"Kau tahu, Camilla pamornya sedang turun bukan?"
"Aku hanya takut dia memanfaatkanmu. Dia membiarkanmu menghilang begitu saja tanpa kabar.."
"Namun aku yakin. Camilla masihlah seorang ibu, dia pasti tidak akan diam jika anaknya hilang"
"Aku yakin dia memantaumu"
"Aku baru menyadari bahwa sekarang kau berpacaran dengan salah satu personil boy band besar bukan?"
"Maksudmu Dad?"
"Aku tidak tahu apa dia melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan dulu. Tapi... Ah sudahlah, mungkin hanya firasatku saja"
"Jangan dipikirkan. Dad mau jemput kamu, besok?"
"Kathryn pergi sendiri. Kathryn bakal pulang sendiri Dad. Tahun baru Kathryn udah bakal ada di U.S."
"..."
"Kathryn janji."
*
Aku terbangun dengan keringat bercucuran. Harry yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiriku, "Hey. Kau kenapa?"
Aku menggeleng.
"Kau mimpi buruk?" Tanya Harry lagi.
Aku melihat ke matanya,
Apa ada script Harry? Apa ada rencana dibalik semua kenangan indah ini?
Harry meraba keningku.
"Kau tidak sakit" Harry bergumam bingung. Aku tersenyum tipis,
"Idiot"
Harry melihat aneh ke arahku. Aku tertawa lalu beranjak dari ranjang. Aku membuka lemari, "Kita akan pergi berapa lama?"
Harry diam sesaat, "Mungkin sekitar tiga hari"
"Oke" aku mengangguk mengerti lalu mengeluarkan semua pakaianku dari lemari. Aku melirik Harry diam-diam.
Harry maaf mengingkarimu, tapi... Aku benar-benar harus kembali.
*
Aku tengah mendengarkan musik saat Harry tiba-tiba mengagetkanku dari belakang. Saat ini kami sedang duduk di ruang tunggu bandara.
Masih ada sekitar setengah jam sebelum boarding. Harry mencabut earphone sebelah kananku lalu memasang ke telinganya.
"Wow.." Harry kaget.
Aku menoleh ke arahnya.
"Kau tidak mendengarkan apa-apa?" Harry merapatkan badannya ke badanku--dia bergeser maksudku. Aku menaikkan kedua bahuku, "Aku memang seperti ini sejak dulu"
Harry nampak berpikir sejenak lalu menarik napas, "Kau ingin pulang?"
Aku menoleh tercengang. Aku melepaskan earphoneku yang masih tersangkut di telingaku, "Bagaimana kau tahu?"
Harry tertawa lepas, sangat-sangat lepas.
"Anne dan Gemma bilang, kau tidak menyisakan apapun di kamar" Harry berhenti tertawa.
Aku hanya diam.
Lalu tiba-tiba kami jadi awkward. Aku harus memanfaatkan kesempatan emas ini.
"Harry? Kau tahu.. Terkadang aku merasa ini semua aneh" Aku berkata mantap.
"Apa yang aneh?" Harry menggosok kedua tangannya seolah pemanas di ruangan ini tidak cukup hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You
Romance"So close but so far away" [Sequel to Unpredictable] Amazing cover by dope-ing Check out the trailer! Copyright © 2014 by tiaraberlianaa