*****************
"Sha, yang bagian jarkom udah ngumumin, kan?" Gita bertanya kepada Salsha, lawan bicaranya.
Salsha berhenti mengunyah baksonya itu, kemudian menepuk dahinya.
"Astaga. Gue lupa!"Gita memutarkan kedua bola matanya. Gadis disampingnya ini sangat pelupa.
"Gak mau tau pokoknya hari ini OSIS semua harus hadir dirapat!" Ketus Gita melirik Salsha sinis.
Salsha mengerucutkan bibirnya. Mimik wajahnya terlihat cemberut.
Sebenarnya Gita ingin tertawa melihatnya, tetapi karena sahabatnya ini melalaikan pekerjaannya, ia menjadi malas untuk tertawa.
"Bawel, ih." Celetuk Salsha yang kemudian merogoh ponselnya disaku baju seragamnya, kemudian mengetikkan pesan yang akan ia kirim kepada pengurus OSIS yang lain.
Gita bersyukur masih mempunyai Salsha yang bernotabene sebagai sahabatnya.
Salsha mengetahui segalanya tentang Gita. Dari yang terkecil--bahkan yang terkecil sekali--hingga yang terbesar.
Gita menoleh ke arah Salsha, lalu tersenyum tipis. "Sha,"
"Hm?" Tanya Salsha dengan gumaman. Pandangannya masih terfokus pada ponselnya.
"Makasih," Ujar Gita masih dengan senyuman tipisnya.
Salsha terdiam sebentar. Ia menyimpan ponselnya lagi disaku baju seragamnya, kemudian menatap Gita bingung. "Buat?"
"Semuanya. Makasih selalu ada, makasih udah setia sama gue. Makasih, makasih banget." Jawab Gita dengan bola mata yang sudah mulai berkaca-kaca.
Salsha tersenyum tipis. Tatapannya meredup ketika menatap mata Gita dengan lekat. Ada sekelibat kesedihan disana.
"Peluk, dong!" Pinta Salsha sudah merentangkan kedua tangannya.
Gita memeluk Salsha dengan senang hati.
Sikap keduanya mengundang perhatian dari seluruh murid yang berada dikantin ini.
Hingga pada akhirnya,
"Git, disuruh ke ruang BP. Lo disuruh nanganin Haykal sama Bu Finda," Seorang gadis dengan rambut terkuncir satu itu berucap di suasana yang sedang baper ini.
***************
"Subhanallah banget, ya! Lo lagi, lo lagi." Gita mengeluh seraya menulis detensi untuk pria yang berada dihadapannya ini. Haykal.
Haykal hanya tersenyum lebar, menampakkan wajah tanpa dosanya itu.
"Masalah apalagi, sekarang?" Tanya Gita dengan dagu yang ditopangkan oleh kepalan tangan kanan.
"Ketawan lagi buka youtube bareng Faris, tadi." Jawab Haykal.
Gita menaikkan sebelah alisnya.
"Nonton apa, emang?""Ecchi." Jawab Haykal dengan santainya.
"Hah? Ecchi apaan?" Tanya Gita dengan intonasi nada yang terdengar bingung.
Haykal mengernyitkan dahinya.
"Yang bener aja lo gak tau?"Gita menggeleng. "Emang apa?"
Haykal mengangkat bahunya acuh. "Tau, dah."
Gita mencubit bahu kiri Haykal dengan cubitan kecil.
Haykal meringis, kemudian berucap, "Apaan, sih!"
"Ecchi apaan?!" Tanya Gita dengan mata yang melotot.
"Ck! Sejenis bokep." Jawab Haykal bersamaan dengan decakan sebalnya itu.