Part 3

1.9K 133 1
                                    

Hiruk pikuk kota jakarta tampak amat padat di setiap harinya, terutama hari senin. Segerombolan mahasiswa dan mahasiswi di sebuah universitas yang ada di jakarta tampak keluar dari fakultas mereka masing-masing untuk makan siang.

"Eh,, tugas pak andi udah selesai belum sih?" tanya seorang mahasiswa kepada teman-temannya.

"Udah, lo gak perlu khawatir soal tugas kelompok kita itu" ujar riska di sela makan siang bersama teman-temannya..

"Hangout yuk habis ini, ke mall gitu. Atau kemana lah." ujar tania salah satu teman riska.

"sorry guys, gue gak bisa. Mau jemput mama dan papa di bandara" ujar riska yang membuat teman-temannya kecewa

"yaa udah, kita masih bisa hangout kapan-kapan kan? Gak usah pada kecewa gitu deh" ujar caca menyemangati

"Pergi sama pak romi, ka?" tanya bella. Romi yang notabene adalah kakak riska juga mengajar sebagai dosen di universitas tempat riska belajar. Di fakultas ekonomi.

Hanya teman-teman riska lah yang tau kalau romi adalah kakak kandungnya. Itupun tanpa sengaja saat teman-teman riska datang kerumah untuk menjenguk riska yang sakit beberapa bulan yang lalu.

Jikalau satu universitas tau bahwa riska adalah adik dari seorang dosen muda baik hati dan tampan bernama romi. Bisa di pastikan riska akan jadi bulan-bulanan incaran mereka supaya bisa dekat dengan romi, bukan hanya mahasiswa tetapi juga dosen-dosen centil yang ada di universitas itu.

"kalau lo bareng pak romi, gue ikutan dong ka. Biar bisa pedekate gitu" ujar tania yang memang mengagumi romi.

"Maruk amat lo!" tatap riska kepada tania dengan melototkan matanya.

"Gue gak bareng kak romi, bareng sama kak Ryzu" ujar riska lagi yang sepertinya tidak ditanggapi teman-temannya. Entah karena apa semua mata teman-temannya berbinar ke arah riska.

Ahh,, bukan kearah riska. Melainkan kearah belakang riska. Riska yang penasaran akhirnya membalikkan badan mengikuti pandangan mata teman-temannya itu.

Ryzu datang , di depan pintu cafe ia celingak-celinguk sepertinya mencari seseorang, yang tentunya riska. Riska yang menatap itu geram, sudah dibilang untuk menunggu di parkiran cafe saja tapi malah keluar, menyebalkan.

Hal yang selalu membuat riska geram saat kakak-kakak gantengnya menjemput adalah pandangan mata lapar semua orang terutama wanita saat melihat kakak-kakak sok gantengnya, walau memang ganteng dari sononya. Gak mungkin riska nyuruh kakak-kakaknya itu operasi plastik supaya jelek. Yang lebih membuat jengah adalah Mata berbinar dan siap menerkam seperti binatang buas dari para wanita untuk kakak-kakak nya itu.

"itu cowok ganteng amat yakk" ujar bella

"ehh.. ehh.. Tuh cowok jalan ke arah kita deh" ujar tania pede.

"hai,," sapa Ryzu dingin kepada teman-teman riska. Riska hanya diam kesal.

"hai juga" ujar teman-temannya serentak, terpesona

"Ris, ayoo berangkat. Udah siang banget ini" ujar ryzu sambil melirik jam tangannya kepada riska yang malah membuat teman-temannya menganga tak menyangka.

"iyaa.." jawab riska dengan melototkan matanya kearah ryzu. "Gue duluan guys" ujar riska berlalu pergi menarik tangan Ryzu ke parkiran.

--

Gerutuan riska berlanjut hingga di perjalanan mereka ke bandara.

"Kak Ryzu, aku udah minta kakak buat nunggu di parkiran cafe aja kan?"

"ehh,, gue udah nunggu lo di parkiran cafe, 15 menit, di telp bukannya ngangkat telp gue malah keasyikan ngoceh sama teman-teman lo" ujar Ryzu geram kepada riska yang menyalahkannya.

"gue bete" ujar riska acuh lalu membuang muka.

Semenjak beberapa bulan yang lalu, Ryzu memutuskan untuk membuka diri kepada keluarganya. Hanya kepada keluarga dan sahabat-sahabat dekatnya.

--

"ika kenapa? Jemput mama sama papa kok malah bete kelihatannya" tanya april disaat mereka di jalan pulang kerumah

"bete sama kak Ryzu" ujarnya ketus

"kenapa zu?" tanya liand

"dia marah sama aku karena aku nyamperin dia di cafe tadi waktu mau jemput papa dan mama. Aku udah nunggu 15 menit di parkiran cafe dan udah nelp-nelp dia tapi gak diangkat. Akhirnya aku masuk ke cafe buat jemput anak bungsu mama dan papa ini ternyata malah keasyikan ngobrol bareng teman-temannya" ujar Ryzu jujur

"kenapa bete sih, ka?" tanya liand

"iya, papa liat besok aku bakal jadi bahan bulan-bulanan gosip di kampus karena di jemput seorang cowok"

"mereka cuma belum tau aja kalau gue kakak lo" ujar ryzu

"emang sengaja aku gak ngasih tau kak. Aku gak bangga punya kakak-kakak cakepnya melintir kayak kalian" ujar riska menantang ryzu

"atau jangan-jangan lo punya gebetan di kampus dan takut gebetan lo itu tau?" tebak ryzu tepat yang membuat riska gelagapan

"apaan sih kk, ngelantur" elakk riska

"HEY,, udah! Kalian kok malah bertengkar di depan mama dan papa sih?" ujar april menengahi.

Akhirnya perdebatan itu berakhir setelah mendapatkan interupsi dari april.

CLANDESTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang