"Emangnya kakak punya baju renang buat aku?" Tanya Maya menatap lurus kearah Syilla. Gadis kecil berumur 6 tahun itu, berhasil membujuk Syilla dan Farrel untuk menjaganya seharian penuh.
"Gak ada sih, tapi kakak Syilla udah suruh kak Farrel buat beliin baju renangnya Maya. Tunggu sebentar ya" kata Syilla. Ia mengelus lembut puncak kepala Maya.
"Ehhm. Maya, ditempat wisata modern kayak gini, kok kamu pakai baju kimono sih? Emangnya gak gerah?" Tanya Syilla penasaran.
"Gak gerah kok. Tentu saja aku memakai baju ini, karena ini baju terakhir yang aku kenakan" jawab Maya enteng.
Syilla mengeryit, "Terakhir? Maksudn--" belum sempat Syilla selesai bicara, Farrel datang dengan berseru memanggil-manggil nama Maya dengan girang."Maya! Kakak udah beliin nih bajunya! Sekarang kamu pakai, dan kita bereang bareng. Ayo cepetan" kata Farrel bersemangat. Maya mengganguk senang dan menarik Syilla masuk dalam ruang ganti bersamanya.
Maya keluar dengan baju renang berwarna ungunya. Farrel menatapnya senang, "Wah, kamu cantik banget. Ngalahin kak Syilla"
Syilla tersenyum kecut kepada Farrel, bisa-bisanya 'cecan' diduakan dengan anak bocah kecil macam ini.
"Udah ah, kita berenang aja yuk!" Ajak Syilla. Namun Maya segera menolaknya.
"Tunggu! Aku punya syarat. Kak Syilla sama kak Farrel mau ya, ngabulin syarat aku?" Ucap Maya dengan wajah memelasnya. Wajah cantik Maya ketika memelas itu tentunya membuat Farrel berhasil terbujuk dan langsung mengiyakannya.
"Kamu mau minta apa cantik?"
"Aku pengen manggil kak Farrel jadi papi, dan kak Syilla jadi mami. Boleh kan? Anggap saja permohonan di hari ulang tahunku"
Farrel mendorong ban besar berwarna kuning, dimana ada Syilla dan Maya diatasnya. Ia tak sepenuhnya mendorong karena mereka sedang ada dikolam berarus.
"Kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara..aa.." Syilla dan Maya bernyanyi dengan riangnya. Mereka hanya menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa kulit. Kadang kala, Syilla tertidur karena posisinya yang sangat nyaman.
Farrel menoleh kekiri kanannya, berharap menemukan teman-temannya. Tak lama, ia menemukan wajah khas milik Warren yang sedang berenang kearahnya. Begitu juga dengan yang lainnya.
"Wihiiyy! Kemana aja lu, bro? Turun dari perosotan, malah langsung ilang aja" kata Niall menjitak kepala Farrel.
"Slow man! Gue cuman ke--"
"Papi ngapain disini? Ayo berenang lagi, ihh!" Seru Maya polos dengan ekspresi tanpa dosa nya.
"Rel! Lo gak hamilin Syilla duluan kan?"
"Anaknya cantik, cocok juga sih jadi anak lu berdua"
"What do you mean about, 'papi' and 'mami'?"
"Gila! Syilla cepet juga ya brojol perutnya"
"Lo berdua nyolong anak ini dari mana?"
Syilla dan Farrel terdiam dan gelagapan menjawab seribu pertanyaan dari teman-temannya. Namun, Farrel yang merasa sebagai lelaki sejati, memulai penjelasan lebih dahulu. Setelah itu semua temannya mengganguk-angguk mengerti.
"Yaudah deh kalau gitu. Waktu kita disini udah abis. Kita harus ketempat lain. Mr. Kerr, juga udah ngomel-ngomel tuh, nyuruh cepetan" kata Warren. Mereka pun keluar dari kolam dan berganti pakaian.
Tak lupa Syilla juga mengurus Maya, mulai dari berganti pakaian sampai menyuapinya makan.
"Maya, mau minum apa? Coklat panas, mau?" Tanya Syilla. Maya hanya memgacungkan jempol tanda setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
Romance"Can we just be together as well? Respect my feeling please?" -S. Henley.