3 - Pulang Sekolah.

7.9K 322 9
                                    

SMA Mandala Mahesa

"Yo, bangun lo!"

Ariel terus mencoba membangunkan Rio yang masih terlelap.

"Udah istirahat, laper gue. kantin ayo!"

"Hmm."

"Bangun nggak lo atau gue tinggal!"

"Ini gue udah bangun bangke!" Sengit Rio tanpa membuka matanya.

"Buka mata lo, bangke!" Decaknya sembari membuka kelopak mata Rio.

"Yaudah gue duluan ah! Bye!"

"Ngantuk gue!" Geram Rio menendang bokong Ariel yang berdiri membelakanginya.

Mereka pergi meninggalkan basecamp menuju kantin yang tidak terlalu jauh dari basecamp. Masuknya mereka ke dalam kantin, sudah penuh, dan Ariel kesal.

"Tuhkan penuh, lama sih lo kayak Putri Indonesia." Decak kesal Ariel pada Rio.

"Bisa diem nggak congor lo kalo nggak mau gue tikam!" Ancam Rio melihat sekelilingnya. Melihat kumpulan gengnya, Rio pun menarik kerah baju Ariel membuat Ariel hampir terjatuh.

"Dari mana aja lo?" Tanya Rayi ketika melihat Rio dan Ariel yang baru saja duduk.

"Biasa." Singkat Rio.

"Lo mau makan apaan biar sekalian gue pesen?" Tanya Ariel tanpa duduk.

"Es cappucino aja gue." Jawabnya malas.

"Lo nggak makan?"

"Nggak."

"Bunda lo dirumah?" Tanya Ariel sembari duduk disebelah Rio.

"Iya."

"Nanti gue kerumah lo. Gue mau minta bikinin puding ah." Bahagia Ariel.

"Nggak! Bunda sibuk!" Tolak Rio kesal pada Ariel. "Udah sana pesen makananm katanya lo laper." Rio mendorong Ariel untuk pergi dari sampingnya.

"Bodo amat! Pokoknya nanti gue kerumah lo!" Tegas Ariel lalu pergi memesan makan.

"Sumpah lo deket banget sama Ariel, Yo?"

Rio menganggukkan kepalanya untuk ucapan Rayi.

"Iya gitu deh, Ray. Gue sama Ariel udah temenan dari TK sampe sekarang. Semua hal udah gue lakuin bareng dia. Udah mandi bareng, makan bareng, tidur bareng udah gue sama Ariel lakuin." Cerita Rio sedikit tertawa membayangkan dulu mereka sering mandi bareng bertiga bersama Yoga.

"Gilak lama juga, nggak bosen apa lo?"

"Nggak bosen sih, malah gue ngerasa kayak baru kenal dia kemaren."

"Lo pernah berantem?" Zaki bertanya.

"Nggak pernah sih." Jawab Rio sembari berpikir. Dipikir-pikir pun memang Rio dan Ariel tidak pernah berantem hanya berdebat.

"Keren!"

"Gue emang keren, Zak."

"Dasar jelangkung." Pekik Rio sembari mengambil es cappucino yang baru saja dibawakan Ariel.

"Nggak bilang makasih tapi ngatain." Desis Ariel.

"Emangnya lo minjem CD gue bilang makasih?"

"Anjir sampe CD aja pinjem-pinjeman." Ucap Rayi geleng kepala.

Ariel menoleh kearah Rayi dengan bingung.

"CD? CD film anjir, bukan celana dalem." Ralat Rio. Ia membayangkannya saja sudah geli.

Sahabat Kembar [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang