2 - Changes

317 19 2
                                    

Sesuatu mengerikan yang pernah Syilla alami di masa hidupnya adalah kejadian tadi malam. Pembunuhan berantai oleh para mafia. Syilla tak tahu apa tujuan mereka melakukan ini semua.

Apa ini salahnya? Apa salah keluarga nya? Apa daddy pernah punya hutang pada mereka?

Ini tidak adil. Syilla baru saja ingin memulai suasana baru di kehidupannya. Ya. Sekarang memang sudah terwujud. 360 derajat. Kehilangan orang tua dan kakak tercintanya.

Kak Helena masih dalam tahap autopsi. Sedangkan Kelv masih di ruang inap.

"Dia selamat. Kata dokter, peluru itu tidak menembus kulitnya namun hanya melewatinya saja." Ucap kak Daniel sembari keluar dari ruangan dokter. Mereka pun menghembuskan nafas lega.

Syilla, kak Britney, dan kak Daniel duduk termenung di depan ruang inap Kelv. Kelv baik-baik saja dan hanya tertidur di bawah kuasa obat biusnya. Mereka tidak diperbolehkan masuk. Ekspresi apa juga yang akan mereka sajikan kepada Kelv nanti? Apa mereka tega memberitahu yang sebenarnya?

"Kita lima bersaudara. Namun kenapa hanya kak Britney dan Kelv yang sengaja ditembak kaca jendelanya?", kak Britney memecah keheningan.

Sifatnya yang suka menyelidik kadang memang berguna. Kak Daniel dan Syilla tertegun mendadak. Mereka tampak berpikir keras sekarang.

Namun, disaat mereka sedang serius berpikir, tiba-tiba mata mereka terfokus pada TV di ruang tunggu rumah sakit. Sedang ditayangkan berita terkini dan topik utamanya adalah pembunuhan di rumah baru keluarga Hundersont.

Mereka bertiga kaget dan kak Daniel fokus melihat berita itu. Melihat setiap inci gambar yang tertera dan mendengar setiap Hz suara yang dibacakan oleh pembawa berita. Sedangkan Syilla dan kak Britney hanya bisa diam dan sesekali terisak dalam tangisannya.

Tiba-tiba terdengar suara riuh dari luar gedung rumah sakit. Kak Daniel mengintip dari jendela untuk memastikan apa yang sedang terjadi.

"Diluar banyak wartawan berkumpul. Mereka saling desak-mendesak ingin masuk kesini. Mereka pasti tahu kalau kita selamat dan segera mewawancarai kita.", kak Daniel menjelaskan tergesa-gesa.

"Aku tidak mau berhubungan dengan mereka. Kita kabur saja kak, kumohon" kak Britney memasang tampang memelasnya.

"Bagaimana dengan Kelv? Dan kita akan kabur kemana? Kendaraan saja tidak punya.", ucap Syilla.

"Kelv kan tidak apa-apa. Biar kak Daniel yang menggendongnya. Masalah tempat tinggal, kita akan menelpon salah satu kolega bisnis daddy. Kak Daniel kenal salah satunya."
Kak Daniel langsung menggendong Kelv. Syilla dan kak Britney membantu dengan mengawasi sekitar.

Mereka akan keluar lewat pintu belakang. Daerah itu memang sepi.
"Oh tidak! Ada wartawan di depan pintu belakang. Kita lewat mana kak?", kak Britney kebingungan.

Wajah kak Daniel menyiratkan kebingungan yang sama. Ia tampak berpikir, berpikir, dan berpikir.

Tiba-tiba lewatlah para suster yang membawa ranjang berjalan khusus untuk para pasien.

Mereka langsung menghampiri suster itu. "Tolong bawa adik saya, sus. Bawa dia ke gedung timur rumah sakit, diseberang sana. Ini perintah dokter. Tolong sus.", kak Daniel memelas dengan wajah puppy faces nya.

"Maaf tapi itu melanggar prosedur kami. Kalau...". Belum sempat sang suster selasai bicara, kak Daniel langsung mencium bibir sang suster.

Seketika Syilla dan kak Britney tercengang tak percaya. Bisa-bisanya kak Daniel melakukan hal seperti ini di Indonesia. Mungkin ini sudah biasa di LA namun tidak kan di Indonesia?

EPHEMERAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang