♡Kaitou Kid is Aoko?♡

528 37 3
                                    

Waktu itu saat aku memeriksa kotak suratku, aku mendapat sebuah surat undangan makan malam berdua di menara Tohto hari sabtu ini beserta sebuah jepit rambut berbentuk seperti menara Tohto. Ini aneh sekali, padahal aku kan gak ikut acara apa-apa?, mungkin ini dipilih secara acak, biasanya kan ada juga acara seperti itu.

'Gak ada salahnya kan, toh sabtu ini aku gak ada acara apa-apa dan kebetulan sekali toko tutup, mungkin aku bisa makan malam berdua dengan niichan.' Batinku sambil tersenyum.

Tapi sayang keinginanku harus batal lantaran kakak hari itu harus menemani Eiri-san untuk menangani kasus lain, ya aku harus memaklumi karena Eiri-san itu pengacara terkenal jadi dia memintaku untuk mengajak salah satu temanku saja dengan catatan kapan-kapan kakak yang akan mengajakku makan malam diluar.

Itulah sebabnya hari ini aku mendatangi kelas 2-B, aku berencana untuk mengajak Aoko, Akako atau Kaito untuk dapati ikut denganku keacara makan malam. Aoko tak bisa datang karena ada urusan jadi Akako yang menggantikan dirinya.

"Loh Hanachan tumben sekali kamu kesini?." Tanya Kaito mendekat padaku yang saat ini sedang mengobrol bersama Aoko.

"Ka-Kaito-kun, aku hanya ingin menyapa kalian juga meminta tolong."

"Meminta tolong apa itu dan lagi kamu hari ini pakai aksesoris ya?." Tanya Kaito lagi sambil menunjuk kearah jepit rambut hadiah dari undangan itu.

"Ah ini, aku mendapatkannya bersama undangan makan malam di menara Tohto untuk dua orang sabtu ini, tapi karena kakak hari sabtu sibuk jadi dia mengatakan untuk mengajak salah satu temanku."

"Undangan makan malam di menara Tohto, tapi bukankah tempat itu juga menjadi tempat pameran koleksi orang kaya itu?, aku lihat di berita kalau ruby besar yang dia beli akan dipamerkan disana mulai minggu depan."

"Memang Kid pasti juga akan mengincar ruby itu, sebenarnya aku ingin ikut Hanachan untuk memeriksanya, tapi hari sabtu besok aku lumayan sibuk." Jawab Aoko.

"Mau bagaimana lagi, kalau begitu aku saja yang-."

"Maaf tapi kamu sudah terlambat." Ucap Akako memotong perkataan Kaito.

"A-Akako?."

"Aku sangat tertarik dengan pameran itu jadi aku ingin melihatnya secara langsung." Lanjutnya.

"Hmm ada apa ini?, kamu juga ingin ikut Kaito?." Tanya Aoko sambil menyeringai pada Kaito.

"Se-sebenarnya aku-."

"Sayang sekali kamu tak bisa melihat tempat itu." Timpal Akako.

"Heee." Akako pun mendekat pada Kaito dan membisikan sesuatu padanya, sayangnya aku tak bisa mendengar apa yang dibisikan oleh Akako.

"Maa apapun itu yang harus kamu lakukan hanya tak perlu terlibat, paku yang menonjol akan dipaku semakin dalam." Ucap Akako pergi meninggalkan kami semua. Sementara aku menoleh kearah Kaito dan menundukan kepalaku.

"Maaf Kaito-kun aku tak mengajakmu duluan, soalnya aku pikir kamu tak akan tertarik dengan hal seperti ini." Ucapku meminta maaf padanya yang sepertinya gelagapan.

"Ti-tidak perlu meminta maaf Hanachan, aku mengerti kok kalau kamu mengajak Akako, aku tak akan menyalahkanmu." Jawabnya sambil tersenyum padaku.

Hari sabtu malam Akako menjemputku dirumah dengan memakai pakaian casual dia terlihat cantik seperti biasanya. Setelah itu kami pergi menggunakan taxi dan aku terkejut mendapati Aoko sudah berdiri didepan pintu masuk juga mengenakan pakaian casual, loh bukannya dia mengatakan kalau hari ini tak bisa datang karena ada urusan?.

"Aoko-san sedang apa disini?." Tanyaku menatap Aoko penasaran.

"Aku menunggu Hanachan, etto sebenarnya aku ingin menerima ajakan Hanachan atas perintah dari ayahku, bolehkah?." Pinta Aoko.

The FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang