Hari ini sekolah kami mengadakan liburan digunung bersalju, tentunya hal ini dimanfaatkan oleh murid-murid lain untuk melakukan ski. Kalau aku sendiri lebih memilih menonton karena ya aku tidak bisa bermain ski walau aku bisa bermain ice skate, mungkin ini salah satu kelemahanku.
“Huh lihat si pecundang itu, dia hanya duduk disana.” Komentar salah satu murid perempuan kelasku.
“Sudahlah tinggalkan saja dia, tak ada gunanya mengurusi gadis sepertinya.” Timpal yang lain sebelum mereka pergi meninggalkanku.
Hah selalu begini, itu sebabnya aku tak terlalu betah berada di kelas karena mereka selalu memandang remeh padaku. Kenapa aku tak bisa satu kelas dengan Kaito saja?, setidaknya ada Aoko dan Akako disana yang bisa aku ajak bicara.
Karena tidak ada yang bisa aku lakukan, aku memilih untuk masuk kepenginapan dan mengunjungi cafe disana. Ya selagi menunggu mereka selesai bermain lebih baik makan kan?.
Tak lama kami semua akhirnya berkumpul diloby hotel, dan aku memutuskan untuk mendekati Aoko juga Keiko daripada harus berkumpul dengan teman sekelasku.
“Baiklah semuanya, kalian masih punya setengah hari untuk berski, sebuah acara yang menyenangkan menunggu kalian malam ini.” Ucap sensei tersenyum manis pada kami.
“Acara menyenangkan?.” Tanya seorang siswa.
“Tidak ada yang mengatakan apapun soal itu.” Timpal lainnya.
“Acaranya adalah turnamen ski bertopeng, kamu harus mencari partner dan berpasangan.” Jawab sensei yang dijawab “heeee” oleh kami semua.
“Sensei kalau cewek dengan cewek bisa tidak?.” Tanya Keiko.
“Tidak boleh, kalau ibu bilang berpasangan itu artinya cewek dan cowok, dibawah sinar cahaya, berjalan berdampingan didunia kecil kalian, semua bola salju disekelilingmu, tapi cahaya cinta diantara kalian berdua melelehkannya.” Ucap sensei dengan mata berbinar-binar.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau aku berpasangan dengan pria lain, tapi kalau itu Kaito…tidak mungkin, jelas dia akan berpasangan dengan gadis lain dikelasnya.
“Tentu kelas A dan B akan digabung jadi kalian nanti bisa memilih pasangan dari kelas lain, ibu yakin ini pasti yang pertama bagi kalian, ah romantis sekali, aku tidak percaya ideku sangat brilian.” Lanjut beliau dengan semangat, aku tak terlalu mengerti dengan ucapannya tapi mendengar kelas A dan B akan digabung membuatku menaruh harapan agar bisa berpasangan dengan Kaito.
“Lalu bagaimana dengan kostumnya?.” Tanya salah satu siswa.
“Hanya berselancar tidak seru kan?, tentu saja kami akan menyediakan hadiah bagi pasangan terbaik.” Jawab sensei yang malah membuat para murid bersemangat.
Setelah dibubarkan, mereka semua segera mencari pasangan. Aku ingin mendekati Kaito tapi ada seseorang yang menepuk pundakku membuatku menoleh dan menemukan Akako tersenyum padaku.
“Hanachan bisa bicara sebentar.”
Akako membawaku keluar agak menjauh dari penginapan.
“Ne apa Hanachan menyukai Kuroba-kun?.” Tanya Akako membuat wajahku seketikah memerah.
“Te-tentu saja, di-dia kan temanku.”
“Maksudku sebagai seorang pria?.” Kali ini aku diam saja tapi Akako bisa menebak jawabanku dari wajahku yang makin memerah.
“Ternyata benar ya, aku juga menyukainya.” Ucap Akako, huh a-apa dia bilang.
“Kuroba-kun tidak sesederhana yang terlihat, dia sangat misterius, intinya sih aku merasa dia tidak cocok dengan Hanachan, jadi kenapa kita tidak bertaruh?, siapa diantara kita yang akan berpasangan dengannya?, siapapun yang kalah harus menjauh-.” Ucap Akako terputus saat aku terkekeh mendengar ucapannya.
“Ha-Hanachan, kenapa kamu tertawa?.”
“Hanya aku terkejut Akako-san menyukai Kaito-kun, aku tau kalau dia itu populer tapi aku tidak tau kalau gadis secantik Akako-san juga akan menyukainya.” Jawabku dan bisa kulihat wajah Akako memerah.
“Lalu apa yang Akako-san suka darinya?.” Tanyaku antusias.
“Bu-bukan sesuatu yang menarik…po-pokoknya taruhannya dimulai ya.” Jawabnya pergi meninggalkanku begitu saja.
“Akako-san sangat manis saat tersipu seperti tadi, tapi taruhan itu-.” Ucapku memandang sendu pada tumpukan salju dibawahku.
“Aku tidak mungkin bisa mengalahkannya.” Lanjutku sambil tersenyum getir sampai seseorang menabrakku dari belakang dan terlihat seorang pemuda bersurai perak dibelakangku.
Dia salah satu anak baru di kelasku namanya Kisaragi Ryo, wajahnya begitu imut bahkan banyak yang mengira dia adalah perempuan. Aku tidak terlalu dekat padanya karena dia orang yang sangat pemalu juga sering dibully karena perawakannya itu, orang-orang bilang kalau dia type uke.
“Kamu tidak apa-apa Kisaragi-kun?.” Tanyaku mengulurkan tanganku padanya, dia sempat melihatku dan wajahnya langsung memerah.
“I-iya, ma-maaf sudah menabrakmu.” Ucapnya menerima uluran tanganku.
“Tidak apa-apa, tapi sedang apa Kisaragi-kun disini?.”
“I-itu, a-aku ingin mengajak Shiroyuki-san berselancar, bo-bolehkah?.” Pinta Kisaragi sambil menundukan kepalanya masih dengan wajah memerah.
“Kenapa tidak, lagipula aku tidak punya pasangan tapi aku masih pemula.”
“Ka-kalau begitu kita sama, a-aku juga masih pemula.”
“Benarkah?."
"Y-ya, ta-tapi aku dengar kalau Shiroyuki-san ingin berpasangan dengan Kuroba-kun?.” Tanya Kisaragi membuatku terdiam sambil menundukan kepala.
“A-ah ma-maaf aku-.”
“Tidak masalah, walaupun aku sebenarnya ingin sekali berpasangan dengannya, tapi aku yakin kalau Kaito-kun akan mendapatkan pasangan yang cocok untuknya.” Jawabku sambil tersenyum manis.
“Shiroyuki-san, ka-kalau begitu ayo berjuang.” Ucap Kisaragi semangat yang aku jawab dengan anggukan kepala.
Kami akhirnya mencoba berlatih selancar, setidaknya aku bisa sedikit-sedikit walau ya aku masih sering jatuh dan itu sakit sekali.
“Ukh sakitnya.” Keluhku saat aku terjatuh.
“Loh Hanachan.” Panggil seseorang dan saat aku menoleh ternyata ada Kaito bersama Akako disana.
“Ka-Kaito-kun?.”
“Aku baru tau kalau Hanachan tidak bisa berselancar.” Komentar Kaito tersenyum lebar yang membuat wajahnya memerah.
“I-itu, ka-karena aku ti-tidak sempat belajar.” Jawabku sambil menundukan kepalaku
.
“Jaa, bagaimana kalau Hanachan berpasangan denganku saja, aku akan mengajarimu nanti.” Tawar Kaito dengan wajah sedikit memerah, he-hee dia ingin mengajakku berpasangan?.“Ah aku dengar Hanachan sudah berpasangan Kisaragi-kun.” Komentar Akako.
“A-Akako-san.”
“Apa itu benar Hanachan?.” Tanya Kaito pdaku.
“I-iya.”
“Kalau begitu apa boleh buat.” Ucap Kaito dengan wajah kecewa.
Sampai Akako mengajaknya untuk naik lift dan menjauhkannya dariku, hah padahal tadi kesempatan yang sangat langkah.
“Shiroyuki-san kamu tidak apa-apa?.” Tanya Kisaragi mendekat padaku dengan pandangan khawatir.
“Aku tidak apa-apa, kalau begitu ayo kita latihan lagi.” Jawabku tersenyum padanya yang dibalas senyuman juga olehnya.
Aku harus tetap tegar apapun yang terjadi, karena rasa sukaku pada Kaito bukan karena persaingan, aku memang tulus mencintainya. Dan aku yakin kalau memang aku dan Kaito jodoh pasti kami tidak akan dipisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower
FanfictionSebuah drabbel (mungkin) tentang seorang gadis pemalu yang menyukai pemuda temannya sendiri, tanpa tau pemuda itu memiliki sejuta rahasia di balik senyum pocerface nya. . Kaito Kid/Kuroba Kaito X Shy Oc . Di buat karena saya sedang bosan, mu...