18 - The Grey

103 14 0
                                    

Syilla mencomot nugget keju yang sudah tersedia di meja makan. Ia tidak peduli ini rumahnya atau bukan. Baginya rumah sahabatnya adalah rumahnya juga.

"Syl, lo ngemil mulu. Cepetan berangkat" Amber menarik tangan Syilla paksa. Kini mereka keluar rumah dan berlari menuju Thalia yang sedang memanaskan mobil.

"Udah siap nih. Yuk cabut!" Thalia mengambil alih kemudi mobil dan segera menuju sekolah tercinta.

Pintu ruang kelas berdecit ketika Syilla membukanya. Ia tak menyangka kalau kelas masih sepi. "Kesambet apaan gue, sampe dateng pagi-pagi?"

Syilla duduk dikursinya dan membenamkan kepalanya dalam lipatan kedua tangannya. Sepasang headset sudah setia menghuni kedua lubang telinganya. Alunan musik yang disetelnya berhasil memenuhi pikirannya.

'..believe me, my baby. Cause I'm yours..dududu... lalala...'

Syilla bersenandung dengan suara lirihnya. Ia sampai tak menyadari kehadiran Amber dan Thalia disampingnya.

"Ngeliat kondisi Syilla kayak gini, rasanya gue pengen bejek bejek muka Tyana deh. Gatel nih tangan gue" bisik Thalia pada Amber.

"Tangan lu biang keringet kali. Makanya gatel-gatel. Hahahaha"

Plak!

Thalia menjitak kepala Amber pelan, "Seenak jidat lu kalau ngomong"

Mendengar 2 makhluk disampingnya sudah mulai berkelahi, Syilla terbangun dan mulai mengambil tindakan. "Buseet. Berisik amat sih! Masih pagi udah ribut. Dasar emak emak arisan"

Thalia menyiapkan bogemannya untuk Syilla, namun sesuatu membuat mereka beralih pandang.

"Morning, everyone!" Sapa Tyana dengan suara riang, menggandeng Farrel disebelah kirinya.

"Hello, baby! Pagi-pagi udah gebet cogan aja nih" kata Beth. Levta dan Ratna tersenyum miring.

"Eitts. Cogan? Yang disebelah gue ini, adalah cowok gue. P.A.C.A.R. Is that clear?"

Syilla menaikkan bola matanya. Ia beringas dan ingin segera keluar kelas. Namun sayang, Mr. Teddy menahannya.

"Kau ingin pergi kemana, Ms. Henley? Kelasku akan dimulai sebentar lagi. Saya harap kamu bisa kembali ketempat dudukmu sekarang"

"Sorry, sir" Syilla terpaksa kembali ke kursinya, walaupun ia tak berniat duduk kembali dikursi itu karena bersebelahan dengan Farrel. Ia akhirnya mengisyaratkan Ken untuk bertukar kursi dengannya.

"Ken, tukeran ya. Plissss. Help me" ucap Syilla dengan wajah aegyo nya.
Entah, lelaki mana yang tak mempan dengan wajah aegyo milik Syilla. Dan tentu saja Ken mengganguk-angguk setuju plus senang dapat melihat wajah aegyo Syilla dengan gratis.

'Hmm. Ada untungnya juga punya wajah cantik' pikirnya.

Amber melepas jaket lab-nya dan segera keluar meghampiri kedua sahabatnya.

"Lama amat keluarnya. Lo nungguin wangsit didalem lab?" Gerutu Thalia.

"Iya deh, sorry. Gue disuruh Madame Jolly, klarifikasi Spirullina sp. Sumpah, gak ada kerjaan banget tuh orang"

Syilla dan Thalia tertawa geli mendengar Amber yang baru pertama kali ini mengeluh dengan tugas yang guru-guru berikan. Biasanya ialah yang paling cekatan dan bersemangat dengan tugas seperti itu.

"Sudah, sudah. Mending ke perpus yuk. Gue mau baca baca nih. Kangen baca novel" ajak Syilla.

Thalia membuka pintu perpustakaan dan tersenyum manis pada Mr. Kerr, sang penjaga perpus. Mereka pun masuk perpustakaan besar nan megah itu.

EPHEMERAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang