Chapter 1 : lost

5.1K 237 0
                                    

Anchorage masih kota yang sama. Alaska masih negara bagian yang sama. Hanya saja yang berbeda adalah diriku. Setelah 5 tahun, aku resmi mengundurkan diri dari cafe starlight, banyak hal telah berubah. Aku sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan alas bahkan victoria. Dan Hari ini telah menjadi saksi bagi salah satu sejarah hidupku. I've graduated from my college. Setelah ini aku berjanji aku tidak akan membiarkan dad kerja keras lagi. Sudah saatnya aku yang mengambil alih semua tanggungjawab dad yang begitu berat. Beliau sudah sangat berjasa dalam hidupku.

Udara malam hari dialaska memang tidak begitu bersahabat. Angin yang berhembus telah membuat tubuhku menggigil kedinginan. Aku merapatkan jari-jemariku -yang sudah terlihat memutih karena kedinginan- kedalam saku switter lusuhku. Namun tampaknya hal itu tidak berpengaruh pada apapun, karena yang kurasakan adalah hawa dingin yang semakin mencekam. Ditambah dengan kakiku yang tidak mengenakan alas kaki kini berpijak diatas permukaan kasar lantai balkon apartement kecil ini.

Sesekali aku menoleh kearah jam.

Aku teringat akan dad yang sedari tadi tak kunjung pulang. setelah acara graduation tadi siang, ia mengatakan padaku akan kembali belakangan karena harus mengurus beberapa urusan terlebih dahulu. Tapi kurasa ini sudah terlalu lama.

Ditengah kesunyian malam, terdengar olehku bunyi ringtone handphoneku. Akhirnya aku bisa bernafas lega.

"Hey dad, Ini sudah malam dan kau belum juga pulang ke rumah. Bisakah kau menjelaskan hal itu padaku?" aku menyerukan suaraku tepat setelah aku menekan tombol hijau pada handphoneku.

Seseorang diujung sana mengeluarkan suara aneh seperti deheman. "Apakah anda adalah anak dari Mr. Logan kenneth?" Suara bariton tersebut berhasil membuat perasaan tidak enak menyerangku dengan tiba-tiba. Ini jelas bukan suara dad, jika begitu lalu dad dimana?

"Apa yang ter- jadi, sir? Kenapa handphone ayah saya bisa berada pada anda?" Aku yakin suaraku terdengar serak dan juga gemetar.

"Kami tim keamanan campus ingin memberitahu bahwa mr. Kenneth ditemukan dengan keadaan tidak bernyawa. Sebentar lagi kami akan menuju ke rumah anda dengan membawa mayat beliau."setiap kata yang terlontarkan oleh seorang lelaki diujung sana, dia jelas sangat berhasil membuat pertahananku runtuh begitu saja. Bahkan dingin malam yang sedari tadi terasa menusuk seketika terasa lenyap begitu saja. Yang kurasakan hanyalah air mata yang mengalir dikedua pipiku tanpa mengasilkan suara apapun.

Kedua lututku jatuh terhempas begitu saja hingga kurasakan permukaan kasar lantai melukai kulit kakiku. Kedua lenganku terkulai lemas dan tak berdaya. Semua yang baru saja aku dengar seperti mimpi buruk yang datang begitu saja.

===

Hari ini genap sebulan sudah dad meninggalkan aku didunia yang kejam ini seorang diri. Setelah victoria, kini dad yang tidak mengucapkan kata perpisahan sama sekali padaku.

Aku tersiksa dalam kesepian dan kesendirian ini. Beberapa orang tetangga terdekat berdatangan dan mencoba menghiburku. Namun tidak ada satu orangpun yang berhasil membuatku kembali memperoleh semangat hidup. Rasanya semua menjadi sia-sia. Gelarku, tidak membuktikan apapun.

"Ting tong!" bunyi nyaring bel sontak membuat aku kembali tersadar dari aktivitas rutinku belakangan ini yaitu merenung.

Dengan langkah sedikit terhuyung lemah, aku berjalan kearah pintu lalu membukakannya. Mataku menangkap bayangan seorang wanita berumur 40 tahunan yang mengenakan pakaian sangat modis sedang berdiri hadapanku dengan pandangan yang berkaca-kaca. Entah kenapa hatiku terenyuh saat menangkap tatapan yang tersirat dari matanya. Tampak sebuah ketulusan yang sulit kuartikan.

"Maaf, ada yang bisa kubantu?" aku berusaha mengalihkan pandangannya yang sedang menelusuri keseluruhan tubuhku. Tanpa harus bertanya padanya, aku sangat yakin dia sedang memperhatikan penampilanku yang nampak sangat kacau. Rambutku kusut karena sudah lama tidak kurawat dengan baik, tubuhku sangat kurus karena aku tidak memikirkan kesehatanku lagi, bajuku juga sangat lusuh dan kotor menyatu dengan lengket tubuhku.

ObstacleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang