17

75 13 0
                                    

"Saat  cuaca bersalju, rasanya mustahil untuk melihat bintang. Dan saat ini,  hatiku tengah bersalju dan aku tidak bisa melihat bintang apapun itu  bersamamu Harry"

"Aku bertanya apa kau mau pergi bersama denganku tapi mengapa kau malah berbicara tentang bintang" Harry tertawa.

Entah kenapa rasanya hambar.

Aku hanya tersenyum menanggapinya. "Aku masuk ya, dingin" ujarku.

Aku berdiri baru saja akan memutar kenop pintu balkon saat merasakan Harry merengkuhku dari belakang. Dia memelukku erat.

"Kau bilang dingin kan? Jadikan aku penghangatmu Kathryn" ujar Harry.

Aku merasa lemah. Ingin rasanya aku menangis keras dipelukannya. Tapi memikirkan bahwa Harry merupakan salah seorang pemain disini menyakiti hatiku.

Aku melepaskan pelukan Harry. Tanpa membalik badanku untuk melihat ekspresinya, aku pergi masuk ke dalam kamar.

Aku benar-benar tidak sanggup. Napasku tersengal-sengal. Aku menyusup ke balik selimut ranjang begitu cepat--berusaha terlelap.

I wish this is only a nightmare.

*

"25 DECEMBER WOAAAH!" Niall berteriak bahagia.

Saat ini kami tengah ada di meja makan. Aku dan kelima member 1D lainnya. Aku memakan spaghetti ku malas.

"Apa kau akan pulang?" Tanya Zayn.

"Apa kita akan jalan-jalan?" Tanya Niall balik. Melihat ke semua orang.

"Louis akan traktir kita? WOHOOO" Liam ikut bahagia.

"Kemana?" Tanya Louis diikuti senyuman.

"Ski???" Tawar Zayn.

Aku menatap kosong ke arah meja makan. Tiba-tiba seseorang memegang tanganku. Itu Harry.

"Kau sakit?" Tanya Harry.

Aku melepaskan tangan Harry cepat dan tetap diam. Dia berpura-pura bodoh atau bagaimana?

"Kathryn apa yang salah denganmu?" tanya Zayn.

Aku tersenyum palsu, "I am okay."

"Aku tahu! Kau sedang pms kan?" Liam bersuara dengan cepat.

Aku tersenyum sambil mengangguk kecil. Semua orang tertawa. Namun, Harry tidak. Dia memegang tanganku yang aku letakkan diatas pahaku. 

Aku bisa merasakan bahwa Harry melihat ke arahku. Berharap aku memandangnya balik. Membiarkan dirinya untuk menyelamiku lebih jauh. Membiarkannya untuk membuatku merasa aman. 

I'd love to Harry. 

Tapi lagi-lagi aku merasa ragu.

Aku ragu.

Apa aku hanya boneka dimatamu atau aku memang seorang wanita bagimu.

Apa hubungan kita masih seputar palsu. Atau memang selama ini kau termasuk palsu.

I get to confused.

*

Semua orang telah menaiki papan ski. Harry membantuku berdiri.

"Kau tahu kalau kau memang tidak ingin melakukannya, you don't have to?" Harry berujar ke arahku.

Aku mengambil papan skiku dari Harry. Aku berjalan mendahuluinya.

Kami semua bersiap untuk meluncur.

"One!" Zayn berteriak semangat.

"Two!!!!!!!!!!!!" Niall mengikuti.

Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang