#24 : Wedding Day

20.5K 1.2K 16
                                    

"Hati bisa rapuh, hati bisa koma, jika telah disakiti. Karena hati tidak seperti pemiliknya. Pemiliknya kuat, belum tentu hatinya kuat juga,"

-

-

-

-

-

Author POV

Perlahan Chanyeol menjauhkan wajahnya, tangannya masih memegang wajah Taerin yang tampak memerah, matanya menatap mata Taerin, bibirnya terangkat hingga terukir sebuah senyuman.

Taerin tampak gugup menatap Chanyeol, tapi bibirnya juga terangkat membentuk senyuman yang sangat cantik, Chanyeol mengusap bibir Taerin dengan ibu jarinya, matanya tetap menatap mata Taerin.

"Sudah berapa kali?" Tanya Chanyeol, ibu jarinya tetap mengusap bibir Taerin.

Pipi Taerin bersemu merah, "Makmaksudmu apa?" Walau mengerti maksud pertanyaan Chanyeol, tetapi ia tetap bertanya, takut salah paham kalau menjawab.

Chanyeol kembali mencium Taerin tepat dibibir yeoja itu, hanya sekedar menempel, Taerin membulatkan matanya karena kaget, Chanyeol begitu tiba-tiba dan tidak bisa ditebak, "Berapa kali?" Tanya Chanyeol lagi.

Chanyeol menyelipkan helai rambut Taerin dibelakang telinga Taerin. Yeoja ini tampak gugup, ia bahkan tidak bisa menetralkan detak jantungnya, bibirnya tidak sanggup berkata-kata, "Aku cium lagi?" Tanya Chanyeol dengan alis yang terangkat sebelah.

"Aku tidak menghitungnya, Chanyeol-ah." Jawab Taerin gugup. Bibir Chanyeol kembali tersenyum, lesung pipinya terlihat.

"Lebih dari tiga kali, bukan begitu?" Tanya Chanyeol mengira-ngira, Taerin mengangguk ragu, "Suaramu bagus. Aku suka mendengarnya." Sambung Chanyeol, pipi Taerin kembali memerah. Posisi mereka masih tetap sama, wajah mereka masih dekat, tidak menjauh barang se-sentipun yang membuat rona merah dipipi Taerin terlihat jelas dimata Chanyeol.

Chanyeol tersenyum, Taerin ikut tersenyum. Chanyeol melepas pegangan tangannya di wajah Taerin, ia kembali ke posisi duduk seperti biasa, Chanyeol menghidupkan mobilnya, ia meletakkan tangannya di stir mobil, belum ada niat untuk menginjak gas.

"Besok," Chanyeol berucap tanpa menoleh kepada Taerin.

"Iya," Taerin pun menjawab tanpa menoleh.

Besok,

Adalah hari paling bersejarah untuk mereka berdua, hal yang akan terjadi sekali dalam seumur hidup. Dan entah kenapa,

Mereka tidak sabar akan itu.

Setelah hari pernikahan di tunda dan pengulangan pengiriman undangan kepada tamu, akhirnya hari ini tiba juga. Hari pernikahan Chanyeol dan Taerin, kedua pembelai tengah bersiap-siap diruangan masing-masing.

Taerin menatap dirinya di cermin yang berada dihadapannya ini, wajahnya sudah cantik dengan riasan yang natural, beberapa kali Taerin menghebuskan napasnya, terlalu gugup untuk situasi seperti ini, satu hal yang ia pikirkan. Umur, umurnya saja masih 18 tahun, dan akan menikah. Sebenarnya ada lagi, tapi jika di sebutkan satu-persatu Taerin bisa menjadi ragu untuk menikah.

"Aku masih muda. Aku masih kecil. Aku masih jelek. Aku belum cantik. Aku belum bisa berumah tangga. Aku belum siap mempunyai suami. Aku belum siap mempunyai... anak? Aduh! Apa yang aku pikirkan?! Otak, ayolah normal! Jinjja!" Gerutu Taerin, berkali-kali ia memukul kepalanya.

Mr. TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang