"Ia merengut semua milikku. Semuanya. Lee Taerin.. kau benar-benar merebut semua milikku,"
-
-
-
-
-
Author POV
"Jika kalung ini sebenarnya untuk Nayoung. Harusnya kau tidak usah memberiku dan merayakan ulang tahunku jika yang kau lihat aku tapi sebenarnya Nayoung,"
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Taerin melepas kalung yang sudah cantik berada di lehernya dan memberikannya pada Chanyeol, "Ini. Berikan pada Nayoung," Ucap Taerin, setelah kalung itu berada di tangan Chanyeol, Taerin pergi begitu saja meninggalkan Chanyeol, Nayoung dan Sehun.
Chanyeol masih diam, rahangnya hampir saja jatuh karena ucapan Taerin yang menurutnya tidak benar. Kalung ini, untuk Taerin bukan untuk Nayoung. Chanyeol membeli kalung ini berniat memberi hadiah ulang tahun pada Taerin bukan ulang tahun Nayoung.
Nayoung tertawa kecil, "Kalung ini untukku kan? Terima kasih, aku suka hadi---" Nayoung berucap seraya mengambil kalung yang berada di genggaman Chanyeol, tapi Chanyeol menghentikan ucapan Nayoung.
"Kalung ini bukan untukmu. Ini untuk Taerin," Ucap Chanyeol lalu menepis tangan Nayoung yang berniat mengambil kalung yang akan ia berikan untuk Taerin.
Chanyeol berlari mengejar Taerin yang sudah pergi dari atap, dengan sekuat tenaganya ia berlari mengejar Taerin yang sudah menjauh.
Nayoung mengepalkan tangannya sambil tersenyum licik, "Damn it." Gumam Nayoung lalu berlari kecil berniat menyusul Chanyeol.
Sehun diam dan hanya memandang kepergian Nayoung tanpa berpamit padanya, "Satu direbutkan dua atau satu mengejar satu atau tidak sama sekali?" Ucap Sehun lalu memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, "Tidak ada gunanya," Gumam Sehun lalu pergi meninggalkan atap sekolah.
●
Beberapa kali Chanyeol meneriaki nama Taerin di koridor sekolah yang sudah sepi, ia tahu Taerin pasti belum keluar dari sekolah, "TAERIN!" Teriakan Chanyeol menggema di koridor, dilihatnya punggung seorang yeoja yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, buru-buru Chanyeol berlari lagi setelah tahu siapa yeoja itu, Taerin.
"TAERIN!" Teriak Chanyeol lagi, bukannya berhenti Taerin malah terus berlari sambil menuruni tangga menuju lantai satu, dengan tergesa-gesa Chanyeol kembali berusaha mengejar Taerin.
Sambil berlari, Chanyeol berkata, "Taerin sudah dua kali kau seperti ini.. ini yang kedua kalinya. Tidak bisakah kau dengar aku dulu?.. tolong dengar.. penjelasanku dulu.." Ucap Chanyeol dengan terputus-putus karena ia mulai lelah berlari.
Chanyeol dan Taerin sudah sampai di lantai satu, dan Taerin masih berlari tanpa niat berhenti dari lariannya dan mendengar penjalasan Chanyeol, Taerin memang mulai lelah, bayangkan ia berlari dari atap hingga lantai satu tanpa berhenti, napasnya saja sudah tidak beraturan, kini kaki Taerin sudah terasa lemah dan akhirnya ia terjatuh.
Bruk!
Taerin terjatuh dengan posisi bersimpuh, ia kembali berusaha bangkit dan berlari dengan keadaan pincang, tapi Taerin terlambat, Chanyeol sudah di dekatnya lalu menahan lengannya dan memutar tubuhnya hingga kini ia berada di pelukan hangat Chanyeol.
Taerin mendorong tubuh Chanyeol tapi itu tidak berpengaruh bagi Chanyeol, ia tetap memeluk Taerin dengan erat. Taerin lelah dan lebih memilih diam di pelukan Chanyeol tanpa niat mengatakan apapun. Ia merasa jika ia sudah tahu semua maksud Chanyeol. Kenapa Chanyeol merayakan ulang tahunnya, kenapa Chanyeol memberikan kalung untuknya, itu karena Chanyeol menganggapnya adalah Nayoung bukan Taerin. Taerin rasa itu sudah cukup membuatnya tahu apa maksud Chanyeol, ia tidak ingin tahu apa-apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Troublemaker
Fanfiction[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan mencatat disetiap lembar buku hariannya tentang kehidupan mahluk-Nya. Ada yang seperti ini atau seperti itu. Tapi jika dia menginginkan dunia...