♡Chrismass♡

430 40 10
                                    

Aku menghela nafas saat memasuki sekolah, sakitku sih sudah sembuh beberapa bulan yang lalu, tapi saat ini aku sedang menghadapi ujian yang benar saja. Beruntung selama dirumah sakit aku belajar.

“Pagi Hanachan.” Sapa Aoko mendekatiku bersama Kaito dibelakangnya.

“Pagi Aoko-san, Kaito-kun.” Sapaku balik tersenyum pada mereka.

“Pagi…hachi.” Jawab Kaito sambil bersin, huh wajahnya nampak merah.

“Kaito-kun sedang sakit?.” Tanyaku menatap khawatir padanya.

“Ya begitulah, benar-benar menyebalkan, apalagi sebentar lagi ujian…hachuu.” Jawabnya lagi-lagi bersin.

Aku lantas memeriksa suhu tubuhnya dengan mendekatkan keningku pada kening Kaito, kebiasaan yang diajarkan ibuku saat memeriksa suhu tubuh seseorang.

“Memang agak demam, bukankah seharusnya Kaito-kun istirahat saja dirumah?, lihat wajahmu memerah.” Usulku.

“Bu-bukan, ta-tapi wajah Hanachan terlalu dekat.” Jawabnya membuatku sedikit menjauh darinya dan wajahku juga ikut memerah.

“Ma-maaf, i-ibuku selalu melakukannya saat aku sedang sakit.” Ucapku dengan kepala tertunduk.

“Tidak apa-apa Hanachan.”

“Tapi serius deh, Kaito hari ini sedang tidak mood lalu ayah gelisah karena Kid tidak muncul juga, sangat banyak yang harus dikhawatirkan.” Komentar Aoko.

“Loh bukannya kalau Kid-san tidak muncul akan bagus untuk kepolisian?.” Tanyaku memiringkan sedikit kepalaku.

“‘Ada yang mencurigakan karena dia berdiam selama 3 bulan seperti ini’, begitu kata ayah.” Jawab Aoko.

“Ya itu terlihat aneh untuk ayahmu, mungkin Kaitou Kid sedang tidak ingin mencuri.” Komentar Kaito.

“Atau mungkin dia sedang sakit soalnya cuaca dingin seperti ini membuat seseorang rentan sakit seperti Kaito-kun.” Komentarku menyerahkan sapu tanganku pada Kaito saat dia kembali bersin.

“Tetap saja aku pensaran dimana pencuri itu bersembunyi, hmm.” Ucap Aoko memasang pose berpikir.

“Ah aku tau, dia pasti sudah mati dan pergi ke neraka.” Ucap Aoko dengan semangat yang malah membuatku maupun Kaito sweetdrop.

Tapi aku juga penasaran kemana dia pergi, maksudku setelah kejadian dirumah sakit itu dia tidak pernah menemuiku lagi, apa terjadi sesuatu padanya?. Ah tidak-tidak kenapa aku mengkhawatirkannya, sekarang kan mau masuk natal jadi aku harus memikirkan kado untuk kakak dan Aoi.

.

“Hmm kira-kira mana ya yang cocok untuk kakak.” Gumamku menatap deretan jaket musim dingin didepanku.

Tahun kemarin aku sudah membelikan syal jadi aku mau membelikannya jaket mengingat dia sempat mengeluh lantaran jaketnya sudah kekecilan. Wajar sih soalnya kakak jadi tambah tinggi sekarang.

Aku juga nanti akan membelikan Aoi, Aoko dan Akako, untuk Kaito sih aku sudah membuatknnya syal dan semoga saja dia suka.

“Apa anda sudah memilih mana yang ingin anda beli nona?.” Tanya seorang wanita yang menjaga toko ini.

“Iya, tolong jaket yang hitam ini ya.” Ucapku menunjuk pada jaket hitam khas korea gitu.

“Pilihan yang bagus, apa untuk kekasihmu?.”

“Bukan tapi untuk kakakku.”

“Oh baiklah kalau begitu.” Jawab wanita itu tersenyum padaku dan mulai mengambil jaket tadi.

The FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang