"Cemburu? Aku tidak ada hak untuk cemburu. Tapi aku ingin meyakinkan hatiku, antara tetap mencintainya atau berhenti sampai disini, aku tidak tahu sudah berapa kali aku menangis karena Chanyeol,"
-
-
-
-
-
Author POV
"Aku tidak butuh bantuanmu," Ucap Chanyeol lalu pergi meninggalkan Taerin sendirian di atap sekolah.
Dengan tiba-tiba, air mata Taerin jatuh, ia menghapus air matanya kasar, lalu kembali tersenyum. Ia ingin terlihat kuat walau sebenarnya ia rapuh.
"Apa kau akan membuang air matamu begitu saja?" Terdengar sebuah suara, Taerin melihat sekeliling, tidak ada siapa-siapa selain dirinya.
"Jika aku jadi kau, aku sudah memukul wajahnya itu," Suara yang sama lagi, Taerin terkejut saat melihat seorang namja yang sudah membawa seragam yang Chanyeol buang. "Terima kasih. Setidaknya, aku tidak perlu membeli seragam," Ucap namja itu.
"Kau siapa? Kenapa seragammu berbeda?" Tanya Taerin. Orang yang dihadapannya ini bukan hantu, melainkan seorang siswa, tapi bukan dari SOPA karena seragamnya beda.
"Nanti kau juga tahu. Terima kasih untuk seragamnya, dan jangan menangis lagi," Ucap namja yang tidak Taerin kenal itu.
Namja itu pergi meninggalkan Taerin dengan kebingungan, dari kejauhan Taerin melihat punggung namja itu, ia kembali bingung.
"Sejak kapan ia berada di atap? Dan siapa dia?" Gumam Taerin, "Chanyeol juga tidak butuh seragam dariku, biarkan dia saja yang mengambilnya," Gumam Taerin lagi. Ia kembali merenung, lalu menjitak keningnya sendiri, "Dasar bodoh! Kenapa aku tidak menanyakan namanya?! Bodoh!" Ucap Taerin sambil memberantakkan rambutnya kesal.
Kini kembali lagi datang nama Chanyeol di otak Taerin, memang beberapa menit yang lalu saat namja tidak di kenal itu datang, pikiran Taerin terfokus pada namja itu, tapi pikirannya kembali ke Chanyeol. Lagi.
Taerin mendudukkan dirinya di meja yang tadi Chanyeol duduki, ia menghirup angin sebanyak-banyaknya, sebenarnya Taerin ingin menangis sekencang-kencangnya, tapi ini masih di sekolah, Taerin mengurungkan niatnya.
"Aku kira kau ingin bunuh diri karena namja itu," Ucap seseorang, Taerin menolehkan kepalanya, ternyata namja tadi sudah duduk di sebelahnya.
-Kenapa semua orang berpikir jika aku ingin bunuh diri? Seburuk itukah aku kelihatannya?- batin Taerin.
"Tadi aku lihat kau pergi, lalu kenapa kau kembali lagi?" Tanya Taerin.
"Aku pergi untuk mengganti baju, memang aku akan mengganti baju disini," Jawab namja itu, Taerin mengangguk mengerti.
Taerin lalu menatap namja ini dari ujung kepala sampai kaki, ia hanya memastikan jika dihapadannya ini, memang benar-benar manusia, bukan hantu seperti yang ia pikirkan.
"Kenapa kau melihaku seperti itu?" Tanya namja itu.
"Kau bukan hantu kan? Kau manusia kan?" Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Taerin.
Namja itu tertawa, "Tentu tidak, bodoh!" Jawab namja itu tetap tertawa.
"Kau hantu?!" Tanya Taerin dengan berteriak, hingga membuat tawa namja itu semakin keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Troublemaker
Fanfiction[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan mencatat disetiap lembar buku hariannya tentang kehidupan mahluk-Nya. Ada yang seperti ini atau seperti itu. Tapi jika dia menginginkan dunia...