"Dududududu...."Syilla bersenandung sambil menyisir rambutnya. Tak lupa, ia juga membuat ujung-ujung rambutnya menjadi sedikit ikal. Lalu ia menambahkan lipgloss pink di bibirnya. Padahal sebelumnya ia hanya menggunakan lip balm transparan.
"Emangnya ada meet and greet EXO ya? Sampai lu dandan begitu?"
Syilla memandang kak Britney dengan gaya centil yang dibuatnya. Kak Britney memberi aba-aba untuk siap muntah karena ulah adiknya. Syilla tertawa jahat melihat kak Britney yang mengacir keluar kamar."I'm so happy and no one be able to ruin this."
Syilla mengambil backpack coklatnya dan segera cusss ke sekolah dengan semangat pemuda pemudi.
***
"Dia dimana sih? 5 menit lagi kan masuk! Baru aja gue ingetin tadi malem. Ihh. Dasar pikun!"
Syilla menggerutu sambil menghentakkan kakinya kesal.
"Siapa yang pikun???" Thalia melempar wajah kepo nya dihadapan Syilla.
"Astaga. Lo dandan? Buat siapa? Farrel?" Ucap Amber dengan nada jahil. Thalia menganga membuat permen nya jatuh dari mulutnya.
"Wiwiwiwiwiwi whatt? Are fall in love, dear?"
"Ihh apaan sih lo pada. Gue gak nungguin Farrel. Gue cuman lagi nunggu kak Britney. Emang gue gak boleh dandan? Thalia yang dandan menor tiap hari, kok gak dimarahin sih?"
Syilla mengibaskan rambutnya dengan senyum kemenangan. Thalia mengambil langkah untuk segera mengejar Syilla. Mereka pun tidak beda dari adegan bertengkar Tom and Jerry, sekarang.
"Syl, kok lu masih keluyuran disini sih? Udah bel masuk..!" Tanya Niall dengan gaya cool nya bersender di salah satu tiang pilar sekolah.
"Oh oke. Gue ke kelas deh."
***
'Gue kenapa sih? Ngapain gue nunggu-nungguin dia kaya gini? Ngapain juga gue dandan! Sumpah! It's totally weird!'
Syilla memukul-pukul dadanya pelan. Ia merasa kesal akan perasaannya yang tidak diketahui kebenarannya itu.
"Syl, hari ini lo gak ada acara kan? Kerumah gue aja yuk. Ayah sama bunda gue lagi ke Belgia jenguk sepupu gue. Mau gak? Syillaa..?? Jawab donk! Denger gak sih..?"
Thalia menahan lengan Syilla agar ia berhenti dan mendengarkannya.
"Ehh.. iya maaf. Gue tadi lagi bengong aja."
Thalia mengusap pelan wajahnya, tanda kepasrahan. "Syl. Lo itu dari pagi sampai pulang sekolah, masih aja murung. Curhat donk. Gue tau lu lagi ada masalah. Trus apa gunanya gue sama Amber jadi sahabat lu? Kita disini itu pasti punya beban dan bisa dikurangi dengan menceritakannya ke orang orang yang kita sayang."
Syilla tersenyum haru dan memeluk Thalia, hangat. Amber pun ikut nimbrung dari belakang mereka.
"Iya tuh bener. Apalagi beban badannya Thalia. Pasti berat banget!"
Thalia melempar tatapan elang pada Amber. Dan kemudian menjewer telinganya dengan gemas. "Gue gak gendut. Cuman semok doang!"
Amber membentuk reaksi mualnya, "Gak tuh!". Syilla masih sibuk tertawa.
"Oke. Oke. Gue punya ide! Gimana kalau girls night in, di rumah Thalia. It's girls time!"
Syilla menggangguk senang begitu juga dengan Thalia, sang pemilik rumah dan orang yang sudah dibuat kesal oleh Amber.
***
"Lu jatuh cinta sama Farrel!!!"
"Gue setuju. Lu bener kali ini, Amber."
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
Romance"Can we just be together as well? Respect my feeling please?" -S. Henley.