Part 9

1.2K 103 0
                                    

"Hallo.." saut seseorang setelah melihar ID caller dari handphonenya

"Lo bisa pulang kerumah sekarang?" tanya orang dari balik telp itu

"Ada apa?"

"Rumah lo sepertinya kedatangan tamu yang tak di undang. Tapi semuanya baik-baik aja kok. Untung gue dan Ronald cepat datang ke rumah lo"

"Maaf., setelah pekerjaan gue selesai. Gue bakal segera pulang!"

--

"Sorry banget, lo ke ganggu yah sama kedoran pintu dari kakak gue?"

"Gak kok, kita dari tadi memang ribut kan?" jawab della melirik tania dan bella yang berisik mengomentari ini itu sementara mereka tidak berbuat apa-apa untuk tugas ini

"Yaa gitu lah mereka" cengir riska

"Kamu kok gak bilang kalau kamu adiknya pak Romi? Aku jadi gak enak. Tau gini kita belajar di tempat lain" tanya della kepada riska tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya

"Enak tau ketemu pak romi, del. Kakak-kakaknya riska juga baik-baik, ganteng juga lagi" ujar bella membela diri karena dia dan tania lah yang mengusulkan untuk belajar di rumah riska.

"Udah-udah kita kesini mau ngerjain tugaskan. Biar cepet kalian juga harus bantu dong. Tugasnya lusa mau di kumpulin dan kita baru ngerjain setengahnya doang" ujar caca menasehati.

"Hemm, del. Gue boleh minta tolong kan sama lo?" tanya riska saat tugas mereka sudah selesai.

Della mengerutkan keningnya menunggu ucapan riska selanjutnya.

"Gue mohon, lo gak kasih tau warga kampus soal gue yang adiknya pak romi" ujar riska lagi kepada della karena sedari tadi della hanya diam

"Gak ada untungnya bagi aku ngasih tau satu kampus kalau kamu adiknya pak romi kan? Aku gak akan kasih tau apapun dan kepada siapa pun."

"Makasih, del" ujar riska tulus.

"Yuk, kita pulang" ajak caca

"Riska aku permisi ke toilet dulu yah. Kalian duluan aja, ntar aku nyusul ke bawah buat pamit pulang," panggil della

"iyaa, silahkan"

--

"udah selesai belajarnya, ka?" tanya romi kepada riska yang terlihat turun dari lantai 2 rumah mereka dengan teman-temannya.

"udah, bg ryan kenapa sih? Sewot amat dari tadi, gue kan tugas kelompok yah wajarlah bising" gerutu riska yang memang merasa kesal dengan kakaknya satu itu.

Teman-teman riska yang meilhat ketampanan romi yang merupakan dosennya serta ryzu yang sedang berada di ruang keluarga hanya dapat terpana melihat wajah ganteng yang terpatri hampir sempurna di hadapan mereka.

Suara deru langkah dari lantai atas mengagetkan romi, ryzu, riska dan teman-temannya yang sedang berbincang di ruang keluarga itu.

"Mama kamu mana? Aku mau pamit pulang." Ujar della setelah berada dihadapan riska

"Kenapa?" tanya riska bingung

"Mama menyuruh ku pulang lebih awal"

"Mama gue lagi ke butiknya sih. Lo bisa pulang duluan kok"

"Riska, aku pulang duluan yah. Tugasnya besok udah bisa kita kumpulinkan?" ujar della lagi

DEGGHHH... jantung ryzu berdetak lebih cepat saat melihat paras wajah della

"oia, del. Hati-hati pulangnya"

Mata ryzu tak beralih dari della. Ryzu memandang sangat intens. Bahkan saat della dan teman-temannya riska pamit pulang, ryzu masih terpana dengan gadis rambut panjang bergelombang, mata coklat yang ditutupi dengan kacamata yang sepertinya minus itu.

"DIA..." ujar ryzu dalam hati

"kayaknya barusan ada yang bilang, kalau gak setuju dengan love at the first sight" ujar romi menepuk bahu ryzu menyadarkan ryzu dari lamunannya.

"dah pulang orangnya kak ryzu,, " goda riska saat melihat ryzu bingung.

"It's not love at the first sight bg." Gumam ryzu yang masih dapat didengar oleh romi

"Maksud lo?" tanya romi

"Gue pernah ngeliat dia sebelumnya, tapi dimana?" tanya ryzu kepada dirinya sendiri.

"kak, namanya della. Marissa della putri." teriak riska dari kejauhan karena sudah menaiki tangga ke kamarnya.

"Siapa?" tanya ryzu karena tidak terlalu mendengar namanya.

"Marissa Della putri" ujar riska lagi. Riska mengira kalau kakaknya itu sedang jatuh cinta.

"Dia, itu benar-benar dia" ujar ryzu dalam hati

--

n

CLANDESTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang