It's getting worse

351 35 2
                                    

Starbucks, 11.30
"hmm, Caramel Frapuccino sama................" Mata tasya ngeliatin Chanyeol, ini kode maksutnya tuh tasya nanyain dia mau pesen apa gitu tapi secara nggak langsung.
"Hah? Americano" Sadar dong dia diliatin, diakan peka gitu anaknya. Jadi abis sadar diliatin dia ngeliatin balik dan langsung jawab.denger pesenan Chanyeol, tasya agak worried sedikit.
"What, no. Mas Caramel Frapuccinonya dua"
"Kok......................" Dia ngeliatin Tasya heran gitukan, kenapa dia nggak boleh pesen Americano. Padahal hari-hari kalau ke Starbucks minumnya itu. Terus Tasya tau dia mau nanya "kenapa" jadi sebelum dia nanya Tasya udah jawab duluan.
"Americano contains too much cafein, Chanyeol" Sambil jalan ke tempat duduk kan, Chanyeol ngikutin dibelakang. Terus dia ngomong lagi. Anak ini memang nggak mau kalah guys.
"Bedanya sama Frapuccino apaan coba yang" Tasya nggak tau bedanya apa. Mana itu emang bener kan sama-sama kopi. Yaudah Tasya jawab aja seenaknya. Kayak cewek-cewek lain biasa.
"Jadi nggak suka sama kopi yang aku pesenin?" Singkat, padat dan sangat jelas.
"S..suka kok"
'Good then" Diakhiri senyum ya. Seneng aja gitu kalau Chanyeol udah kehabisan kata-kata cuman karna liat mata sinisnya Tasya.
"Chanyeol.............."
"Kayana..............."
"Ya, tadi ka Nana dateng ke kantin sendiri pas aku sama Sehun"
"jadi mau dijemput jam? Kenapa LINE aku, kamu read doang?"
"Aku lupa bales tadi hehe"
"Jadi?" Chanyeol nanya, dan tasya bingung mau jawab apa. Untung barista Starbucksnya lagi manggil karna kopinya udah jadi. Ah selamat.
"..........................."
"Belongs to kak Tasya"
"Bentar, aku ambil minumnya dulu yah"
"Aku aja" Dia cowok kan?
Chanyeol ngeliatin gelasnya aneh. Kayaknya dia seumur hidup nggak pernah minum Frappucino deh guys. ngeliatinnya kaya gimana banget gitu lagi.
'Why? It so delicious"
"Sya...aku" dia mau nolak, tasya tau banget. Dia mana suka sih?
"Taste it"
"........................" tapi diminum. Chanyeol emang gitu guys.
"Enak kan?"
"kemanisan"
"And your Americano kepaitan Yeol"
In other place, Jongdae comes to Bahasa and looking for Tasya but she isn't there. When he back to Economy at corridor he just meet Syaza and asking, of course Syaza knows about they relationship.
"Za............."
"Di Starbucks" Liat Chen udah mau nanya kedia, Syaza jawab cepet banget.
"oh..okay"
"Gue saranin kakak jangan nyusul dia deh, tunggu balik aja"
"kenapa"
"Pokoknya tunggu balik aja hehe" liat muka Syaza juga Chen udah ngerti kalau ada sesuatu yang nggak beres disini. Sesuatu yang bikin Chen nggak boleh nyusulin Tasya di Starbucks.
"Chanyeol ya?"
"Hmmm"
"gue cuman mau bilang kalau ntar malem gue nggak bisa nemenin dia ke ultah Kayana, soalnya ada urusan yang penting banget"
"yailah emang jatahnya Chanyeol sih keknya" Denger gitu, Syaza langsung narik kesimpulan kalau tar malem juga Tasya datengnya sama Chanyeol bukan sama Jongdae.
"hah?"
"Nggak kak, yaudah ntar gue sampein"
**
"Hmm aku nggak tau sih aku ke ultah kak Nana apa enggak Yeol"
"Kok nggak tau?"
"My exam?"
"Sya, Kayana nggak bikin acara ulangtahunnya 7 hari tujuh malem kan?"
"Ya enggak lah! Ada emang orang kayak gitu, chanyeol mah aneh-aneh aja"
"Ya...udah... besoknya kan masih bisa belajar?"
Bener juga, emang cowok satu ini pintar sekali bikin cewek nggak bilang NO. hah capek. Tasya diem aja. Bingung juga mau dibales apaan. Ujung-ujungnya juga pasti datengnya sama Chanyeol. Dia cuman bisa doa aja semoga Chen bisa ngerti. Padahal setiap saat Chen tuh ngerti.
"karna kamu siap-siapnya lama, aku jemputnya jam 7an aja ya?"
"Oh okey" Tasya nggak mau bilang ini sebenernya tapi jadi kesebut okey karna dia kaget, Chanyeol tiba-tiba nanyain. Mana dia banyak pikiran gitu kan.
Tasya jadi beda diperjalanan balik ke kampus. Chanyeol sadar terus nanyain.
"kenapa?"
"Nggak, nggak kenapa-napa"
"Laper? Apa gimana?"
"Nggak Yeol, im okay"
"Beneran?"
"Hm"

Sampai kampus, Tasya udah pucet. Masuk kelas nggak ada semangat. Disapa Kevin dengan sangat menyebalkan.
"Sakit ya Sya, cie bisa sakit ya"
"GUE LEMPAR PENGHAPUS PAPAN TULIS APA MAU PAPAN TULISNYA HAH"
"Yailah kenapa serem amat"
Terus Tasya duduk disamping Sehun. Sehun lagi nulis. Pasang headset. Tapi pas liat ada yang mau masuk tadi musiknya di pause. Tapi headsetnya masih dipasang. So cool man.
"Sehun" Tasya udah manggilin. Pasti mau ngadu. Sehun denger tapi pura-pura nggak denger. Sebenernya dia mau ngambek. Tadi kan Tasya suruh dia nunggu dikantin. Eh nggak taunya lama banget.
"Gue ke ultah Kak Nana sama Chanyeol akhirnya" Denger yang satu ini dia nggak bisa pura-pura nggak denger. Langsung teriak sih dia dikelas.
"ANJIR SAMA CHANYEOL?"
"Loh. Gue kira lo dengerin lagu"
"KOK SAMA CHANYEOL SYA"
"Dia curi start huhuhu" curi start apaan. Dikira lagi lomba apa ya. Tasya nundukin kepalanya di meja. Bener-bener bingung mau ngapain. Tiba-tiba Syaza dateng. Mau nyampein pesennya Chen yang tadi kayaknya.
"Nggak usah mikirin, Chen juga ada urusan jadi nggak bisa dateng" Denger ini Sehun langsung nyambung kek listrik ya dia emang.
"Ahelah emang jatah Chanyeol"
"Gue juga ngomong gitu tadi didepan Chen bhak"
"Hah serius za?"
"Yoi"
"Huh Jongdae maafin gue:("
"Dosa lo kalo ditumpuk setinggi apa ya Sya"
"BODO AH"
**
"Kalau aku sama Chanyeol kesananya kamu nggak papa kan?"
"Iya, aku seneng lah, kamu nggak sendirian"
"Hmm aku tau ya kamu nggak suka"
"Suka kok, aku yakin Chanyeol bisa jagain kamu"
"Jongdae..........."
"Go home, ini udah jam 5 nanti Chanyeol nungguin lama"
Gimana bisa sih dia ngomong kayak gini. Padahal yang mau jalan sama Chanyeol itu pacarnya loh.
"Jongdae, I really want to go there with you, honestly"
"Me too" He just smile at Tasya and hug her so tight. Sebenernya dia kesel sih. Tapi mau gimana lagi coba. Dia yang suruh Tasya nerima aja ajakan balikan Chanyeol kan? Yaudah. Jadi ini kayak semacam konsekuensi karna dia nyuruh Tasya. Padahal kan awalnya Tasya nggak mau.
"Pulang dari ultah Nana aku kerumah kamu ya?"
"Hmm" ngomongnya masih dipelukan. Enak ya Sya emang. Dasar centil.
**
Tasya's house, 18:45
"TETEH MEUNI LAMA PISAN INI TEH CHANYEOL UDAH NUNGGUIN DARI KAPAN TEH""Iya Miiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii" Cuman gitu doang. Tapi nggak gerak-gerak. Chanyeol ketawa aja liat Tasya diteriakin sama Maminya disuruh cepet. Padahal ini masih jam 6 lewat dan Chanyeol janjinya jemput jam 7 kan?
"Nggak papa tante, tadi Chanyeol bilang mau jemput jam 7 kok"
"Udah"
"Eleh-eleh meuni lama pisan teh"
"yeeee, Chanyeol kan bilang mau jemput jam 7 Mi.
"Soalnya kamu pasti nggak kelar-kelar Sya"
Yaudah kan mereka jalan gitu. Dimobil Tasya juga nggak kayak tadi siang. Kayaknya udah nggak kepikiran lagi sama Jongdae. Emang ini anak.
"Yeol"
"Hm?"
"Degem kamu masih suka ngechat nggak?" Pertanyaan ini seharusnya dijawab dengan kebohongan. Karna nyatanya setiap saat degem ngechat Chanyeol kan.
"Oh itu, ya ada sih. Tapi nggak aku bales, kenapa?" Ya, dia jujur emang. Jujur atau pamer bedanya tipis banget loh. Dan ini Chanyeol jadi dia nggak jujur tapi dia, pamer.
"Hm nggak kenapa-napa sih"
"Nih, kamu liat aja kalau nggak percaya" Dia lagi nyetir ya, tangan satu. Tangan satunya nyari hp di saku. Kenapa pemandangan ini begitu..........indah.
Bener sih, semua chat degem nggak ada satupun yang dia bales. Malahan ada yang spam gitu langsung di block sama Chanyeol. Tasya gila jadi senyum sendiri. Dan Chanyeol realizes it.
"bener kan? Nggak ada yang aku bales kan?"

DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang