Almost 08 // Salah Ucapan

414 33 2
                                    

***************


Kid in Love - Shawn Mendes

"We can take our time, do whatever you like."

--

"Ngapain lo malem-malem kesini?" Tanya Gita, seraya memakai kemeja pendek berwarna putih-hijau kotak-kotak yang hanya dikancingkan bawahnya saja.

Haykal duduk di sofa, yang terletak tepat disebelah ranjang Gita.

"Ini kan satnight, kali," Jawab Haykal dengan santai.

"Jalan yuk, Git," Ajak Haykal, to the point.

Gita berjalan menuju ranjangnya, kemudian duduk ditepi ranjang, menghadap Haykal. Ia mengambil bantalnya, kemudian menopangkan tangannya di dagu. Sikut tangan kanannya berada diatas bantal.

"Gak, ah. Gak punya duit," Jawab Gita asal.

Haykal mendelik. "Mustahil banget rumah segede gini gak punya duit,"

"Faktanya gitu," Balas Gita. Ia merubah posisinya menghadap televisi, kemudian menyalakannya.

Haykal memutarkan kedua bola matanya dengan malas.
"Gue yang traktir, ya ampun. Kan gue yang ngajakin,"

Gita menoleh, kemudian menaikkan sebelah alisnya.
"Traktir?"

Haykal mengangguk.

"Emm," Gita menatap ke atas, bersikap seolah-olah sedang berpikir.
"Gak." Lanjutnya.

Haykal memasang wajah cemberutnya. Sia-sia ia berdandan sampai sebegini rupanya. Sia-sia perjuangannya membujuk sang Papa agar mau memberikan mobilnya--yang sedang disita--untuk malam ini. Sia-sia sudah, semuanya.

"Ah, Gita. Gue kesini juga perjuangan banget, tahu," Ucapnya, masih dengan wajahnya yang cemberut.

Gita berjalan menuju lemarinya, kemudian mengambil ikat rambut berwarna hitam, dan juga tas selempang berwarna hijau muda.

"Ayo!" Seru Gita kepada Haykal.

Haykal berdiri dengan kilat mata yang berbinar. "Serius?"

Gita mengangguk.

"Gak ganti baju dulu?" Tanya Haykal.

"Sejelek apa sih gue, sampe harus ganti baju dulu?" Tanya Gita dengan mimik wajah yang terlihat malas.

Haykal menggeleng. "Ganti celana lo. Gila aja gue ngajak lo keluar kayak begitu. Yang ada entar lo diincer preman jalanan,"

Gita menaikkan sebelah alisnya.
"Peduli banget?" Ucap Gita, terkesan bertanya.

"Cepet, ih." Suruh Haykal.

Gita hanya menurut. Ia berjalan menuju lemarinya lagi untuk mengambil celana jeans putih panjang, kemudian masuk ke dalam kamar mandi yang terletak didalam kamarnya juga.

Tok ... Tok ...

Haykal menoleh ke arah pintu, kemudian membukanya.

Ada Rena disana--berdiri di ambang pintu dengan nampan yang berisi makanan dan minuman diatasnya. Ia mengobrol sebentar dengan Haykal, kemudian berbalik lagi untuk pergi.

Gita berjalan dengan santainya menuju keluar kamar. Rambutnya dikuncir membentuk model messybun olehnya.

Haykal berbalik badan. Ia menyeka rambut dibagian samping kanannya ke arah bawah tepat dileher. Haykal tidak munafik. Ia sama seperti pria lainnya--jika melihat perempuan sedang menguncir rambut, pasti terpesona.

Almost BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang