Almost 07 // Tamu Tak Diundang

448 27 2
                                    

************

Gita turun dari motor Haykal. Tadi sebelum keduanya berangkat sekolah, Haykal mengantar Gita untuk berganti baju dirumahnya sendiri, lalu berangkat bersama menuju sekolah.

Risih memang, ketika mendapati tatapan aneh yang diberikan pada keduanya dari para murid.

Gita dan Haykal berjalan santai menuju koridor sekolah, bersamaan dengan canda tawa yang mengiringi keduanya, membuat seluruh murid menatap keduanya dengan tercengang.

Bagaimana tidak? Sejak MOPDB berlangsung, Gita bahkan tidak pernah menunjukkan wajah senangnya pada saat berpapasan dengan Haykal, berbalik dengan keadaan sekarang, Gita malah lebih memperlihatkan bahwa ia bisa tertawa lepas dengan Haykal, selain pada saat bersama Salsha.

"Sadar gak sih, kita diliatin mulu?" Tanya Gita pada Haykal.

Keduanya masih asyik berbicara ketika sudah beberapa langkah lagi dari ruang kelas Gita.

"Ya elah, biarin aja," Jawab Haykal.

Langkah keduanya terhenti karena sudah sampai didepan ruang kelas Gita. Gita mengucapkan terima kasih pada Haykal seraya tersenyum manis.

Haykal membalasnya dengan tersenyum lebar, lalu pamit pergi menuju kelasnya yang terletak di gedung sebelah. Lumayan jauh memang, tapi tak apa.

"GITAA, OEMJI! LO BARENG HAYKAL?!"

Gita menghela napasnya ketika mendengar teriakan Salsha yang begitu bergema seantero kelas ini. Ia berbalik badan, lalu berjalan menghampiri Salsha yang juga berjalan mendekat padanya.

Salsha meletakkan tangan kanannya didahi lalu turun pada kedua pipi Gita.
"Gak panas sih, Git?"

"Ya emang, siapa juga yang sakit?" Tanya Gita balik, lalu melanjutkan langkahnya menuju letak mejanya.

"Cie, tumben akur sama tuh adik kelas, Git?" Beno--sang ketua kelas--bertanya. Karena menurut gosip yang tersebar disekolah ini, Gita tidak pernah akur dengan adik kelas yang dimaksud Beno, Haykal.

Gita terkekeh. "Lagi khilaf gue, makanya akur."

Beberapa murid yang mendengarnya terkekeh, ada juga yang tertawa.

"Tunggu aja beberapa hari lagi, pasti bakal ada karton di mading yang tulisannya 'langgeng, Gita dan Haykal' sama gambar lope warna pink." Tutur pria urakan ini. Ia, Didin.

"Apaan dah lo, Din!" Jawab Gita masih dengan kekehannya.

"GITA ADA HAYKAL TUH DILUAR KELAS! NYARIIN ELO, KATANYA." Suara Dini--gadis berjilbab--menggelegar di seisi kelas. Ia sedang berdiri di ambang pintu. Dan benar. Ada Haykal yang sedang menoleh ke arahnya sambil tersenyum lebar.

"Bentar, Sha," Ucap Gita, meminta Salsha untuk menggeser agar ia bisa berjalan menghampiri Haykal.

"Kurasa ku 'tlah jatuh cintaa~ pada pandangan yang pertamaa- sulit bagiku untuk bisa, berhenti mengagumi dirinyaa~" Beno bernyanyi dengan kencang, membuat suasana pagi ini menjadi lebih segar. Dan kali ini, Gita lah yang menjadi sasaran empuk untuk digoda olehnya.

Gita mengabaikannya, walaupun banyak suara yang menggodanya dengan Haykal sekarang ini.

"Dompet lo, nih. Tadi ada ditas gue," Ujar Haykal, menyerahkan dompet berwarna ungu-kejinggaan itu.

Gita mengambilnya. "Makasih lagi, ya."

"Eh, btw mereka ngeship lo sama gue, ya?" Tanya Haykal dengan percaya diri. Tapi memang benar adanya.

"Dih, apaan tuh ngeship-ngeship segala? Alay." Cibir Gita.

Haykal memasukkan kepalanya sedikit ke dalam. Banyak pasang mata yang menoleh ke arahnya, terutama para gadis yang sekarang ini menatapnya dengan tatapan kesemsem.

Almost BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang