Setelah kejadian kemarin siang, benar saja riska langsung menjadi bahan gosip teman-teman kampus serta sahabat-sahabatnya.Tadi malam, ia akhirnya berbaikan dengan ryzu karena merasa bahwa ia juga salah dalam kejadian itu. Romi juga sudah mengingatkan untuk tidak saling bertengkar.
"Dia itu kakak sepupu gue" ujar riska menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya. Mendengar itu, teman-teman riska menganga tak menyangka.
"kakak-kakak lo ganteng banget sih ka. Pengen deh jadi riska yang punya kakak-kakak ganteng." ujar tania iri
"itu masih minus 1."
"maksud lo??" tanya bella
"masih ada 1 kakak cowok lagi yang belum kalian liat. Mukanya mirip banget sama yang kemaren" ujar riska menjelaskan
"serius lo??" tanya caca heran yang mendapat anggukan dari riska pertanda benar.
"kembar gitu?" tanya tania lagi. Riska mengangguk.
"Yang satu lagi, senyumnya lebih manis dan lebih ramah" ujar riska menjelaskan.
"Pantes, kemaren irit senyum amat. Jadi yang kemaren itu siapa namanya, ka?" tanya bella
"Ryzu"
"Kemaren gue kira lo udah punya pacar dan berpaling dari Ranu" ujar bella
"Gak lah, gue gak secepat itu move on"
"Ciee.." ujar teman-temannya yang lain.
Pembicaraan keempat sahabat itu teralihkan saat salah seorang teman mereka. 1 fakultas dan juga 1 kelas dengan mereka melewati mereka.
"Liat deh si della. Sendirian mulu, gak punya temen apa yah?" tanya caca
"iya, nerd banget tau ca. Dia susah bergaul sih, denger-denger dia emang udah kayak gitu dari SMA. Gak punya temen deket." ujar tania
"lo ngepoin dia?" tanya bella
"gak, cuma denger-denger doang" bela tania
Sementara riska ia menatap intens kepada della yang sudah berlalu jauh dari mereka.
"kenapa gue penasaran banget sama tuh orang yah?" gumam riska sendiri.
Selama hampir 3 tahun kuliah di universitas itu, satu-satunya orang yang sulit di ajak berteman oleh riska adalah della. Riska termasuk orang yang sangat ramah kepada teman-temannya, walau bukan teman dekat tapi satu fakultas mengenal baik riska. Tidak dengan della, gadis cantik dengan kaca mata minus yang menghiasi wajahnya serta rambut hitam panjang yang sedikit ikal itu bahkan tidak pernah tersenyum pada riska.
--
"maksud lo apa?"
"Lo jarang masuk ke kantor sih"
"Sorry, banyak masalah akhir-akhir ini di perusahaan yang ada di singapura dan London. Gue gak bisa tinggalin gitu aja"
"FBI, CIA bahkan secret servis mengidentifikasi bahwa tersangka pembunuhan di beberapa negara selama 2 tahun terakhir adalah orang indonesia. Pembunuhan di amerika, london dan pengeboman terakhir 6 bulan yang lalu di spanyol berasal dari indonesia"
"Kenapa bisa?"
"Kamera cctv di spanyol menangkap gambarnya, walau gak jelas. Tapi dari ciri-cirinya dia indonesian. Walaupun semua orang yang dia bunuh dan pengeboman itu di lancarkan untuk mengbasmi orang-orang yang tamak, tapi tetap aja ini kasus pembunuhan skala besar. Gue yakin dia semacam pembunuh bayaran, kita belum ada bukti kalau dia adalah suruhannya Morgan Wise walaupun penyelidikan selalu mengarah ke dia"
"Pak Rio minta kita buat nyeledikin soal dia. Sebelum FBI, CIA atau secret servis nangkep dia duluan. Walau gak ada yang tau sekarang tuh orang dimana, tetapi pak rio minta kita yang nyelidikin. Dan ketua teamnya, Lo Ryzuand" ujar temi sahabat Ryzu di kepolisian.
Ryzu menarik nafasnya dalam. Bukannya ia tak tau, dia bahkan amat sangat tau mengenai hal ini. Tetapi kenapa dia yang menjadi ketua teamnya.
"Tutupin ini dari ryan, gue ke komandan rio dulu." ujar ryzu kepada temi lalu berlalu pergi menemui komandan Rio.
--
"Halo.."
"Ada tugas baru, singapura" ujar orang diseberang sana melalui telpnya
"Kapan?"
"2 minggu lagi"
"Tolong cocokkan tanggalnya dengan jadwal ku"
"Baiklah kalau itu maumu"
"Sampaikan kepadanya bahwa aku tidak ingin diberikan uang sepeser pun darinya. Aku ingin segera menyelesaikan semua urusan ku dengannya."
"Tapi lo perlu uang itu."
"Gak perlu, peninggalan bokap dan nyokap udah cukup bagi gue" ujarnya lalu menutup telpnya sejenak ia menelan saliva dan menggigit bibir bawahnya menahan sesak.
"Maaf kan aku bunda" gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLANDESTINE
ActionKisah hidup si kembar masih berlanjut, Kesetiaan di pertaruhkan, persahabatan di korbankan hingga cinta yang harus pergi. Ryan tidak meneruskan cita-citanya sebagai pilot karena merasa bahwa hidupnya ada pada keluarganya. Jatuh cinta dengan seorang...