Para pelayan berjejer dengan rapih menyambut kedatangan keluarga inti Dominic yang baru tiba dari Ohio karena ada urusan bisnis disana. Ketika Veronica, Marcus dan juga ellizabeth memasuki lorong semua pelayan dengan kompak membungkukkan sedikit badannya sebagai bentuk penghormatan. Semua itu menurutku terlalu berlebihan.
Aku yang sedang membaca majalah diruang baca sedikit mengintip kedatangan mereka. Setelah melihat mereka berlalu, aku segera meneruskan membaca majalahku.
Karena sudah cukup bosan akhirnya aku menutup majalahku dan berjalan keluar hendak mencari keberadaan ellie. Dialah satu-satulah teman wanitaku dimansion saat ini.
"Dimana ellie?" tanyaku pada seorang pelayan yang lewat.
Dia nampak memanyunkan bibirnya kemudian menggeleng dan pergi begitu saja. Yah, itu hal wajar bagiku. Semua pelayan disini membenci kenyataan bahwa aku adalah seorang anak haram yang hanya menjadi benalu dikeluarga ini. Tidak ada yang menghormatiku kecuali luke dan ellie. Hanya mereka yang melayaniku dengan sangat sopan dan santun.
Dari ujung ruangan, aku melihat veronica berjalan kearahku dengan senyuman yang terpancar dari wajahnya saat mata kami bertemu. Dia berjalan mendekatiku kemudian memeluk erat tubuhku. Baru beberapa detik dia memelukku namun aku langsung menepis pelukannya.
"Sandiwara bukan disini tempatnya." Ujarku sarkastik yang membuatnya menatapku dengan tatapan terluka.
"Apa kau senang berkeliling LA bersama luke kemarin?" aku tahu dia berusaha akrab denganku.
"Liburan bersama dad jauh lebih menyenangkan." Balasku dengan tatapan menyala. "-Apa kau melihat dimana ellie?" Tanyaku pada veronica dengan maksud mengalihkan pembicaraan. Veronica menggelengkan kepalanya dengan senyum yang dipaksakan.
"Ellie." Panggilku setengah berteriak yang menggema diseluruh ruangan. Aku berlalu meninggalkan veronica yang entah kenapa masih terdiam ditempatnya.
Seorang wanita paruh baya berjalan kearahku. "Kuharap kau tahu posisimu. Dirumah ini hanya boleh keluarga yang memiliki darah dominic yang boleh berteriak seperti apa yang baru saja kau lakukan." Suara ellizabeth terdengar sangat mengerikan ditelingaku.
"Aku tidak peduli dengan peraturan konyolmu, mrs. Dominic yang terhormat?"
Dia memancarkan tatapan yang sangat mengerikan. "Aku tidak menyangka veronica bisa melahirkan anak tidak tahu diri sepertimu. Seharusnya kau berterimakasih dengan apa yang sudah keluarga ini berikan padamu. Tanpa dominic, kau adalah gelandangan di alaska bersama mayat ayahmu yang membusuk. Kuharap kau tidak melupakan bagian itu." Kata-kata yang keluar dari mulut ellizabeth seperti menyihir kesadaran diriku. Tanganku hampir saja melayang kalau saja marcus tidak datang.
"Mom, kudengar christopher sudah berada di Las Vegas saat ini. Dia-" Sebelum aku dituduh berprofesi sebagai penguping, lebih baik aku meninggalkan ruangan ini. Mereka bahkan menganggap keberadaanku tiada bedanya dengan sampah.
Kau membuatku semakin yakin dengan tekadku, mrs. Dominic.Terimakasih karena sudah mematikan rasa belas kasih manusiaku.
Aku berjalan memasuki lift dan menemukan ellie didalamnya. "Ellie kau dari mana saja? Aku mencarimu sedari tadi." Pekikku saat melihatnya.
"Kau baru tidak bertemu denganku selama satu jam, am. Tadi aku mengurus semua hal yang dibutuhkan oleh mr. Dominic." Jelasnya. Aku hanya mengangguk pelan sambil ber-oh ria.
"Oh ia, kudengar dari luke, besok malam kau akan pergi ke Las Vegas untuk memenuhi undangan dari mr. Connor. Apa itu benar, am?" Tanya ellie.
Aku mengangguk malas. "Right. Apa dia lelaki yang berbahaya, ellie?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
RomanceKematian logan kenneth -ayahnya-, membuat takdir mengharuskan Amanda kenneth untuk tinggal bersama Veronica dominic, ibu kandungnya yang sudah menghilang selama 20 tahun. Harta dan kekuasaan keluarga dominic membuat kehidupannya berubah drastis. Dan...