan untuk berjalan kaki.

Ternyata lingkungan tempat tinggal baru ku nyaman dan sangat asri. Ternyata tidak buruk juga pindah kesini.
Tak terasa aku sudah di depan gerbang sekolah, SMA 1. Terlihat banyak murid dengan seragam sama dengan nya masuk kedalam sekolah itu. Baju putih dengan rok atau celana panjang abu abu dengan rompi biru tua.

Dengan langkah pasti Ana memasuki sekolah itu, selama perjalanan mencari ruang administrasi Ana mendapatkan tatapan bingung dari murid murid yang dilewatinya. Kebanyakan yang ingin tahu nama nya atau pun hanya menganggap Ana murid baru saja.

Akhirnya Ana menemukan ruang administrasi yang tempatnya ada disebelah ruang guru. Setelah mengetuk beberapa kali dan diperbolehkan masuk, Ana segera menyerahkan formulir dan data data tentang dirinya.

"Bu saya yang anak pindah itu"

"Oh Ananda Octadiani, ini sudah lengkap kan?" Ana hanya mengangguk.

"Perkenalkan nama ibu Rahma. Kamu tunggu sebentar..." kata bu Rahma lalu keluar dari ruangan itu dan tak lama beliau masuk kembali. Tapi kali ini dia membawa seorang siswi.

"Nak kamu kelas Ipa11-4 kan?"

Tanya bu Rahma pada siswi itu.
"Iya bu, ada apa?"

"Perkenalkan dia Ananda octadiani, sekarang antar dia kekelas mu," kata bu Rahma sambil menunjukku.

Siswi itu pun mengangguk dan setelah Ana mengucapkan terimakasih, dia dan siswi itu keluar dari ruang adminis.

Diperjalanan menuju kelas, Ana memanfaat kan moment ini untuk berkenalan dengan siswi yang berjalan di sampingnya.

"Ehmm... perkenalkan nama ku Ananda octadiani, kamu bisa panggil aku Ana," kata ku sambil mengulurkan tangan, siswi itu langasung menjabat tanganku lalu memperkenalkan dirinya.

"Aku Intan Ratnasari, panggil aja Intan," Intan tersenyum dan kubalas dengan senyum yang tak kalah lebar.

Akhirnya kami sampai di depan pintu kelas Ipa11-4, disekolah ini semua ruang kelas memang di fasilitasi dengan Ac jadi pintu dan jendela ditutup. Saat tangan Intan mulai memegang gagang pintu, aku rasanya sangat gugup. Seperti apa teman teman baruku? Apakah baik, jahat atau aneh?

Jantungku mulai berdetak lebih keras seiring Intan yang terus membuka pintu semakin lebar.
Deg...deg..deg..

Welcome to your new class!
***
To Be Continue