Chapter 15 : The call

1.8K 108 2
                                    

Author POV

Christ sudah selasai mandi. Ia baru mendapat kesegarannya kembali. Tapi perasaannya belum tenang, ia berharap amanda hanya berjalan-jalan di dekat villa. wanita itu belum mengenal daerah sekitar villa. Christ sangat mencemaskannya.
Ia berniat untuk mencari amanda. Kekhawatirannya semakin besar ketika ia tidak menemukan amanda disekitar villla.
Tiba tiba seseorang menarik tangannya.
"Christopher dominic. Kapan kau kembali, astaga!"
Mataku menelusuri wajahnya. apa aku pernah mengenalnya?
"Kau pasti lupa padaku ya. aku ini Jessica, Jessica. Ingat?"

Jessica?
"Jessica suka padamu, christ. Aku percayakan hatinya padamu. jangan kecewakan ya. dia sahabatku." ucap grace kepadaku beberapa tahun yang lalu.
Senyum christ memudar. "Jessica lautner?Apa kau salah satu teman grace?"
Dia mengangguk antusias. "Syukurlah kau masih ingat padaku." ucapnya. "Sedang apa kau disini?" tanya jessica.
"Ada beberapa urusan yang harus ku selesaikan." Jawab christ mantap.
Jessica mendelik. "pekerjaan?"
Christ tidak langsung menjawab. ".....ii.. ya bisa dibilang begitu." Jawabnya dengan tatapan kosong. "Kau sendiri?" christopher balik bertanya.
"Aku juga kebetulan sedang ada urusan pekerjaan. Aku menyewa villa didekat sini." jelas jessica.
Christopher menyimaknya namun ada sesuatu yang ingin dia katakan. Christ berdeham. "Maafkan aku soal insiden beberapa tahun yang lalu. aku tidak bisa membalas perasaanmu karena.."
Jessica mengangguk.
"lupakan saja. Saat itu aku masih terlalu muda dan belum bisa berpikir dewasa. lagipula setelah patah hati darimu justru aku akhirnya bertemu dengan suamiku." tuturnya dengan senyum lebar.
Christ mengangguk senang.
"Oh iya bagaimana dengan hubungan kau dan grace?" pertanyaan jessica yang bagai bumerang bagi christopher.
"Kami tidak ada hubungan apa-apa. Grace juga sebentar dari akan menikah dengan oscar." Jelas christ yang terasa pahit.
Jessica membelalakkan matanya. "Kupikir kau mencintainya. Karena matamu selalu berkata begitu. Tapi bagaimana mungkin dengan oscar? si pria dingin yang sudah sering mematahkan hati grace? Aku tidak mengerti." celoteh jessica mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
Jessica melihat dari mata christ terdapat luka yang dalam. Ia memilih mendekat, lalu memberikannya pelukan. Ia paham betul bagaimana pengorbanan christ yang selalu ada untuk grace. tapi memang sahabatnya itu hanya melihat kearah oscar seorang.
Christ membalas pelukan jessica. Ia memang butuh pelukan. Tubuh kekarnya bahkan tidak tahan bersandiwara lebih lama lagi, seolah ia kuat padahal justru ia sangat rapuh.
Pelukan kedua orang itu terlepas. Jessica menggenggam tangan christ. "Dunia ini luas christ. Kau pasti bisa mengisi wanita lain dihatimu. Lupakan grace, kau sudah terlalu sering berjuang."
Christ menatapnya lemah. kemudian ia memutar kepalanya. Tidak sengaja ia melihat amanda sedang memperhatikannya dari kejauhan. Apa yang dia lakukan disana?
Ia melihat amanda berjalan mundur seolah ingin pergi entah kemana.
"Amanda, kemarilah!" panggil christ yang berhasil menghentikan langkah am sekaligus membuat jessica menoleh.
Amanda berjalan mendekat dengan terpaksa. Ia merasa hancur melihat pria-wanita yang ada dihadapannya sedang berpegangan tangan.
"Kenalkan ini jessica Lautner. ini amanda kenneth." jelas christ memperkenalkan kedua wanita itu. mereka saling berjabat tangan.
Jessica mencubit pelan lengan christ lalu menatapnya tajam seolah berkata 'kau berhutang penjelasan. Pasti dia adalah kekasih barumu ya?'
christipher tertawa melihat aksi jessica yang seolah mengancamnya. Jessica mendekatkan kepalanya ditelinga christ.
"Buka hatimu. Jangan sampai kau berjuang untuk orang yang salah. Dia adalah malaikat yang dikirim tuhan untukmu. Jangan kecewakan dia." tutur jessica dengan berbisik ditelinga christ yang kemudian pamit pergi meninggalkan christ dan amanda- yang masih mematung setelah melihat adegan barusan.
Yang membuat amanda semakin kesal adalah kenyataan bahwa pada saat seperti ini saja ia jatuh dalam pesona christ. Hanya karena mata hazelnya menatapnya lembut. Padahal baru saja dia melihat pria dihadapannya bermesraan dengan wanita lain.
Amanda mengibaskan rambutnya kesal. "Aku duluan, aku sangat ingin mandi dengan air dingin. Tubuhku terasa panas." am memilih berjalan meninggalkan christ.
Christopher menaikkan sebelah alisnya. "Maksudmu hatimu yang panas?"
"Kenapa hatiku yang panas? Kau terlalu mengada-ngada." balas am tanpa kelembutan.
Christ terkekeh. "Bukankah karena kau penasaran tentang siapa itu jessica bagiku?"
Amanda cukup terkejut dengan ucapan christ. Apa rasa penasarannya terpampang jelas di jidatnya sehingga christ dapat dengan mudah mengetahuinya.
Am mempercepat langkahnya. "Tidak sama sekali." elaknya berbohong.
Christopher berjalan mengekori langkah am. "Lalu kenapa kau marah?"
" AKU TIDAK MARAH." Bantah am yang lagi lagi merupakan kebohongan.
"Kau cemburu ya?"
"Tidak! Aku bilang tidak -ya- tidak."
"Hatimu benar-benar terbakar ya?"
"Tidak, kau salah christopher."
Christ menghela nafas panjang. "Sekedar informasi jika kau memang tidak penasaran. Jessica adalah wanita yang pernah kutolak cintanya namun sekarang dia sudah sembuh dari lukanya dan menikah dengan suaminya."
Diam-Diam amanda tersenyum lega. Seperti baru saja melihat pelangi datang setelah badai berlalu.
Amanda sudah berada dipintu villa. tiba tiba memori bagaimana bantal tadi bergerak dengan sendirinya terbayang kembali. am ingin sekali menarik kakinya dan berlari bersembunyi dibelakang punggung kekar christ, tapi dia bersumpah tidak akan mau menjilat ludahnya sendiri. Itu akan sangat memalukan.
Seekor kucing keluar dari dalam bantal.
Satu detik. dua detik. Tiga detik.
Am tertawa terbahak-bahak. bagaimana dia bisa sebodoh itu, tentu saja itu ulah kucing nakal itu. Spontan ia membalikkan tubuhnya mencari christopher.
Senyumnya hilang.
Ia tidak menemukan siapa-siapa dibelakangnya. dimana christ?
Kemudian tidak jauh dari pandangannya, ia melihat christ sedang berbicara dengan seseorang ditelepon.
Am mengeluh kecewa. Entah kenapa dia berpikir ingin bersama christopher tanpa gangguan apapun.
Am memilih masuk kedalam villa untuk mandi membersihkan dirinya.

Sedangkan christopher hanya berdiri dengan perasaan tak karuan.
"Kemana kau sekarang?"
"Aku diflorida bersama wanita itu."
"Apa yang ada dipikiranmu hingga berani meninggalkan washington?"
"Aku sedang berusaha menyelesaikan misimu secepat mungkin.Tidak ada gunanya mengulur waktu terlalu lama."
"Aku sudah memfasilitasimu di washington. mengapa kau harus mengajaknya ke florida?"
"Dugaanmu salah, washington bukan tempat yang tepat.Aku terlalu dekat dengan grace dan itu justru malah mengingatkanku akan grace selalu dan mengabaikan amanda."
"Baiklah. Aku terima alasanmu. Jangan kecewakanku. Buatlah dia jatuh cinta lalu patahkan hatinya. Setelah itu langsung lenyapkan. Dia harus membayar apa yang ibunya lakukan kepada anakku marcus juga satu-satunya cucu kesayanganku christopher. Veronica sudah mengkhianati marcus juga mengacuhkan kau, christ. Aku tidak sanggup melihat anak itu terus hidup, itu sama saja membiarkan seseorang menyakiti hati kedua pria ku." Ucap ellizabeth mengungkapkan semua yang memenuhi otaknya.
"Aku akan ingat itu, grandma."
"Good. Oh iya Cepatlah kembali ke washington. karena pernikahan grace dimajukan menjadi lusa."
christ memilih untuk diam setelah mendengar berita yang sangat tidak dia inginkan.
****
Udah tau kan?
Ternyata christopher bekerja sama dengan ellizabeth ingin membuat amanda menderita. Hm

ObstacleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang