The Flower

♡Meet Ayato♡

Ps: Kira-kira wajah Ayato (kakak dari hana) seperti gambar diatas, hehehe saya memilih gambar  Shibasaki Ren karena dia merupakan suami saya (~^0^)~ (dalam otome game).

Hari ini aku mengajak Aoko dan Kaito untuk mampir ketokoku soalnya Aoko penasaran dengan toko bunga yang aku kelolah, kebetulan sekali hari ini kakak bersama Aoi yang menjaga, sepertinya kakak membutuhkan bantuan mengingat hari ini pelanggannya lumayan banyak.

"Selamat datang Hanachan, are kamu membawa teman hari ini." Sapa kakak tersenyum pada kami bertiga.

"Iya, mereka berdua penasaran dengan tempat ini jadi aku mengajak mereka, oh ya perkenalkan yang ini Nakamori Aoko sedangkan yang ini Kaito." Ucapku memperkenalkan teman-temanku pada kakak.

"Se-selamat siang."

"Senang berkenalan denganmu."

"Emm namaku Shiroyuki Ayato senang berkenalan dengan kalian juga." Jawab kakak tersenyum pada Kaito dan Aoko, ini hanya perasaanku saja atau wajah Aoko tadi sempat memerah?.

"Kalau begitu sebaiknya kamu ganti pakaian dulu, Aoichan tolong antar mereka ketempat istimewa ya." Perintah kakak sambil mengedipkan sebelah matanya pada Aoi, mengerti apa yang dimaksud kakak, segera saja Aoi mengantar mereka ketempat 'istimewa', tempat yang biasanya aku pakai untuk istirahat atau sekedar mengobrol bersama kakak.

*Normal Pov*

Sementara Hana mengganti pakaiannya, Aoko juga Kaito dibawah oleh gadis bersurai biru yang tak lain adalah Aoi kesebuah taman bunga kecil dimana ada banyak sekali tanaman serta bunga-bunga disana juga ada airmancur kecil yang memperindah taman itu. Mereka berdua bahkan sampai takjub melihat keindahan taman itu dan tak menyangkah ada taman secantik ini pada bagian belakang toko.

"Cantiknya." Puji Aoko menatap taman itu dengan pandangan berbinar-binar.

"Silahkan duduk dulu, biar aku buatkan teh dan kue." Ucap Aoi dengan wajah datar (karena dia memang punya sifat kuudere).

"E-eh tidak perlu repot-repot."

"Gak apa-apa, ini sudah tugasku sebagai pelayan rumah ini untuk melayani teman dari ojouchan." Jawab Aoi tersenyum tipis sebelum pergi meninggalkan mereka berdua.

Tak mau ambil pusing, Aoko serta Kaito memutuskan untuk duduk dikursi yang tersedia. Dari sana mereka bisa melihat isi toko lewat kaca satu arah disamping tempat duduk mereka, dan mereka cukup menikmati bagaimana Hana melayani pelanggan dengan senyuman manisnya, bahkan Kaito sama sekali tak mengalihkan pandangannya pada Hana dan itu disadari oleh Aoko. Mengerti kalau teman masa kecilnya itu begitu tertarik dengan Hana membuat Aoko seketikah menyeringai lalu menyenggol lengan Kaito hingga dia menatap padanya.

"Kenapa?."

"Tidak, hanya saja kamu terlalu fokus pada Hanachan sampai tidak sadar kalau Aoi-san baru saja menghidangkan teh didepanmu." Jawab Aoko, benar saja kalau didepan Kaito saat ini sudah ada secangkir teh beserta kue-kue kecil. Wajah Kaito seketikah memerah dan dia segera mengalihkan pandangannya dari Aoko.

"Ti-tidak, a-aku tadi sedang memikirkan sesuatu."

"Sesuatu itu Hanachan?." Sekarang wajah Kaito makin memerah mendengar ucapan Aoko.

"Aoko."

"Hehehe wajahmu memerah Kaito, ternyata memang benar ya."

"Ukh, aku tak mau berdebat denganmu." Jawab Kaito sambil melipat kedua tangannya didada yang malah direspon tawa dari Aoko.

"Sepertinya kalian menikmatinya ya." Ucap Ayato mendekat kearah mereka dengan senyuman diwajahnya.

"A-Ayato-san, maaf jika kami berdua merepotkan." Ucap Aoko gugup berdiri dari tempat duduknya lalu membungkukkan tubuhnya pada Ayato dengan wajah memerah.