Tanpa ada rasa takut didalam diri Rio dan Rayi, keduanya baru saja sampai di depan SMA Bakti Prestasi yang terlihat sudah ramai karena memang sudah jam pulang sekolah. Rio melarang anggotanya untuk ikut karena ia berencana untuk menyelesaikan masalah dengan bicara baik-baik tanpa adanya kekerasan. Rio tidak ingin ada lagi korban dari masalahnya bersama Irwan.
"Wah ada pentolan Maman nih!" Teriak Irwan setelah melihat Rio dan Rayi didepan gerbang sekolahnya.
"Maksud lo apa main keroyokan? Kalo lo ada masalah sama gue, harusnya lo lawan gue bukan temen gue lo keroyok!" Pekik Rio tanpa basa-basi.
"Oh... kabar temen lo gimana yo? Koma atau mati?" Ledek Irwan.
"Temen gua sehat wal'afiat!"
"Sayang banget yaa." Irwan menatap Rio remeh. "Padahal gua pengen ke pemakamannya."
"Mau lo apa sih?" Sengit Rio menahan emosinya yang sudah akan siap meledak.
"Mau gue? Lo mati!" Tekankan Irwan sambil menunjuk Rio tajam.
"Bajingan! Sebelum gue mati lo yang mati duluan!"
Irwan tertawa remeh melihat Rio yang terus menahan emosi. "Ge mau tantangin lo balapan lawan gue! Kalo lo kalah, lo cium kaki gue dan kalo lo menang gue yang akan cium kaki lo!" Tantang Irwan terus menatap Rio remeh.
"Lo bukan orangtua gue yang harus gue cium kakinya! Gue ubah taruhannya, kalo gue menang, gue mau kita damai! Jangan ada tauran lagi!" Koreksi Rio tenang sambil mengulurkan tangannya pada Irwan.
Tak disangka, Irwan menerima tangan Rio dengan senyum liciknya.
"Deal!"
"Kapan?" Tanya Rio setelah ia melepas tangannya dari Irwan.
"Malem minggu ditempat biasa jam 10!"
********
Setelah mengetahui jika Yoga pun menaruh perasaan pada Rinda, Ariel tidak mau menyerah dan tidak mau kalah dari Yoga. Ia pun ingin memperjuangkan Rinda seperti Yoga yang ingin memperjuangkan Rinda. Ariel terus mencari alasan agar dapat pergi berdua dengan Rinda. Memang sangat sulit membawa Rinda karena Rinda selalu bersama Rian. Ariel pun mencari alasan untuk menservice motornya padahal motornya dalam kondisi baik-baik. seperti saat ini mereka sedang duduk di kursi tunggu dan motornya sedang di service.
"Motor lo kenapa, Riel?"
"Nggak apa-apa." Jawab Ariel. "Cuma mau di service aja sama mau di modif dikit."
"Kenapa harus sama gue sih?" Tanya Rinda. "Biasanya juga sendiri atau sama Rio."
"Emangnya salah, gue minta anterin sama sahabat sendiri?" Tanya Ariel menggunakan kata sahabat agar Rinda tidak merasa sedang diajak kencan.
Rinda menggeleng kepala ragu. "Ya nggak sih." Ragu Rinda.
"Laper." Ucap Rinda sambil memegang perut dengan cengir khasnya.
"Yaudah makan di kedai sana aja, di sana makannya enak-enak." Ajak Ariel.
Mereka pun pergi dari bengkel dan berjalan ke warung sebelah yang terdapat kedai atau semacam caffe. Mereka masuk dan langsung memilih menu makanan.
"Lo mau makan apa?" Tanya Ariel menyodorkan buku menu pada Rinda.
"Ada nasi timbel kan?" Tanya Rinda. Ariel mengangguk. "Yaudah nasi timbel, ayam ya paha yaaa."
"Minumnya?" Tanya Ariel.
"Aqua aja."
"Oke lo tunggu disini, gue pesen dulu."
![](https://img.wattpad.com/cover/71465864-288-k133479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Kembar [ENDING]
Ficțiune adolescenți[TAHAP EDITING] "Nyatanya saat cinta datang diantara persahabatan, saat itu juga akan ada hati yang terluka." -Rinda A.M- "Karena kegilaan mereka membuat gua bahagia" -Rian A.M- "Sahabat yang benar benar sahabat adalah dia yang bisa menghargai saha...