*************
Gita sedang berada di Kafe Bears yang terletak tak jauh dari rumahnya.
Ini sudah pukul 08.15 malam, Haykal mengantarnya 2 jam yang lalu namun ia tidak kembali kerumah, melainkan ke Kafe ini.
Katakan saja ia nakal. Tapi bagaimana jika ada seseorang yang tidak kalian suka sedang berada didalam rumah kalian?.
Sudah 3 piring red velvet dan 2 gelas oreo milkshake yang ia habiskan selama 2 jam disini. Ia tidak mau beranjak sekarang juga.
Pikirannya kalut dan tatapannya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Kafe ini cukup ramai, sedikit orang yang memperhatikannya, apalagi Gita masih lengkap dengan seragam dan atributnya.
'Lagi dimana?'
Ada sebuah pesan dari Haykal. Gita segera membalasnya dengan cepat.
'Knp?'
Tak lama Haykal membalasnya lagi. Ah, Haykal mengganggu lamunan Gita!
'Coba nengok samping lo. Ganyadar dari tadi ada gue, apa?'
Refleks Gita menoleh. Benar saja, ada Haykal yang tengah berdiri disamping kirinya, dan itu membuat Gita sedikit terkejut.
Haykal duduk dihadapan Gita dengan santainya. Ponsel yang sedari tadi ia pegang, ia masukkan lagi ke dalam saku celananya.
Mata Gita tak lepas dari tubuh Haykal. Haykal memakai kaos hitam polos dengan jaket berwarna biru tua yang melekat dibahunya. Tapi celananya... masih dengan celana abu-abu khas anak SMA.
Gita mengernyitkan dahinya. "Lo gak balik atau gimana?"
Haykal menoleh sekilas.
"Enggak." Jawab Haykal dengan santai. Ia mengalihkan pandangannya lagi pada waitress dihadapannya ini.Gita menggeleng seraya tersenyum ramah ketika waitress tersebut bertanya padanya.
Pandangan Gita teralih lagi pada Haykal. "Kenapa?"
"Gue bahkan belum mandi, Git," Jawabnya setelah memesan pada waitress tersebut.
"Jorok banget, najis." Cibir Gita dengan pedasnya.
Haykal nyengir lebar.
"Lo ngikutin gue, ya?!" Sembur Gita dengan mata yang melotot pada Haykal.
Haykal terkejut, namun sedetik kemudian ia mulai menormalkan gerakan tubuhnya.
"Pede banget," Jawab Haykal santai.
"Lo mah kalau ngomong kelewat santai." Ketus Gita.
Haykal melirik Gita dengan sinis.
"Apa sih, lo? Tijel."Gita tak kalah sinis menatapnya.
Tak lama pesanan datang, membuyarkan tatapan masing-masing dari keduanya.
Haykal tersenyum pada waitress tersebut, lalu meletakkan sepiring pancake strawberry pada Gita.
"Di makan, bodo amat." Perintah Haykal tanpa butuh penolakan.
Lagi-lagi Gita menatap sinis padanya. "Tailaso."
****************
Haykal masuk ke dalam rumahnya, tak lupa dengan salam yang ia ucapkan.