Extrapart (2)

2.9K 106 6
                                    

P.s. Andrew dan Jason berusia 6 tahun sedangkan Rebecca dan Kimberly berusia 3 tahun.

Author's POV

  Christopher menyeret dua luggage sekaligus dalam waktu bersamaan. Ia mengiringi langkah amanda yang sudah lebih dahulu didepannya.
  "Andrew, hati-hati kim hampir terjatuh." seru am dari jauh melihat andrew menarik adik kecilnya dengan sangat cepat.
  Andrew, putra kecilnya mengacungkan jempolnya dan sontan memperlambat langkahnya.
  "Bukankah mereka sangat menyayangi satu sama lain?" ucap am pada christ.
  Christ mengangguk. "Mereka akan baik-baik saja bahkan jika kita sudah tidak ada disamping mereka. Because they have each other." tutur christ yang mampu membuat am tersenyum mendengarnya. 
  Dari jauh, Seorang wanita terlihat melambaikan tangan didepan sebuah rumah bergaya modern victorian house. Ini adalah versi modern dari rumah yang terkenal pada abad tengah itu. Semua dekorasi dari modern victorian house ini sungguh tidak bisa dicela. Bahkan Private garden didepan juga sangat cantik.
  "Amanda!" Panggil victoria dengan penuh kebahagiaan diwajahnya.
  Amanda mempercepat langkahnya. "Victoria in victorian house?"
  Victoria langsung menarik tubuh am dalam pelukan eratnya. "Yes, exactly Victoria in victorian house."
  "Hi, christ."  Hello style dari seorang victoria.
  "How was your flight?" tanya victoria.
  "It was good, sweety." Jawab amanda sambil terkekeh. Christ ikut tertawa kecil mendengarnya.
  Vic hanya tertawa geli mendengar am memanggilnya seperti memanggil seorang anak kecil. "Oh yeah, ayo cepat masuk. Semua sudah didalam menunggu."
  Christ langsung menghambur begitu melihat oscar dan dylan ada didalam. "Holiday is coming, man." Mereka melakukan tos ala pria.
"Hi am, lama tidak berjumpa." seru dylan dari sofa. Am hanya mengangguk dan tersenyum membalasnya.
  Sementara christ mulai terlibat dalam perbincangan para pria, amanda dan victoria memilih menghampiri grace yang sedang menyiapkan makanan didapur.
  "Hi, am. Bagaimana kabarmu? Kudengar kau sedang mengandung lagi?" sambut grace.
  Amanda memeluk singkat grace. "Hello, I'm pretty well. Siapa yang mengatakan seperti itu? Andrew dan kim sudah sangat cukup bagiku dan christ."
  Grace dan vic tertawa mendengarnya.
  Ucapan am menyadarkannya, dia mulai mencari keberadaan putra putri kecilnya. "Apa kalian melihat dimana andrew dan kimberly?"
  Victoria langsung menunjuk kearah taman belakang. Amanda menoleh dan mendapati kedua malaikat kecilnya sedang asyik bermain dengan jason dan rebecca.
  "Mereka langsung akrab kembali. Padahal terakhir kali kuingat, mereka bertemu 6 bulan yang lalu pads liburan di Florida."
  Amanda mengangguk.
  "Iya kau benar. Itu berarti kita harus selalu mengadakan liburan bersama seperti ini lagi agar mereka bisa terus bertemu kembali." jawab am.
  Grace juga setuju. "Lagipula jika tidak ada acara kumpul bersama setiap liburan seperti ini, kapan lagi kita bisa bertemu. Mengingat aku tinggal di Washington bersama oscar, Victoria dan dylan tinggal di German dan juga am dan christopher tinggal di las vegas."
  Amanda, victoria dan grace melanjutkan perbincangan sambil menyiapkan hidangan untuk menu lunch hari ini.
***
Andrew memperlambat langkahnya ketika mommynya menyuruhnya untuk berhati-hati. Sebelah tangannya digunakan untuk menggenggam tangan kim dengan erat. Ia tidak ingin adik kecilnya terjatuh.
  Diujung sana terlihat jason yang sedang asyik menonton TV dan juga rebecca yang sedang bermain boneka.
  "Jason!" Panggil andrew yang sontak melepaskan pegangan tangannya pada kim.
  Jason segera berlari menghampiri andrew ketika mendengar suaranya. Mereka berpelukan. "Kau lama sekali. Aku sudah sampai sejak tadi pagi." keluh jason.
  Andrew menepuk pundak jason untuk memberi salam hangat. Andrew melihat rebecca yang tersenyum kearahnya sambil menunjukkan sederetan gigi susunya yang baru saja tumbuh.
  "Bermain boneka sendirian?" tanya andrew.
  Rebecca mengangguk cepat. "Jason tidak mau menemaniku."
  Jason dan Andrew saling bertatapan kemudian tertawa keras. "Kau tahu, pria tidak suka bermain boneka."
  Rebecca menggerutu karena keduanya menertawakannya. "Tapi kalian bukan pria, kalian hanyalah anak laki-laki."
  Andrew mengangkat bahunya tidak menggubris ucapan rebecca. Ia kemudian berjalan menuju backyard terlebih dahulu. "Sudahlah, lebih baik kita semua main hide and seek." ajak andrew yang diikuti oleh teriakan bahagia rebecca. "Ayo kimbelly!" teriak rebecca kemudian mengajak kim dengan lidahnya yang masih cadel.
  Sedangkan jason masih terdiam ditempatnya. Dia menatap kearah kimberly yang sejak tadi hanya berdiri diujung sana. Jason mendekatinya, ia berniat menyapanya.
  "Hi kimberly." sapanya.
  Namun kim tidak menunjukkan respon apa-apa.
  "Kau tidak senang bertemu denganku dan becca?" tanya jason dengan khawatir.
  Kim kemudian menggelengkan kepalanya. Air mata mulai mengalir dipipinya.
  "Jangan menangis, ada apa?" Jason langsung mengusap air mata kim.
  Kim kemudian menunjuk kearah kakinya. Terlihat luka kecil dikakinya. Jason langsung mengeluarkan plester dari kantongnya kemudian memasangkannya pada luka dikaki kim.
  "Sstt.." ucap kim saat melihat jason ingin memanggil andrew.
  "Eh."
  Kim menyentuh tangan jason. "Jangan bilang pada andlew, nanti dia akan tau kalau aku tadi tersandung batu saat dia menalikku kencang."
  Jason hanya terdiam mendengar penututan kimberly.
  "Kalau begitu kau disini saja tidak usah ikut bermain, kakimu sedang terluka."
  Kim menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Nanti andlew akan sedih kalau aku tidak ikut belmain."
  Jason kemudian membiarkan kim berjalan menuju backyard lebih dahulu. Ia mengawasi langkah kim dari belakang, takut kim akan terjatuh.
  "Lama sekali." gerutu rebbeca sambil memajukan bibirnya kedepan.
  Kim tersenyum lalu berjalan merangkul becca. "Becca, aku lindu sekali dengan kamu."
  Becca tertawa lalu mengangguk. "Aku juga." Dia memeluk erat kimberly.
  Diam-diam jason terus memperhatikan kaki kim yang tadj terluka. Dia benar-benar cemas.
  Sementara andrew langsung memberi komando untuk melakukan Hom-pim-pa untuk menentukan siapa yang jaga dalam permainan hide and seek. Semua orang memberikan punggung tangannya, hanya jason yang memberikan telapak tangannya. Aku tidak mau, dia yang akan pertama jaga. Kim, Andrew dan juga becca mulai mencari tempat persembunyian. Sementara jason menutup matanya sambil terus menghitung.
"1,2,3....10. Udah belum?"
  Tidak ada balasan apapun.
  Jason dengan perlahan melangkah dan mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Tidak lama kemudian, suara Andrew dan becca muncul bersamaan lalu memukul tempat andrew berjaga tadi. Artinya mereka berhasil lolos ke permainan selanjutnya.
  "Kim sangat pintal bersembunyi." ucap becca yang diikuti dengan anggukan andrew.
  Tes.. tes...tes...
  "Kim... kimberly. Keluarlah ini hujan." panggil andrew dengan suara lantang.
  Jason mulai panik mengetahui kim tidak juga keluar dari tempat persembunyian. Sementara becca sudah mulai menggigil kedinginan.
  "Becca masuklah, ini tugas anak laki-laki untuk mencari kim." seru Andrew melihat gadis kecil itu menggigil kedinginan.
  Becca menggeleng. "Tapi kim belum keluar."
  "Biar aku yang mencarinya, kau masuk duluan."
  Becca tetap menggelengkan kepalanya.
  Daripada mendengarkan perdebatan antara becca dan andrew jason lebih memilih untuk mencari kim seorang diri. Dia menelusuri setiap sudut backyard ini dengan teliti. Hujan yang membasahi anak laki-laki berusia 6 tahun itu, sudah tidak dihiraukannya.
***
  "ANDREW, BECCA CEPAT MASUK KE DALAM. HUJANNYA SEMAKIN DERAS." Teriak victoria dari jauh.
  Andrew dan becca segera dihangati oleh handuk. Sedang am dan grace mulai cemas karena tidak melihat keberadaan kim dan juga jason.
  Christ menghampiri am yang terlihat gelisah. "Christ, kim tidak ada dimana-mana."
  "Bukan hanya kim, jason juga tidak ada." tutur grace.
Oscar bangkit dari duduknya dan mendekat kearah para sahabatnya. "Apa? Bagaimana bisa? apa yang terjadi, andrew?" tanya oscar pada andrew yang masih kedinginan.
  "Ki..ta tadi main hide and seek. Tapi kim be..lum juga muncul, jason sepertinya sedang mencari kim." tutur andrew dengan penuh gemetar
  Tanpa berpikir panjang, christ dan oscar segera mengambil payung dan menerobos hujan untuk mencari putra dan putri mereka.
  Andrew menatap am yang penuh dengan kekhawatiran. "Apa mommy marah padaku karena tidak berhasil menjaga kim dengan baik?"
  Amanda menoleh dan mendapati pupil putra kecilnya yang berkaca-kaca. "Tidak sayang, mommy tau kau sudah berusaha dengan sangat baik. Tenang saja, daddy pasti akan menemukan kimberly."
***
  Jason mulai kelelahan karena dia sudah berjalan cukup jauh dari tempat mom dan dadnya berada. Samar-samar jason mendengar suara tangis dibalik pohon. Lalu benar dugaannya, kim sedang meringkuk dibawah pohon sambil menangis.
  "Kim."
  Kimberly langsung menoleh. "Jas..on" suaranya melemah.
  "Kenapa kau bisa ada disini? Ini sangat jauh dari tempat kita bermain." tanya jason.
  Kim mengusap air matanya. "Tadi aku mengejal butterfly yang sangat cantik, sampai aku tidak sadal sudah jalan sejauh ini."
  Jason menatapnya dengan wajah polos. "Apa lukamu tambah parah?"
  Kim menggeleng.
  Jason kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu kim berdiri. Kim menerima uluran tangannya. Ia sangat kedinginan, tapi kim melihat bibir jason lebih bergetar hebat.
  "Aku tidak bawa payung, apa kau sangat kedinginan?" tanya jason.
  Kim mengangguk. "Aku kuat."
  Tidak lama kemudian, muncul oscar dan christopher dihadapan mereka dengan membawa payung. Baik christ maupun oscar, langsung menggendong kim dan juga jason.
  "Kalian tidak apa-apa?" tanya oscar.
  Jason dan kim mengangguk.
***
Amanda langsung menyelimuti kim dan membawanya ke atas sofa begitu melihat putri kecilnya kedinginan. Begitu juga dengan grace.
  "Berjanji pada mommy, hal seperti ini tidak boleg terulang. Kau tidak boleh pergi jauh dari pengawasan kakakmu." ucap am pada putrinya.
  Kim hanya bisa mengangguk.
  Christ mengusap punggung am untuk menenangkannya. Dia terlihat sangat cemas. "Kau tidak perlu khawatir, babe. Gadis kecil kita ini kuat dan juga dia memiliki banyak orang yang ingin melindunginya."
  Am menoleh. "Jadi benar jason yang menemukannya?" Christ mengangguk dengan senyum. Amanda kemudian memperhatikan putrinya yang mulai tertidur. Oh putri kecilnya!
  "Dimana Andrew?" tanya christ.
  Amanda menujuk kearah kamar. "Dia sedang tidur dikamar"
  Diujung sana, grace tersenyum melihat putra kecilnya tertidur pulas dipelukannya. Dia menatap lekat mata suaminya.
  "Putra kita adalah lelaki yang baik. Aku yakin dia tidak akan menyakiti siapapun." tuturnya begitu mengetahui jason baru saja menyelamatkan kimberly kecil.
  Oscar membalas senyuman grace. ",Bukankah dia sama sepertiku?"
  Grace tertawa kecil mendengar suaminya memuji dirinya sendiri. "Tentu saja."
***
Insiden hujan siang ini membuat keempat malaikat kecil tertidur karena kedinginan dan juga kelelahan. Sementara para orang tua menikmati masakan yang tadi sudah dibuat oleh para wanita.
  "Pertemanan mereka patut diacungi jempol." ucap dylan.
  Victoria kemudian mengacungkan kedua jempolnya. "Keren!"
  Oscar mengganguk. "Aku tidak tahu jika anak kecil seperti mereka bisa saling melindungi satu sama lain."
  Amanda menjawab, "Pertemanan mereka akan berlanjut hingga nanti dewasa."
  Christ membalas. "Bukankah mereka akan seperti kita nantinya?"
  Semua tertawa mendengar ucapan christ. Dan kembali melaniutkan makan siangnya.

-THE END.

 

ObstacleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang