Part 11

1.3K 100 1
                                    

"kakak Lo habis dari sini, dia nyari Lo ke mama"

"Udah gue duga,, Tapi Mama gak kenapa-napa kan?"

"Enggak, untungnya saat kakak lo datang ada gue dan Ronald disini. Sepertinya dia datang mau ngejemput Lo cha."

"Dan gue tetap gak mau"

"Lo kan tau, dia mau ngelindungin lo"

"Seharusnya dia melindungi dirinya sendiri dulu, baru setelahnya melindungi gue." Ujar Icha lalu beranjak dari tempatnya menuju kamar sang mama.

"Adik-kakak keras kepalanya sama." Gumam diana kesal.

"Kenapa baru ngumpat sekarang Lo? Bertahun-tahun kenal mereka baru ngerasa kalau mereka menyebalkan?" Tanya ronald kepada diana saat mendengar gumaman diana tadi.

"Jangan mulai deh Bg" jengkel diana

--

Hubungan pertemanan antara Della dan Riska semakin hari semakin baik. Della bahkan mulai dapat berbaur dengan teman-teman yang lain atas bantuan Riska dan Caca.

Walau Bella masih sedikit sulit menerima kehadiran Della disetiap kali mereka berkumpul tetapi ia tutupi untuk menjaga perasaan Riska.

"Libur semester ini kalian kemana?" Tanya Riska. Yaa hari itu adalah hari terakhir ujian akhir semester mereka.

"Gue belum tau nih ka, mungkin libur semester ini belajar masak" ujar ca

"Wahh, Caca belajar masak. Gue mau liburan ke paris." Ujar Tania

"Itu emang jadi kegiatan tahunan Lo kan, Tan? Ketemu mr. Andriko kan?" Cibir Bella. Andriko merupakan pacar Tania yang terpaksa LDR karena Andriko mendapatkan kesempatan berkuliah di Paris.

"Lo sendiri kemana bel?" Tanya Riska

"Mungkin ke puncak, atau kebandung. Nyari udara segar."

"Senengnya, gue gak bisa liburan karena kakak-kakak gue pada gak libur" ujar Riska sedih

"Yaa udah, liburannya bareng aku aja di Jakarta." Interupsi Della yang membuat Riska menganggukkan kepalanya antusias.

--

Ryan tampak gelisah di sebuah cafe ditemani segelas capuccino dingin. Sesekali ia melirik jam dipergelangan tangannya.

"Ryan.." panggil seseorang

"Eh,, duduk.."

"Udah lama Lo?"

"Lumayan lah"

"Cukup lumayan sampai minuman Lo tinggal setengah" tawa lawan bicara Ryan yang hanya di balas dengan senyum ramah dari ryan

"Ada apa Lo minta ketemu disini?" To the point Ryan.

"Gue mau nanya dan memperjelas sesuatu hal" ujarnya yang malah membuat ryan gugup

"Kenapa Lo masih terus ngehubungi sisi? Lo tau kan kalau dia.."

"Gue tau, gue salah karena berusaha untuk mendekati sisi secara terang-terangan sama Lo. Tapi jujur gue benar-benar gak bisa ngilangin sisi dalam pikiran gue. Tapi selama ini gue berusaha supaya hubungan gue dan sisi hanya sebatas teman, gak lebih. Karena gue tau kalau Lo udah sama dia" ujar Ryan jujur kepada sabtha yang berada tepat di hadapannya.

"Gue hargai kejujuran Lo, tapi mulai sekarang Lo gak perlu takut sama gue. Lo bisa bebas mendekati sisi bahkan dengan izin dari gue."

"Maksud Lo apa? Lo putus dari sisi? Apa karena gue?" Tanya Ryan dengan ekspresi terkejut nya yang malah membuat sabtha tertawa

"Bukan, gue sama sisi itu sebenarnya kakak dan adik. Gue Abang kandungnya sisi." Ujar sabtha lugas

"Ngaco Lo!"

"Gue sama sisi itu sengaja berpura-pura menjadi pasangan karena permintaan sisi. Terakhir kali dia dekat dengan seseorang laki-laki eh ternyata laki-laki itu cuma main-main sama sisi dan gue gak mau ngeliatnya dia dipermainkan sebagai kakak."

"Sorry yah, udah bikin Lo salah paham Yan" lanjut sabtha.

"Gak apa-apa, sabt. Gue sadar permintaan gue sama Allah di jabah"

"Eh,, Lo liat deh. Lo gak kasian sama tuh cewek yang nunggu di depan mobil Lo, di parkiran" ujar sabtha menunjuk arah parkiran yang terlihat dari tempat mereka.

"Jaga adik gue ya,,"

"Thanks.."

--

Ryzu sedang menatap layar laptop miliknya dengan serius, dilihatnya gambar cctv yang menunjukkan perawakan seorang wanita dan membandingkan dengan perawakan wanita yang ia lihat beberapa minggu yang lalu.

"Kalau kacamatanya di lepas, mereka sama. Tapi sang ms black punya rambut yg lurus dan tidak terlalu panjang sementara dia punya rambut panjang gyang bergelombang."

"Intinya dia, berada di Indonesia sekarang" gumam ryzu lagi.

"Tem, bisa tolongin gue? Lo identifikasi file yang gue kirim ke lo. Hasilnya kasih gue" ujar ryzu melalui telp genggamnya kepada temi.

"Oke bos.." sorak temi

"Oia tem, Lo masih berurusan sama gue masalah Ryan. Besok kita ketemu"

"Eh, zu. Denger.." panggilan itu ryzu matikan secara sepihak karena dia sedang sibuk untuk mempersiapkan meeting dengan salah satu kliennya.

--

"Jangan usik adik gue dan Buk de, Om"

"Maksud Lo, apa?"

"Lo pikir gue gak tau kalau Lo nyuruh anak buah Lo buat ngikutin Buk de dan ica?"

"Lo gak perlu bela dia, lihat apa yang udah dia lakuin? Dia membelot dari apa yang udah gue perintahkan sebelum dia ngelakuin apa-apa!"

"Jangan ganggu mereka, atau gue..."

"Atau apa? Lo sama adik Lo itu gak tau terima kasih. Udah gue besarin, gue kasih makan dan gue Didik tapi gini kelakuan Lo? Gak tau terimakasih!!" Bentak orang itu lagi.

"Lo juga harus ingat, Om. Adik gue dididik oleh Lo dan gue juga dididik oleh Lo. Dia punya kemampuan yang sebanding dengan gue mungkin bahkan lebih!!" ujar zi lagi lalu berlalu pergi dari hadapan orang yang ia panggil om itu.

--

Hai semuanya..
Senin aku bakal boompart!!
Hahaha hahaha...

CLANDESTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang