Almost 16 // Kekecewaan Berbuah Manis

273 24 0
                                    

***************

Persetan dengan penampilan. Gita bahkan tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang menatapnya bingung, karena masih memakai baju seragam, dan juga jas OSIS yang ia pegang di lengan kirinya.

Gita menatap gadis yang berpakaian serba hitam ala gadis malam, dengan bibir berlipstick hitam mencolok. Ia mendekati gadis itu. Tapi sebelumnya, ia memakai jas OSIS nya, agar terlihat lebih sopan.

"Permisi," Ucap Gita, seraya tersenyum ramah kepada gadis di hadapannya ini. Gadis itu, Seyla.

Seyla menoleh pada Gita, kemudian melemparkan senyum ramahnya juga. "Oh, hai. Ada apa, ya?"

Gita menyodorkan tangannya, sebelum memberi tahu kedatangannya. "Gue Gita,"

Seyla membalas jabatan tangan Gita. "Seyla ..."

Gita melepaskan jabatan tangannya, kemudian mulai menjawab pertanyaan Seyla sebelumnya.

"Jadi gini, Seyla, gue lagi nyari cowok, namanya Haykal. Dia ada disini?" Tanya Gita, langsung pada inti.

"Haykal? Haykal apa, ya, lengkapnya? Soalnya disini ada tiga orang yang namanya Haykal," Seyla balik bertanya.

"Haykal. Haykal Alvaro Denathan," Jawab Gita, menyebutkan nama lengkap Haykal.

Seyla mengangguk paham. "Dia lagi ikutan balap motor juga. Kira-kira lima menit lagi juga nyampe garis finish,"

"By the way, lo siapanya Haykal?" Tanya Seyla, terdengar ragu di dalam nada suaranya.

"Gue Ketos di sekolah," jawab Gita.

"Oh, okay." Balas Seyla, paham.

Tak lama, beberapa motor sudah sampai di garis finish. Gita tidak dapat mengenali Haykal, karena ada beberapa motor dan helm yang sama. Jaket yang di gunakannya pun semua berwarna hitam, walaupun baju didalam jaketnya berwarna lain.

"Ini mah namanya udah diniatin banget buat bolos." Gumam Gita, tak mendapati Haykal di sekitar penglihatannya.

Seyla pergi menuju peserta balap motor. Ia terlihat berbincang dengan salah satu peserta. Pria itu menoleh ke arah Gita.

Kali ini Gita mengenali Haykal. Haykal memundurkan motornya, lalu membelokkan motornya ke arah Gita. Ia melepaskan helmnya.

Dan lagi, beberapa pasang mata mulai memerhatikan interaksi keduanya, tak terkecuali dengan peserta balap motor lainnya.

"Kenapa ikut beginian?" Tanya Gita, masih tenang.

Haykal melirik Gita sekilas, kemudian mengalihkan arah pandang matanya ke bawah. "Suka-suka gue."

"Lo punya alesan untuk ini," Ucap Gita, mulai terdengar serius dan terkesan dingin.

"Hobi gue." Jawab Haykal singkat.

"Lo punya alesan untuk ini, Haykal!" Tegas Gita.

Haykal tahu, Gita tengah meminta penjelasan, mengapa ia mengikuti balap motor ini.

Kepala Haykal terdongak menatap kedua bola mata Gita yang kilatnya terlihat emosi.

"Ini hobi gue, Gita," Jawab Haykal datar. Ia bahkan tidak bisa menaikkan volume suaranya.

"Itu bukan alesan!" Balas Gita.

"Seberapa pentingnya alesan gue buat lo? Gak ada." Balas Haykal, masih terdengar datar.

"Gue minta jawaban, Haykal!" Tegas Gita.

"Seenggaknya kasih tau gue, siapa yang bikin lo rela bolos cuma buat ikut ba--"

Almost BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang