Part 15

1.1K 102 0
                                    

"Kak.." sapa sang penelpon

"Lo..." ryzu tertegun mendengar suara sang penelpon

"Kak.." panggil sang penelpon itu lagi

"Ahh,, iyaa??" ujar ryzu sedikit terkejut

"Kak, bisa ngizinin aku masuk ke rumah kk gak ? Aku gak di bolehin masuk sama satpam rumah kk" ujarnya lagi

"Lo dimana?" Tanya ryzu sedikit terkejut.

Terdengar dari telepon sang tamu menghela nafas panjangnya secara kasar. "Aku didepan rumah kk, tapi gak di bolehin masuk sama satpam" ulang tamu itu lagi

"Tunggu di situ, gue kesana." Ujar ryzu menutup telpnya.

Romi tertegun bingung saat ryzu keluar dari kamarnya secara tiba-tiba.

"Ryzu," panggil romi setengah berteriak namun ryzu tetap melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga rumah mereka.

"Dia kenapa?" tanya ryan kepada romi saat romi mengikuti ryzu.

"Gak tau, habis terima telp langsung kayak gitu"

"Tuh anak, gak ada urat malunya apa?" tanya ryan yang dibalas gedikan bahu oleh romi

--

"Yovi, biarkan mereka masuk" perintah ryzu kepada satpam rumahnya saat berada di teras depan rumah mempersilahkan tamunya masuk.

Saat menghilangnya riska, kediaman fernand di jaga amat ketat untuk jaga-jaga.

"Baik mas.." patuh satpamnya

"kemana aja?" tanya ryzu saat melihat kedatangan tamunya

"Hemm, kak. Lo gak mau ke dalam dulu gitu? Celana lo" ujar tamunya sedikit kikuk menunjuk kearah celana ryzu sambil melihat penampilan ryzu.

Ryzu lalu meneliti penampilannya. Betapa terkejutnya ia melihat celananya. "Mampus gue" ujarnya dalam hati menahan malu. Dia lupa bahwa dia masih memakai celana boxer tadi pagi sehabis ia mandi.

"Gue pake celana dulu. Tunggu disini" ujar ryzu berlari namun ia dapat mendengar tawa saudara-saudaranya yang lain melihat betapa malunya ryzu di depan seorang wanita.

--

Seorang gadis beserta dua orang lainnya datang ke kediaman fernand sore itu. Romi dan ryan sedikit bingung menatap mereka karena merasa tidak pernah kenal dan tau siapa ketiga orang asing ini.

"Kok gue familiar ya sama wajahnya" gumam romi kepada ryan yang berada di sebelahnya.

"Gue juga, kayak pernah lihat. Temennya ryzu kali,, lihat stelan mereka deh." Ujar ryan

Benar saja, gadis pertama dengan baju kaus hitam lengan panjang serta celana hitam yang pas untuk tubuhnya. Rambut hitam panjang bergelombangnya ia kuncir satu menunjukkan sisi tegas dari wajahnya yang cantik

Gadis kedua, memakai stelah hitam namun dengan lengan ¾, rambutnya yang tidak terlalu panjang berwarna sedikit kecoklatan ia kuncir satu juga.

Orang yang terakhir adalah laki-laki. Wajah campurannya menunjukkan sisi cool dalam dirinya.

"dibanding tuh cowok, gue lebih gantengkan bg?" tanya ryan

"Gantengan dia" ujar romi yang malah membuat ryan mengendus kesal

"Sorry lama" ujar ryzu setelah mengganti celananya dengan celana jeans pendek selutut miliknya.

"Dan sorry soal tadi" ujar ryzu lagi

"Gak apa-apa kak, maaf kalau gue sama mereka mengejutkan lo dengan tiba-tiba datang kesini" ujar tamunya sedikit tak enak

"Gak masalah bagi gue, lo kemana aja ca?" tanya ryzu yang malah membuat terkejut kedua sahabat ica. Yaa ica atau della lah yang datang ke kediaman fernand sore itu.

"Dy udah tau semuanya, gak perlu takut" ujar ica menenangkan kedua sahabatnya yang tampak gelisah.

"maaf kak, aku baru datang sekarang, aku harus nyari tempat yang aman supaya mama aman. Oh iya Kenalin kak, mereka sahabat-sahabat aku, Ronald dan Diana." Ujar ica lagi sekaligus memperkenalkan sahabat-sahabatnya

"Riskaa.."

"Aku udah tau Kk, makanya itu aku ngamanin Mama dulu setelah cukup aman bagi aku dan mama baru aku bisa keluar dari persembunyian ku. Maaf yah kk soal riska"

"Terus ngapain Lo kesini? Gue kira Riska sama lo" tanya ryzu

"Riska gak ada sama Aku kk, Aku tau riska dimana." Ujar ica yang malah membuat ryzu, ryan dan romi terkejut setengah mati.

"Tunggu-tunggu, Lo siapa sih?" tanya romi sambil mengerutkan dahinya.

"Kak romi gak ingat sama aku?" tanya ica

"Emangnya kita pernah ketemu ya?" tanya romi lagi-lagi bingung

Ica lalu mengambil sesuatu di dalam saku celana panjangnya. Sebuah kacamata yang biasanya ia gunakan. Cara

"Yaa, gue tau lo" ujar ryan tiba-tiba yang di hadiahi senyuman manis dari ica

Ica lalu memakai kacamata serta menggerai rambutnya yang tepat membuat romi melebarkan matanya.

"Della..." terkejut romi

"Maaf kalau bikin kak romi sedikit bingung"

"caa?" tanya romi kepada ryzu

"Marisa,, Ica.." ujar diana yang sedari tadi hanya diam sambil menekankan nama ica

"Maaf kalau aku datang secara mendadak gini, tapi aku butuh bantuan kalian semua buat bebasin riska dan bawa riska kembali kerumah ini" ujar ica lagi setelah ia melepaskan kacamata serta mengikat rambutnya kembali.

"Lo butuh bantuan apa?" tanya ryzu

"Kalau kalian mau riska balik, aku butuh bantuan kalian, bantuan semua orang" ujar ica.

CLANDESTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang