Author POV
Amanda membuka matanya dan mendapati cahaya lampu yang sangat menyilaukan. Ia melihat sekelilingnya. Dimana dia berada sekarang adalah tempat asing yang belum pernah ia kunjungi.
Pintu terbuka dan terlihat christ dengan setelan santai masuk ke dalam kamar.
"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya christ dengan senyum.
Amanda mengangguk pelan. "Ya aku tidak apa-apa. tapi bisa kau jelaskan dimana dan mengapa kita berada disini sekarang?"
Christopher tersenyum. "Kita berada diapartemen milikku. Alasannya adalah karena aku merindukan tempat ini."
'Jelas-jelas aku ingin kau tinggal disini, agar ellizabeth tidak dapat menemukanmu. Dia tidak akan menyerah semudah itu. Diluar sana pasti banyak orang yang mengincarmu. Aku akan melindungimu, adik kecil.
Ya, adik kecil.' gumam christ.
Amanda mengikat rambutnya. Kemudian turun dari ranjang dan bergegas menuju kamar mandi.
"Aku akan mandi."
Christ mengangguk. "Ya, kau mandi saja. Aku akan menunggumu diruang makan."
****
Amanda berjalan menghampiri christ yang sudah menunggunya dimeja makan.
"Apa kau yang memasak ini semua?" tanya am dengan antusias.
Christ menangguk malu. Ia tidak bisa memasak sehingga dia hanya bisa menyajikan roti bakar yang sedikit gosong.
Am menyicipi rasanya. "Ini tidak terlalu buruk untuk pemula." am tersenyum lebar.
Christ tertawa kecil.
"Oh iya mengapa kau memasaknya sendiri? Dimana para pelayan? lagipula aku tidak melihat para pelayan sedari tadi." ucap am.
Christ menghetikan makannya. Bagaimana bisa ia mengatakan yang sejujurnya pada am. Bahwa dia sedang menyembunyikan am dari siapapun. Termasuk dari para pelayan. Christ tidak bisa mempercayai mereka 100%, karena bisa saja salah satu diantara mereka adalah orang bayaran ellizabeth.
"Kurasa mereka butuh libur." jawab christ berbohong.
Am hanya mengangguk sambil ber-oh ria.
Syukurlah amanda tidak curiga!
***
Amanda nampak mengencangkan mantelnya. Ia kemudian berjalan menghampiri christ yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Christ, aku akan keluar sebentar."
Pria itu tampak tidak suka dengan rencana mendadak am yang ingin keluar rumah.
"Kemana tujuanmu?"
"Aku ada janji dengan victoria di cafe O'tea."
"Hubungi aku jika terjadi apa-apa."
"Um.. Apa kau masih cemas soal kejadian kemarin? Tenang saja, kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi." seru am dengan senyuman lebar untuk meyakinkan christ.
Christ membalas senyumannya. Dia tahu am memang bukan wanita lemah. Ellizabeth tidak akan semudah itu menyakitinya.
***
Am POVVictoria melambaikan tangannya disalah satu meja di cafe O'tea. Aku berjalan menghampirinya. Aku melepaskan mantelku kemudian duduk dikursi yang telah disediakan.
"Aku tidak bertemu denganmu dipernikahan oscar dan grace." ucap victoria.
"Aku pulang duluan."
"Apa terjadi sesuatu?" tanya victoria cemas.
aku menggelengkan kepalaku. aku tidak akan menceritakan sebenarnya karena aku tidak mau membuat victoria khawatir. "Christ ada sedikit urusan dikantor."
Victoria mengangkat sebelah alisnya. "Baiklah. Bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan Christ setelah kejadian rencana melarikan diri ke alaska yang berujung terjebak bersama diflorida?"
Pipiku sedikit memerah. Aku benar-benar malu membahas hal ini. Keputusanku saat itu tentang melarikan diri adalah hal terkonyol dan keanak-anakan yang pernah ada.
"aku telah menyatakan perasaanku." tuturku.
Victoria membulatkan matanya tak percaya. "Apa kau bilang?! lalu apa jawabannya?"
"Dia hanya menciumku tanpa mengatakan apapun." jawabku.
"Astaga. Kisah cinta sedarah memang sangat menyulitkan." celoteh victoria.
Aku mengangguk mengiyakan.
"Oh iya, bagaimana dengan nasib balas dendammu itu?"
"Aku sudah melupakannya, vic. Maksudku aku memang tidak akan pernah bisa memaafkan pembunuh ayahku, yaitu ellizabeth. Tetapi sepertinya dengan melimpahkan kepada christopher adalah perbuatan tercela. Dia tidak bersalah dalam hal ini. Justru dia adalah korban sepertiku."
Victoria mengangguk. "Ya, kau benar. Balas dendam memang tidak baik." victoria menghela nafas panjang. "Lagipula sepertinya sahabatku ini justru terkena jebakannya sendiri. Dia jatuh cinta pada musuhnya." ledek victoria yang berhasil membuat pipiku semerah kepiting rebus.
***
Aku melambaikan tangan melihat victoria melajukan mobilnya. setelah itu, aku berjalan kaki menuju apartemen christopher.
Tiba-tiba sekelompok pria bertubuh besar menghampiriku dan menarik paksa tubuhku masuk kedalam mobil. Aku hanya bisa berteriak tak berdaya.
"Christ.." ucapku pelan dengan penuh ketakutan.
***
GIVE ME VOMENT, please :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
RomanceKematian logan kenneth -ayahnya-, membuat takdir mengharuskan Amanda kenneth untuk tinggal bersama Veronica dominic, ibu kandungnya yang sudah menghilang selama 20 tahun. Harta dan kekuasaan keluarga dominic membuat kehidupannya berubah drastis. Dan...