"Kamu pernah merasakan patah hati?" tanya Soojung.
Jongin menghela napas. Dia merasa Soojung pasti akan membuatnya merasakannya sebentar lagi.
"Rasanya sakit sekali," kata Soojung. "Perih dan bikin mual, marah, dan sedih dalam satu waktu."
Jongin masih mendengarkannya.
"Aku mengalaminya belum lama ini," lanjutnya.
"Saat kamu dekat sama Jinri setelah kamu bilang suka sama aku, rasanya..." Soojung terdiam sejenak, "seperti patah hati."
"Hah?" Jongin tidak yakin dengan apa yang baru saja dia dengar.
"Itu perasaanku," kata Soojung.
Jongin masih menatap cewek itu dengan bingung. "Serius?" tanyanya tanpa suara.
Dengan wajah memerah, Soojung mengangguk dan tersenyum. "If you ever break my heart again, I'll break your neck."
Saat itu juga, Jongin merasa semua beban di pundaknya terangkat. Dia sampai jatuh terduduk saking leganya.
"Kamu nggak apa-apa?" tanya Soojung sambil berjongkok di dekatnya.
"Ternyata, merasa senang dan lega dalam satu waktu cukup menguras energi," katanya.
"Aku nggak nyangka lagu itu yang kamu pilih," kata Soojung.
"Kamu kaget?"
Soojung mengangkat bahu. "Sehun udah memperingatkan kalau kamu bakal melakukan sesuatu yang norak, tapi aku nggak nyangka bakal senorak itu."
Jongin mengernyit. "Sehun?"
"Ternyata, kalian emang saling mengerti tanpa kalian sadari," ujar Soojung.
Jongin terdiam.
"Soojung! Ditunggu di ruang OSIS!" panggil seseorang dari kejauhan. Soojung bangkit, tetapi sebelum dia pergi, Jongin menarik tangannya.
"Nanti pulang bareng?"
"Ah! Nggak usah, aku bisa pulang sendiri, aku..." Soojung terpaku selama beberapa saat, lalu tertawa kikuk. "Ya, ampun, aku emang sama sekali nggak manis."
Jongin masih menunggu jawabannya.
"Aku nggak bawa helm," kata Soojung kemudian.
"Aku bawa," kata Jongin. "Aku selalu bawa karena aku selalu nunggu-nunggu kesempatan kayak gini."
Soojung tersenyum, lalu mengangguk pasti.
"Satu lagi," cegah Jongin sebelum Soojung menepis genggamannya. "Emangnya, yang tadi itu norak, ya?"
"Banget," jawab Soojung sambil meringis. "Tapi, kupikir, seberani apa kamu berbuat norak, sebesar itulah rasa sukamu pada seseorang."
Jongin mengangkat alis. "Jadi?"
Soojung menghela napas, kemudian mempererat genggaman tangannya pada cowok itu.
"Terima kasih, aku sangat tersanjung."
***
Malam semakin larut dan perayaan ulang tahun sekolah Jongin sudah sampai di penghujung acara. Jongin masih menunggu Soojung di tempat yang sama, memperhatikannya berlari ke sana kemari. Sesekali, Soojung berhenti dan menatap Jongin sambil tersenyum. Dan, tak ada lagi yang membuat Jongin lebih bahagia daripada itu. Namun, dalam hati, dia masih takut tidak bisa menjadi seperti yang diharapkan Soojung.
"Jongin."
"Uhm?"
"Lagi mikirin apa?" tanya Soojung. "Serius banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
(KAISTAL REMAKE) LET GO
FanfictionKau tahu apa artinya kehilangan? Yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sampai kau sendiri mengalaminya. Jongin tidak pernah peduli pendapat orang lain, selama ia merasa benar, dia akan melakukannya. Hingga, suatu hari, mau tidak mau, ia ha...