Author's POV
"Jika kau tidak percaya padanya.
maka percayalah pada hatimu"Amanda tidak mengerti darimana kata-kata itu dapat meluncur begitu mudah dari bibirnya saat berbicara dengan victoria tadi. Perempuan itu tidak bisa berhenti memikirkan semua hal yang tidak wajar ini.
Percaya pada hatinya sama dengan percaya pada christopher. Karena hatinya sudah memilih lelaki yang dalam tubuhnya mengalir darah yang sama juga dalam tubuhnya.
She misses her man. not her brother.
===
Amanda merebahkan tubuhnya diatas sofa. sudah beberapa hari dia menghandle sendiri perusahaan. Dia terpaksa harus menggantikan posisi christ sebagai CEO sementara. Dimulai dari menghadiri rapat penting dengan direksi, hingga terjun langsung memantau perkembangan distribusinya.
Sebuah tangan menepuk pundaknya. "Can, ma'am?" tanya seseorang menawarkan minuman kaleng kepada amanda.
Amanda tersenyum lalu mengangguk dan meraih miliknya. Ia meneguk minuman itu dengan cepat karena kerongkongannya sudah kering sejak tadi.
"Jadi kemana kekasih anda,ma'am?" tanya orang itu.
Amanda sedikit terkejut. ia baru menyadari bagaimana mungkin ia menerima minuman tanpa mengetahui siapa pemberinya. ia memang terlalu lelah.
"Victoria." seru amanda ketika mengetahui bahwa sahabatnya telah kembali. "Bukannya kau sedang ada di.."
Victoria menggelengkan kepalanya. "aku kembali. aku berjanji tidak akan lari lagi." jawabnya. "Aku mendengarkanmu, am. jadi maukah kau juga mendengarkanku?"
Amanda terdiam. tatapan matanya kosong.
"Kau sedang merindukan christopher bukan?"
Pertanyaan itu sontak membuat am mengangkat kepalanya. hatinya bersebar. dan itu membuat semuanya semakin terlihat jelas bahkan dia tidak perlu mengatakannya.
"Aku tidak butuh jawabanmu. Tapi bukankah kau yang bilang bahwa kita harus percaya pada hati kita sendiri. Apa hatimu berkata bahwa christopherlah yang membunuh ayahmu?"
Mata wanita itu menyalak dengan hebat. "Aku tidak. Bukan christopher. Ellizabeth yang melakukannya."
Victoria mengangguk. "Tapi kenapa kau ingin membunuh hati christopher? Menghancurkan keluarga sama dengan menghancurkan dirinya sendiri."
Victoria menghembuskan nafas panjangnya. "Hm. maafkan aku karena sudah memberimu ide gila untuk menghancurkan dominic. Bagaimana bisa aku pernah berpikir sejahat itu?" ucapnya penuh penyesalan.
Amanda memperhatikan victoria yang terlihat sangat menyesal.
"Apa kau sudah menjalankan misinya? Sudah sejauh mana? aku bisa menyalahkan diriku sepanjang hidupku jika kau benar benar melakukan itu semua."
Amanda merasa kepalanya terasa sakit. namun tidak sesakit hatinya karena harus menerima kenyataan pahit.
"Aku sudah mencobanya. dan aku berhasil."
Victoria membelalakkan matanya. ia tidak percaya pada apa yang baru ia dengar.
"Aku berhasil membuat diriku terjebak pada usahaku sendiri. Aku berhasil membuat aku jatuh pada cinta terlarang ini."
Victoria merasa hal yang terjadi lebih buruk dari apa yang dia pikirkan. ia tidak menyangka saran bodohnya sudah menghancurkan sahabatnya sendiri.
"Aku mencintainya, vic. apa yang harus aku lakukan?"====
Amanda berlari sekuat tenaga setelah keluar dari mobilnya. Namanya membuat setiap detakan dijantungnya. Ia segera masuk ke kamar dan memilih asal bajunya yang diambil dari walk in closetnya. setelah itu ia memasukkan semua bajunya ke dalam luggagenya.
Ia harus ke alaska sekarang juga.
Bukan karena ia ingin bertemu dengan christopher.
atau melihatnya sedang menjadi pria bagi grace.
Tapi karena alaska memang tempat seharusnya ia berada.
Kotanya. Dan akan selalu menjadi tempatnya.*flashbackOn
"Aku mencintainya, vic. apa yang harus aku lakukan"
Hari ini untuk pertama kalinya Amanda kenneth menangisi seorang christopher. Karena tuhan tidak menakdirkan mereka untuk saling memiliki.
"Aku tidak tahu mana yang lebih sakit. melihat priamu yang adalah kakakmu sendiri berlari hanya untuk menjadi bahu wanita lain. Tapi aku tidak punya hak apa apa, vic."
Victoria menghela nafas panjang. Ia tidak menyangka akan serumit ini. Begitu pula amanda juga tidak menyangka akan seperti ini.
"Aku akan terbang ke alaska, vic. Aku akan melupakan semua ini. sebelum rasa ini terlalu dalam."
*Flashback offAmanda merundukkan tubuhnya untuk mengaitkan tali sepatunya. ia mengangkat tubuhnya kembali. Tetapi dia tidak bisa menemukan luggagenya. Hanya ada sebuah range rover yang terparkir tepat didepan mansionnya.
Ia menaikkan sebelah alisnya. melihat seseorang yang sedang berada diposisi kemudinya.
"Christ" lidahnya terasa keluh saat menyebut nama pria itu.
Christopher membuka jendelanya. sehingga amanda dapat menatap langsung mata hazelnya yang kembali membuat hatinya luluh.
"Masuklah. Kita akan ke florida." ucapnya dengan nada memerintah. ini sebuah perintah, bukan tawaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
RomanceKematian logan kenneth -ayahnya-, membuat takdir mengharuskan Amanda kenneth untuk tinggal bersama Veronica dominic, ibu kandungnya yang sudah menghilang selama 20 tahun. Harta dan kekuasaan keluarga dominic membuat kehidupannya berubah drastis. Dan...