"Hantu?."
"Iya."
"Apa kamu yakin Aoko?."
"Tentu saja, Keiko yang melihatnya sendiri, tadi malam saat dia belajar di perpustakaan Keiko mendengar suara berisik dari lantai 3, saat dia melihatnya ada seseorang yang memegang pundaknya, lalu kyaaa." Jelas Aoko sambil berteriak ketakutan sementara Kaito nampak terkejut mendengar teriakan Kaito dan aku sendiri hanya bisa sweetdrop.
"A-apa aku menakutimu?."
"Ti-tidak tapi wajah itu."
"Mou kamu mau meledekku ya Kaito."
"Lalu apa yang terjadi pada Keiko-san?." Tanyaku.
"Dia sangat syok jadi hari ini dia memutuskan untuk tidur dan bolos."
"Pantas aku tak melihat Keiko-san sejak tadi."
"Pokoknya sekarang adalah saatnya bagi kita untuk membalasnya."
"Kalau begitu semoga kamu beruntung." Jawab Kaito.
"Kan aku sudah bilang kalau itu tugas kita berarti kamu akan ikut Kaito." Ucap Aoko dengan senyuman sangat manis lalu mengerling padaku.
"Hanachan juga harus ikut ya."
"A-aku juga?."
"Tentu saja, pokoknya malam ini kita akan menyusup kesekolah dan membalas dendam pada apa yang terjadi dengan Keiko." Jawab Aoko dengan semangat.
Malamnya kami benar-benar berada disekolah dengan kemampuan dari Kaito kami bisa masuk kedalam melalui jendela, aku tak menyangkah Kaito berbakat dalam hal seperti ini.
"Kenapa aku harus ikut denganmu?." Protes Kaito pada Aoko.
"Terlalu bahaya bagi gadis imut berkeliaran sendirian dimalam hari, lagipula apa kamu tega membiarkan Hanachan sendirian disini." Jawab Aoko membuat wajahku memerah.
Keadaan disini benar-benar gelap walau masih ada cahaya bulan yang menyinari lorong, ini seperti cerita horor yang sering aku tonton bersama kakak pada malam hari.
"Tempat ini jadi sangat menakutkan saat malam hari." Komentar Kaito.
"Me-memang sih."
"Keadaan ini seperti di film horor ya." Komentarku membuat Aoko langsung memeluk leganku dengan wajah ketakutan.
"Mou Hanachan jangan mengatakan hal seperti itu."
"A-ah maaf."
"Oh ya aku penasaran lalu mencari tau, ternyata bukan hanya Keiko yang melihatnya, ada sepuluh orang lain yang juga melihatnya bulan kemarin, dan semua itu terjadi pada murid yang pulang terlambat." Jelas Kaito.
"Kalau tidak salah aku juga pernah mendengarnya dari teman satu kelasku, dia bilang kalau dia sempat melihat sosok bayangan saat pulang terlambat minggu lalu, sejak saat itu dia tak berani pulang terlalu malam." Timpalku.
"Ka-ka-kalau begitu kita, ki-kita yang ke 13, 13 kan angka sial?." Komentar Aoko dengan nada ketakutan.
"Ja-ja-jangan konyol." Omel Kaito yang sepertinya cukup ketakutan juga.
"Ta-tapi-."
"Su-sudahlah sebaiknya kalian sedikit lebih te-." Ucapku terputus lantaran ada suara seseorang memenuhi lorong dan itu cukup menyeramkan.
"Tinggalkan tempat ini." Seperti itu, Aoko pun berteriak dan memeluk erat lenganku sementara Kaito langsung melindungi kami dibelakangnya suara itu berasal dari arah depan, tapi ada yang aneh dengan suara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower
FanfictionSebuah drabbel (mungkin) tentang seorang gadis pemalu yang menyukai pemuda temannya sendiri, tanpa tau pemuda itu memiliki sejuta rahasia di balik senyum pocerface nya. . Kaito Kid/Kuroba Kaito X Shy Oc . Di buat karena saya sedang bosan, mu...