Author's POV
cuaca Los angeles malam ini cukup tidak bersahabat sehingga am, gadis itu mengusap tubuhnya berulang kali karena rasa dingin yang terus mehinggapinya. Lantai yang terbuat dari marmer terbaik terasa sangat tidak nyaman ketika mengenai kulitnya.
"HATCHU" am mengusap hidungnya dengan kasar.
Am melirik dengan lirih kearah ranjang yang dikuasai oleh christopher yang sedang tertidur dengan sangat nyenyak dilengkapi oleh selimut lembut yang membalut hangat tubuhnya. Bahkan am bisa mendengar dengkuran halus yang dibuat oleh pria itu. dan hal itu cukup membuat am meratuki dirinya sendiri karena memilih untuk tidur disofa, menolak ajakan christ. Persetan dengan harga diri, am sangat butuh kehangatan yang bisa melindungi tubuh mungilnya yang menggigil dengan hebat.
Am bangun dari posisi tidurnya –yang ia sangat yakin besok akan mendapati rasa sakit pada setiap bagian tubuhnya karena tidur disini-. "Sebenarnya kau pria jenis apa, christopher?" celetuknya dengan nada setengah berbisik sambil terus menggosok-gosok kedua telapak tangannya berharap mendapatkan sedikit lebih kehangatan.
Gadis itu bangkit dari sofa dan memilih untuk berjalan ke segala arah. Mencoba membuat lebih banyak pergerakan untuk melawan rasa dingin yang menyerangnya.
"Bisakah kau hentikan langkahmu, karena itu sangat mengganggu." Erang christopher yang sepertinya terganggu dengan suara yang ditimbulkan oleh am.
Am yang mengetahui christ merasa terganggu, bukannya menghentikan kegiatannya justru malah tertantang untuk membuat christ tambah menderita. Setidaknya mereka akan setimpal dengan tidak bisa tidur nyenyak.
"Apa kau mencoba menentangku, nona?" kali ini suaranya terdengar sangat berat dan sedikit menakutkan. Tetapi am malah membuat suara yang lebih mengganggu dibandingkan menuruti perintah christ.
Karena merasa sangat terganggu, Christopher akhirnya bangkit dari kasur dan berjalan menuju am. Dicekalnya dengan kuat lengan gadis itu. Tetapi alih-alih memberontak atau semacamnya, justru wajah gadis itu terlihat pucat pasi. Entah ekspresi macam apa yang dia tunjukkan, karena itu lebih terlihat seperti ketakutan. Pancaran matanya semakin melemah dan meredup.
Christ mengerutkan dahinya.
"Sandiwaramu sungguh sangat payah." Ujarnya berharap am menghentikan aksinya.
Tetapi tubuh gadis itu terasa semakin lemah dalam genggaman christ. Dengan cepat christ melayangkan punggung tangannya menuju dahi am. Dan yang dia dapati adalah panas.
"Christ.."
Tubuh am hampir saja terkulai ke lantai apabila christ tidak menangkapnya pada waktu yang tepat. Dengan cepat pria itu mengangkat tubuh am dalam dekapannya. Ia segera membaringkan tubuh lemah gadis itu ke atas kasur, tempat dia sebelumnya tidur disana.
"Kenapa kau sangat lemah?" ujar christ.
Am hanya bisa membalasnya dengan tatapan lemah tak berdaya pada pria itu.
"Apa kau sudah makan hari ini?" tanya christ.
Gadis itu menggelengkan kepalanya.
Christopher mengeluh kesal dengan memukul permukaan dinding.
"Kenapa kau tidak bilang?"
Am tidak dapat berkata apapun lagi. Kepalanya mulai berdengung.
"Benar-benar menyusahkan." Ucap christ sarkastik.
Christopher bangkit dari duduknya ingin mencoba mencari cara untuk membuka pintu yang terkunci itu. tetapi sebuah tangan kecil menyekalnya seolah tidak membiarkannya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
RomanceKematian logan kenneth -ayahnya-, membuat takdir mengharuskan Amanda kenneth untuk tinggal bersama Veronica dominic, ibu kandungnya yang sudah menghilang selama 20 tahun. Harta dan kekuasaan keluarga dominic membuat kehidupannya berubah drastis. Dan...